Timun Suri yang nama ilmiahnya adalah Cucumis lativus saat ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat, meski demikian timun suri merupakan tanaman yang relatif baru di Indonesia. Timun Suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal musim. Biasanya timun suri ini dikonsumsi sebagai bahan minuman yang menyegarkan. Timun Suri meski tawar namun berasa segar dan kaya akan kandungan mineral yang bermanfaat untuk tubuh. Jika dulu dikenal blewah sekarang ada lagi timun suri untuk bahan minuman atau es buah yang lezat. Timun Suri banyak manfaatnya dengan kandungan vitamin A yang tinggi, anti kanker, penyerap racun dan sumber energi. Buah timun suri mudah dikenal dengan warnanya kuning dengan bentuk mirip timun namun berukuran lebih besar dan agak membulat.
Timun suri dikenal sebagai tanaman yang bandel karena meskipun hamanya seperti
hama pada timun, tapi timun suri tetap bertahan dengan serangan
hama-hama tersebut. Ketahanan timun suri pada hama salah satunya disebabkan oleh keserampakan
dalam pertumbuhan cabang dan tunas batangnya yang cukup banyak dan
kokoh. Budidaya timun suri biasanya berkisar sampai 130 HST.
Buah timun suri bermanfaat dalam mencegah timbulnya kanker saluran
pencernaan. Timun suri kaya akan provitamin A, berfungsi menjaga
kesehatan mata dan sebagai antioksidan alami pencegah rusaknya sel
tubuh penyebab penuaan dini. Vitamin C di dalam timun suri juga tinggi,
vitamin ini mampu mencegah timbulnya ganguan penyakit flu dan inveksi
karena sifat vitamin C dapat berfungsi sebagai anti virus dan pencegah
infeksi. Selain vitamin, mineral esensial seperti kalsium, fosfor dan
zat besi juga banyak terdapat di dalam timun suri.
Cara budidaya timun suri
Iklim
Adaptasi
mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum
pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur
(21,1-26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000-1.200
mdpl.
Benih Timun Suri :
- pilih timun suri berukuran besar
- belah buah secara melintang lalu ambil bijinya
- jemur biji di bawah sinar matahari 2-3 hari hingga kering
- biji bisa disimpan dalam kotak selama 1 tahun
- sebelum ditanam biji dijemur lagi agar tumbuh baik
Cara Menanam :
- lahan dicangkul dan digemburkan
- buat bedengan 1.5 x 6 m. tinggi 30-40 cm. jarak 30 cm.
- diamkan selama 2-3 hari agar terkena sinar matahari
- lubangi lahan dengan tajuk berjarak 1x1 m. utk benih dn pupuk
- beri pupuk kandang 0.5 kg tiap tanaman
- beri pupuk NPK, SP36, dan KCL pada awal tanam 10 hr pertama
Penanaman dan Perawatan :
- masukkan 5 biji benih tiap lubang yang sudah diberi pupuk
- lakukan penyiraman tiap hari
- bersihkan gulma
- pindahkan bibit jika 1 lubang tumbuh lebih dari dua tanaman
- beri pupuk daun merek Gandasil 2-3 minggu sekali
- semprot pakai insektisida untuk membasmi kutu
Pertumbuhan :- umur 21 hari keluar bunga
- umur 35 hari keluar pentil
- penyemprotan pupuk daun 2 hari 1 x
- penyemprotan pembasmi kutu dg Endrin 2 x seminggu
Panen :
- jika buah keluar getah dari pangkal berarti matang
- potong buah serta tangkai 2 cm
- panen pada pagi hari