Selasa, 07 Juli 2015

Manfaat Tanaman Cover Crop atau LCC

Dalam usaha perkebunan skala besar atau dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang atau lahan kritis tentu kenal dengan nama LCC atau legume cover crop.  Tanaman cover crop ini digunakan untuk mengatasi erosi dan sedimentasi terutama pada lahan yang habis dibuka dan sekaligus memberikan nutrisi pada tanah.   Secara komersial dikenal beberapa jenis cover crop seperti CM, CJ dan PJ. Adapun singkatannta adalah  Pueraria javanica (PJ), Calopogonium mucunoides (CM),dan  Crotalaria juncea L (CJ).

Manfaat dari LCC atau tanaman penutup tanah adalah sebagai berikut :
a. Menekan pertumbuhan gulma sehingga dapat menekan biaya pengendalian gulma
b. Memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah.
c. Mengurangi erosi tanah yang secara langsung akan memelihara tekstur tanah dan mengurangi pencucian/kehilangan hara.
d. Memperbaiki sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara, kemudian mengolah dan melepaskannya kedalam tanah melalui bintil akar dalam bentuk bahan organik (produksi humus).

e. Mempertahankan kelembaban dan kandungan air tanah dengan mengurangi penguapan air permukaan, menyimpan air dan mengurangi suhu tanah.
f. Mempercepat dekomposisi bahan organik

LCC sering ditanam untuk tujuan tunggal yaitu mencegah erosi tanah. Pencegahan erosi tanah yaitu dengan cara yang diperbaiki lagi dan dapat mengurangi kapasitas produktif suatu agroekosistem. tanaman penutup padat berdiri secara fisik, memperlambat kecepatan curah hujan sebelum kontak permukaan tanah, mencegah tanah percikan dan aliran permukaan yg menyebabkan. Dengan mengurangi erosi tanah, tanaman penutup seringkali juga mengurangi baik tingkat dan kuantitas air yang mengalir di luar lapangan, yang biasanya akan menimbulkan risiko lingkungan perairan

Calopogonium mucunoides (CM) dimana tumbuhan ini tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha.
Calopogonium mucunoides (CM) bersifat cepat tumbuh (perintis), toleran terhadap tanah yang tidak subur. Ukuran biji kecil dengan warna gelap kemerahan dan bermotif,
Pueraria javanica (PJ). Tumbuhan ini tumbuh  melilit atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 1,000 m dpl, tidak peka sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek, bijinya di panen pada bulan Juli sampai September relatif produksinya sedikit, musim kering daunnya akan berguguran, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5 kg/ha. Pueraria javanica bersifat tumbuh awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan kusam,

Tanaman Crotalaria juncea L. merupakan sumber N, kadar C-organik tinggi, ramah lingkungan dan bebas dari biji -bijian/gulma. Pemberikan kompos tersebut mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, meningkatkan jumlah biota, memperbaiki struktur tanah yang berimbas pada porositas (ketersediaan air dan udara), sekaligus menambah kandungan bahan organik tanah. tanaman penutup tanah jenis leguminous mampu menggantikan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek pemberian pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop, dua di antaranya termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea )