Selasa, 30 Juli 2013

MENGENAL SAWO KECIK YANG LANGKA

Sawo Kecik merupakan salah satu tanaman buah yang sudah langka di saat ini.  Sawo Kecik ini banya ditanam di lingkungan keraton di Jawa dan punya makna filosifis yang tinggi.  Sawo Kecik melambangkan kebaikan bagi pemilik atau orang yang menanamnya. Buahnya pada jaman dulu biasa dikunsumsi para puteri keraton agar badan senantiasa wangi dan segar.
Sawo Kecik disamping menghasilkan buah yang enak dimakan, batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat sehingga sangat baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan, bahkan dimanfaatkan sebagai benda-benda seni seperti patung, ukir-ukiran bahkan sebagai peralatan musik seperti badan biola dan rebana.
Pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki) berukuran sedang dengan tinggi mencapai 25 m. Diameter (garis tengah) batang pohon Sawo Kecik mampu mampu mencapai 100 cm.
Daun-daun Sawo Kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan bawah daun Sawo Kecik berwarna keputihan dan halus seperti beludru dengan tangkai daun tidak menebal, panjang kelopak daun 7 mm.. Kuncup bunga Sawo Kecik berbentuk bulat telur.
Buah Sawo Kecik berbentuk bulat telur atau bulat telur sungsang berukuran kecil dengan panjang berkisar 3-4 cm. Buah Sawo Kecik mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikupas. Buah Sawo Kecik, bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa sedikit agak sepat.
Buah sawo kecik dipercaya mempunyai khasiat sebagai pengharum tubuh alami. Dengan mengonsumsi sawo kecik, tubuh kita akan menjadi wangi. Keringat, nafas, bahkan air kencing orang yang memakan buah ini akan tercium wangi. Itulah sebabnya putri-putri keraton sangat menggemari buah sawo kecik. Tidak heran jika kita menemukan pohon sawo kecik di keraton-keraton yang berada di Solo atau Yogjakarta.
Pohon sawo kecik dapat tumbuh di daerah yang tanahnya kritis alias kurang subur. Oleh karena itu, pohon sawo kecik difungsikan sebagai pohon pemulih areal-areal yang kurang subur dan tanah kritis.
Petani buah banyak yang menjadikan pohon sawo kecik sebagai batang bawah untuk okulasi atau penyambungan dengan pohon sawo manila, karena batangnya tidak besar sehingga sawo manila dapat berbuah cepat meski batangnya pendek saja.  Pada jaman dulu saat mainan modern belum berkembang, biji sawo kecik biasanya digunakan untuk mainan anak seperti mainan biji congklak.

Senin, 29 Juli 2013

JENIS MEDIA TANAM UNTUK ANGGREK

JENIS MEDIA TANAM UNTUK ANGGREK

Anggrek merupakan tanaman hias yang tidak ada matinya, dan harganya juga relatif stabil.  Bentuk dan warna bunga anggrek merupakan daya tarik utama disamping bunganya tahan lama dan tidak cepat rontok sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu lama.  Banyak sekali Anggrek asli Indonesia yang berbunga cantik dan menawan.  Untuk menanam dan memelihara anggrek butuh pengetahuan dan pangalaman sehingga anda akan menjadi ahli anggrek. Tidak semua orang bisa telaten dan mampu untuk memelihara bunga anggrek agar selalu berbunga. Berikut ini sedikit pengetahuan tentang media tanam untuk budidaya anggrek di rumah.

1. Pecahan Batu Bata atau Genteng

media pecahan bata dan genteng ini cocok sekali diguanakan sebagai media tanaman bunga anggrek dengan kelebihannya yaitu baik digunakan sebagai tempat melekatnya akar, pengatur kelembapan sekitar akar, dan tempat menyimpan air serta larutan unsur hara. Selain itu, kedua media ini tidak mudah melapuk serta mempunyai drainase dan aerasi yang cukup baik. Penempatan kedua media ini adalah di dasar pot dan mengisi 1/3 bagian pot. Pecahan batu bata berdaya serap lebih besar daripada pecahan genteng. Akan tetapi, pecahan batu bata lebih cepat ditumbuhi lumut dibandingkan dengan pecahan genteng. Jika media sudah ditumbuhi lumut, sebaiknya segera diganti dengan media tanam baru.

2. Batang Pakis

Media pakis merupakan media paling populer bagi penggemar anggerk. Pakis bersifat tidak mudah lapuk, memiliki daya mengikat air yang baik, serta memiliki kemampuan aerasi dan drainase yang baik juga. Sebelum digunakan sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pakis direndam terlebih dulu dengan larutan pupuk NPK. Pakis yang digunakan di pot sebaiknya berupa potongan atau cincangan yang tidak terlalu halus. Potongan yang halus menyebabkan kelembapan tinggi yang bisa menimbulkan penyakit busuk akar. Untuk menghindari media tanam menjadi sumber inokulum, sebelum dipergunakan, media pakis sebaiknya dicelup dalam larutan fungisida. Untuk mengusir hama semut atau serangga lain, media tanam direndam ke dalam larutan insektisida. Dalam penyimpanannya, media pakis sebaiknya jangan ditumpuk (untuk menghindari hadirnya hama semut), melainkan digantung dan dikering-anginkan.

3. Serutan atau Potongan Kayu

Media tanam ini lebih banyak digunakan untuk bunga anggrek terestrial (jenis bunga anggrek tanah). Serutan atau potongan kayu memiliki aerasi dan drainase yang baik, tetapi berdaya serap air kurang baik. Selain itu, media tanam ini miskin unsur nitrogen. Proses pelapukannya berlangsung lambat karena kayu banyak mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi, seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebelum digunakan, media serutan kayu sebaiknya direndam lebih dulu dengan larutan pupuk urea dan TSP. Untuk mencegah hadirnya hama dan penyakit pada media tanam jenis ini, saat perendaman dengan pupuk bisa ditambahkan larutan pestisida. Untuk menyimpannya, media serutan kayu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

4. Sabut Kelapa

Media tanam bunga anggrek dari sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang sangat baik serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman. Media tanam ini relatif mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah. Jika ingin menggunakan sabut kelapa sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pilih sabut kelapa yang sudah tua dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran pot. Kelemahan media sabut kelapa adalah mudah melapuk dan membusuk. Kelemahan ini dikhawatirkan bisa menjadi sumber penyakit. Sebelum digunakan, sebaiknya media sabut direndam ke dalam larutan fungisida. Media tanam sabut yang tidak digunakan harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

5. Arang Kayu

Arang kayu  memiliki kemampuan mengikat air yang cukup baik. Namun, dibandingkan dengan media sabut kelapa, kemampuan mengikat airnya masih lebih rendah. Media arang kayu tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi miskin unsur hara dan harganya relatif mahal. Media ini memiliki sifat buffer. Artinya, kesalahan pemupukan (kelebihan dosis pupuk) masih bisa ditolerir. Sebelum digunakan, arang kayu sebaiknya direndam terlebih dulu ke dalam larutan pupuk NPK. Karena sifat media tanam arang kayu yang mudah berjamur, sebaiknya perendaman larutan pupuk juga dicampur dengan larutan fungisida. Dalam penyimpanannya, media arang bisa dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

f. Lumut

Lumut yang biasa disebut dengan moss mempunyai sifat dapat mengatur kelembapan, sehingga tidak mudah mendatangkan busuk akar pada tanaman bunga anggrek. Media ini termasuk awet karena bisa digunakan selama 1 tahun. Media ini sudah banyak dijual, tetapi harganya relatif mahal. Untuk mencegah serangan penyakit, sebelum digunakan, media direndam dalam larutan fungisida. Media yang tidak digunakan dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

Pot Untuk Anggrek

Pot yang akan digunakan untuk menanam bunga anggrek sebaiknya pot tanah liat. Pot ini bentuknya hampir sama dengan pot tanah liat untuk tanaman hias. Bedanya, badan atau dinding pot bunga anggrek memiliki lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 2 cm. Lubang ini berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara serta mempermudah aerasi dan drainase. Karena bahan pot bersifat mudah menyerap air, kelebihan air siraman dapat terserap, sehingga bunga anggrek relatif terhindar dari penyakit busuk akar. Pada kondisi lingkungan yang lembap pun, kondisi akar tanaman bunga anggrek tetap terjaga jika menggunakan pot tanah liat.

Kelemahan penggunaan pot tanah liat adalah pot biasanya akan ditumbuhi lumut setelah dipakai beberapa lama. Lumut ini biasanya tumbuh di badan atau dinding pot bagian luar. Tumbuhnya lumut ini semakin gencar saat musim hujan. Jika tidak segera ditangani, lumut akan menutupi seluruh permukaan badan pot. Jika di areal penanaman bunga anggrek terdapat pot yang mulai ditumbuhi lumut, sebaiknya lumut itu segera dihilangkan. Caranya bisa dengan menggosoknya memakai alat bantu berupa sikat kawat atau 'kapi'. Kadang-kadang, setelah digosok, penampilan pot kurang menarik lagi. Untuk menutupinya, tak jarang pembudidaya tanaman bunga anggrek (terutama hobiis) memasukkan pot tanah liat tersebut ke dalam pot yang lebih besar dan berpenampilan cukup menarik. Pot yang dipakai umumnya pot plastik, pot kayu, pot keramik, pot rotan, atau pot batang pakis. Bentuk, warna, dan harga pot-pot ini bervariasi.

Umumnya, pembudidaya atau penggemar tanaman aggrek menempatkan pot di atas rak-rak panjang atau dengan menggantungnya rnenggunakan kawat. Penempatan pot dengan cara seperti ini cukup berpengaruh terhadap pertukaran udara. Sebaiknya pot-pot bunga anggrek tidak diletakkan langsung di atas permukaan tanah. Pasalnya, jika tanaman disiram atau disemprot, aerasi dan drainase akan terganggu. Lubang yang ada di dasar pot pun bisa tertutup sehingga dikhawatirkan air akan mengendap dan menyebabkan busuk akar. Penempatan seperti ini juga dapat mengundang semut, keong, ataupun rayap. Dalam menempatkan pot-pot bunga anggrek di atas rak panjang, sebaiknya jarak antarpot jangan terlalu dekat. Antarpot diberi jarak sekitar 5 cm. Tujuannya agar sinar matahari bisa menembus sela-sela tanaman dan sirkulasi udara berjalan lancar. Selain itu, pertumbuhan lumut di badan pot bisa dihambat.

Agar pertumbuhan bunga anggrek tetap bagus, penggantian pot (repotting) perlu dilakukan. Penggantian ini dilakukan jika pertumbuhan bunga anggrek sudah memenuhi volume ruang pot. Jika pot tidak diganti, pertumbuhan bunga anggrek akan terhambat dan produksi bunga akan menurun. Penggantian ini biasanya dibarengi dengan penggantian media tanam. Media lama diganti dengan media yang masih baru. Sebelum digunakan, media tanam yang baru tersebut sebaiknya direndam ke dalam larutan pupuk yang dicampur dengan fungisida. Jangan lupa, persiapkan juga pecahan batu bata atau pecahan genteng untuk ditempatkan di dasar pot.

Menanam Bunga Anggrek di Batang Pohon

Untuk memberi tampilan yang lebih menarik dan terkesan alami, bunga anggrek jenis epifit bisa juga ditanam dengan cara ditempel di batang pohon seperti layaknya di habitat aslinya. Jika ingin menempelkan bunga anggrek epifit, sebaiknya pilih pohon yang rindang sehingga cahaya matahari tidak terlalu kuat menyinari.

Pada dasarnya, bunga anggrek epifit bisa ditanam di batang pohon hidup maupun mati. Bahkan di tiang beton pun bisa, asalkan syarat kelembapan yang dibutuhkan terpenuhi. Jika menggunakan pohon mati, pilih yang tahan air dan tahan panas matahari sehingga tidak gampang melapuk. Jika menggunakan pohon hidup, pohon yang dipilih harus berkulit batang cukup tebal supaya tidak mudah terkelupas. Sebaiknya, pilih yang permukaan batangnya agak kasar supaya ada tempat yang baik bagi akar untuk melekat. Contoh pohon yang batangnya cocok adalah jambu air, mangga, rambutan, asam jawa, dan nangka. Meskipun begitu, pohon yang berbatang licin pun, seperti palem atau jambu biji, masih bisa digunakan untuk menempelkan bunga anggrek. Namun, sebelumnya, batang pohon harus ditempel dengan media yang bisa menahan air, seperti serabut kelapa, ijuk, atau potongan pakis.

Tanaman bunga anggrek yang akan ditempelkan bisa berasal dari bibit kompot, anakan atau tanaman muda, bisa juga tanaman dewasa. Jika yang dipakai tanaman dewasa, hendaknya tanaman diangkat berbarengan dengan media tanamnya. Bibit dari kompot dan anakan (tanaman muda), sebelum ditempel, harus dipotong sebagian akarnya lalu dibersihkan dengan air. Selanjutnya, bibit tersebut dicelupkan ke dalam larutan fungisida, kira-kira selama satu merit. Setelah itu dicelupkan lagi ke dalam larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) dengan waktu yang sama. Jika memakai media tanam tambahan, sebaiknya media itu juga dicelupkan ke dalam larutan ZPT terlebih dulu. Setelah semuanya selesai, tempelkan tanaman bunga anggrek pada batang pohon yang diinginkan. Usahakan ketinggiannya tidak melebihi badan agar perawatannya tidak merepotkan.

Minggu, 28 Juli 2013

CARA BUDIDAYA MENTIMUN JEPANG (KYURI)

mentimun atau ketimun Jepang dalam bahasa jepang disebut Kyuri.  Ketimun jepang ini biasa digunakan dalam masakan jepang. maraknya restoran jepang membuat ketimun jepang banyak ditanam di Indonesia.  Timun Jepang cenderung memiliki rasa manis segar dan lebih renyah. Rasanya yang renyah dan manis inilah yang menyebabkan bahan makanan yang satu ini sering kali digunakan sebagai bahan wajib pada beberapa masakan.
 
Timun Jepang biasa digunakan sebagai acar atau dibuat asinan. Nutrisi yang terkandung dalam Kiuri juga cukup lengkap meliputi Vitamin A dengan jumlah yang cukup banyak pada kulitnya, Vitamin B dan Vitamin C. Selain itu Timun Jepang juga mengandung air cukup banyak, sehingga sangat efektif digunakan untuk menyembuhkan dehidrasi.
Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 meter dari permukaan laut. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 meter dari permukaan laut. Untuk menunjang kebutuhan akan buah timun ini, sangatlah dibutuhkan pedoman budidaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap budidaya timun jepang.


Persiapan Media Tanam

Timun jepang memerlukan tanah yang telah diolah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kilogram/hektar. Setelah itu, dibuatkan bedengan dengan lebar 100 sentimeter dan saluran air selebar 20-30 sentimeter. Panjang bedengan tergantung keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi agar drainase dan aerasi baik, yaitu 30-40 sentimeter. Sedangkan jika musim kemarau, bedengan hanya berukuran 20-25 sentimeter. 


Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh dan budidaya timun gherkin sama seperti budidaya timun jepang. Yang berbeda hanya jarak tanam optimal, panen, dan ukuran buah yang dipanen. Penanaman timun gherkin berjarak tanam optimal 60 x 50 sentimeter. Timun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan ukuran buah sekitar 6-9 sentimeter atau tergantung permintaan pembeli. 


Pemilihan Benih dan Persemaian

Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian itu berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat digunakan kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan dulu dengan fungisida. Meskipun benih dapat langsung ditanam, namun untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebagai berikut. 

  1. Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang.
  2. Benih yang tetap tenggelam direndam kembali selama 24 jam.
  3. Selanjutnya benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hingga bakal akarnya keluar.
  4. Setelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang telah disiapkan.

Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik transparan. Jika timun disemaikan saat musim kemarau, bedengan bisa dibuat di tempat terbuka. Namun, pada beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun-daun kering. Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping terbuka, bibit disemprot dengan fungisida. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan. 


Penanaman

Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. 


Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman ini relatif mudah, penyiraman hanya dilakukan apabila air tanah clan air hujan kurang. Pada minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali. Dan, pada minggu berikutnya, disiram setiap 4-6 hari sekali. Pemupukan susulan diberikan selang antara 10-14 hari sekali. Pemberiannya dilakukan dengan cara dipendam di sekitar tanaman sejauh kurang lebih 7 cm dari tanaman. 

Untuk mengatur kelembapan dan menekan pertumbuhan gulma, tanaman diberi mulsa berupa potongan rumput atau jerami kering. Selanjutnya setiap tanaman diberi sebuah lanjaran dan setiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih kecil. Lanjaran dapat pula diganti dengan jaring yang pemasangannya lebih mudah. Tanaman yang telah bercabang, berbunga, dan berbuah perlu dipangkas. Cabang pada daun pertama sampai kelima atau ketujuh dibuang. Cabang-cabang yang tumbuh kemudian dibuang setelah 2-3 cabangnya keluar, demikian pula dengan ranting. 

Setelah ketinggiannya mencapai 150 sentimeter, pucuk batang utama dipotong sehingga diharapkan pada ketinggian 180 sentimeter pertumbuhan meninggi sudah terhenti. Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat dijarangkan. Seminggu setelah penanaman, dilakukan penyemprotan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pada awal penyemprotan, dosisnya setengah dari yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, penyemprotan diulang kembali.

Sabtu, 27 Juli 2013

DAUN SANG, PALEM UNIK DARI SUMATRA BERDAUN LEBAR

Nama ilmiah dari daun sang adalah Johannesteijsmannia altifrons.  Tanaman dari suku palem-paleman ini punya keunikan tersendiri yang tidak akan dijumpai  dibanding jenis palem lainnya.
Keunikan pohon daun Sang bisa dilihat dari ukuran daunnya yang sangat besar dengan panjang mencapai 2-3 meter dan lebar 1 meter. Yang unik lagi dari pohon dengan nama latin Johannesteijsmannia altifrons dan merupakan anggota palem (arecaceae) ini adalah daunnya yang tampak langsung menyembul dari dalam tanah. Ini karena batang Daun Sang pendek dan biasanya tersembunyi di tanah. 
Daun Sang termasuk tumbuhan yang tidak tahan kena sinar matahari langsung, lebih sering hidup dibawah naungan pepohonan besar.   Hidup berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas. Karena keunikannya ini Daun Sang Mulai banyak diburu untuk dijadikan tanaman hias. Tanaman ini masuk dalam red list dari IUCN.
Habitat asli dari Daun Sang adalah daerah Besitang di Perbatasan Sumatera Utara dan Aceh.  Di Daerah Aras Napal sana penduduk lokal biasa memanfaatkan daun Sang untuk bikin rumah, baik untuk dinding maupun atapnya, yang mampu bertahan hingga lima tahun. Daun Sang adalah ciri khas tumbuhan di TNGL wilayah Aras Napal dan sekitanrnya. Tanaman daun Sang merupakan tanaman endemik, artinya hanya hidup disatu tempat dan tidak hidup di tempat lain. Daun Sang berbentuk palm berdaun raksana yang memiliki nama latin Johannestijsmania altifrons.  Tumbuhan ini sangat berlimpah jumlahnya di dalam hutan TNGL Aras Napal.

Kamis, 25 Juli 2013

CARA BUDIDAYA BAWANG BOMBAY DI PEGUNUNGAN

Bawang Bombay disebut demikian karena aslanya memang dari daerah Bombay di India.  Meski berasal dari India namun tanaman bawang bombay ini juga bisa di budidayakan di Indonesia.  Dalam dunia kuliner dikenal Tiga Macam Bawang Bombay ada Bawang Bombay Merah, bawang Bombay Putih dan Bawang Bomaby Coklat dilihat dari warna umbinya.
Bawang bombay bisa tumbuh dengan baik pada daerah berhawa sejuk di pegunungan. Suhu udara yang baik untuk budidaya bawang bombay adalah 18 -20 derajat celcius. Pada suhu ini pembentukan umbi jalan dengan baik. Di Indonesia, suhu yang cocok untuk bertanam bawang bombay pada ketinggian 800 - 1000 mdpl.

Bawang bombay memerlukan cahaya matahari yang cukup banyak, sampai 10 jam/hari. Bila bawang bombay tumbuh terlindungi atau kurang cahaya matahari, produksinya dapat rendah, daya simpannya tak lagi lama, serta terasa tawar.  Tanah yang cocok untuk perkembangan bawang bombay adalah tanah yang gembur, subur, serta banyak memiliki kandungan humus. bawang bombay tidak suka tanah yang becek, namun tidak juga suka tanah yang kering. tanah yang mudah mengalirkan air yaitu type yaitu tanah yang disukai tanaman ini.

Tanaman bawang bombai amat rakus air, tetapi jika air terlampau banyak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan bawang tersebut,  pembentukan umbi jadi sukar,  bahkan tidak berumbi.
Cara penanaman bawang bombay
Beberapa langkah langkah menanaman bawang bombay sama halnya layaknya bawang merah serta bawang putih yang perlu melewati bagian : memastikan waktu tanam, menentukan bibit yang bagus, pengolahan tanah, tehnik menanam serta pemeliharaan tanaman.
Waktu Tanam
Bawang bombay baiknya ditanam pada musim kemarau, namun mesti diimbangi dengan pengairan yang baik. waktu yang sangat baik untuk menanam bawang bombay yakni pada akhir musim penghujan, atau pada waktu awal musim kemarau. bila menanam bawang bombay pada waktu banyak turun hujan tanaman dapat mudah diserang penyakit.
Bibit Bawang Bombay

Budidaya bawang bombai di indonesia dapat dikatakan tergolong sedikit yang membudidayakan, dibanding bawang merah serta bawang putih. bawang bombay bisa dikembangbiakkan dengan baik menggunakan umbi ataupun bijinya. tetapi di indonesia penanaman dengan umbi semakin banyak dikerjakan meskipun hrganya mahal. sedangkan bila menanam dengan biji harga nya dapat lebih murah.

Tetapi untuk memperoleh biji bawang bombai cukup sukar, dikarenakan mesti memperoleh dengan impor dari luar negeri, dikarenakan tanaman bawang bombay sukar untuk berbunga serta berbiji di tempat iklim tropis.

Jika pingin coba memperoleh bibit biji sendiri, bawang bombay mesti ditanam hingga membuahkan bunga serta membentuk biji, suhu yang diperlukan supaya tanaman berbunga yaitu 5 - 10 derajat celcius. serta simpan sepanjang 4 minggu. setelah itu tanam umbi tersebut di tempat yang sejuk.
kalu telah mendapat bibit yang baik, sebar bibit tersebut pada tempat yang telah disiapkan.
Tempat yang berbentuk bedengan-bedengan yang sudah digemburkan tanahnya serta telah diratakan permukaannya. lebar bedengan 1 mtr. serta tingginya 10 - 15 cm. baiknya, bedengan-bedengan persemaian dibikin dengan arah utara selatan supaya memperoleh cahaya matahari yang banyak. membuat perlindungan persemaian dari air hujan, mesti dibikin peneduh yang terbuat dari plastic.

Biji yang sudah disemai setiap waktu mesti disiram supaya tidak alami kekeringan. penyiraman dilakukan tanpa menyebabkan penggenangan air agar tidak becek. penyiraman bisa dikerjakan tiga kali 1 hari, yakni pagi, siang, serta sore hari. 1 minggu sesudah disemai, biji dapat mulai tumbuh. sesudah biji tumbuh, butuh dikerjakan penyiangan untuk menyingkirkan tanaman pengganggu, layaknya rumput-rumputan. sesudah umur empat minggu, dikerjakan penjarangan semai dengan langkah mencabutinya.

Penyemprotan pestisida butuh dikerjakan untuk menghindar serangan hama serta penyakit tanaman. sesudah berusia 6-10 minggu, semaian bisa dicabut serta ditanam pada tempat yang sudah disiapkan. pencabutan semai dikerjakan dengan hati-hati, serta apabila butuh bisa dipakai alat pencukil. jumlah batang semai yang dibutuhkan untuk 1 hektare tanah yang dapat ditanam yaitu 300. 000-400. 000 batang semai.

Untuk memperoleh bibit yang berbentuk umbi, bisa dikerjakan dengan langkah bikin pesemaian terutama dulu. semai dilewatkan tumbuh hingga membentuk umbi mudadengan ukuran spesifik. umbi dipanen serta dipakai sebagai bibit. umbi muda tersebut diberi nama sets. ukuran sets ada tiga, yakni :

a. besar, bila berdiameter 2 - 2, 5 cm
b. tengah, bila berukuran 1, 25 - 2 cm
c. kecil, bila berdiameter 0, 5 - 1, 25 cm

Ukuran sets yang digunakan sebagai bibit yaitu 1, 25 - 2, 5 cm. sets yang berukuran kian lebih 2, 5 cm tidak dapat dibikin bibit, umumnya sets yang ukuaran itu dibikin acar bawang bombay. jumlah umbi sets yang diperlukan untuk 1 hektare tanah, bila beratnya 6, 3 gram tiap-tiap umbi yaitu 2 - 2, 5 ton.

Bibit juga bisa datang dari umbi yang sudah tua. umbi untuk bibit baiknya dipilih yang berukuran besar walupun harga nya lebih mahal. umbi untuk bibit mesti sehat, tak ada sinyal tanda terkena penyakit, tidak mempunyai luka, atau rusak.

Disamping itu, bibit mesti datang dari tanaman yang betul-betul tua. umbi untuk bibit sebelum saat ditanam dipotong sisi ujungnya, serta bekas potongannya dilewatkan kering. pemotongan bisa dikerjakan 1 hari sebelum saat umbi ditanam. bila ukuran umbi bibit rata-rata 20 gram, maka untuk 1 hektare tempat diperlukan 6 - 8 ton umbi.

Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dikerjakan supaya tanah terus didalam situasi yang baik untuk perkembangan tanaman yang dapat kita tanam. pengolahan tanah dikerjakan 2 - 4 minggu sebelum saat penanaman, serta dimulai gemburkan tanah. penggemburan tanah bisa dikerjakan dengan cangkul, bajak, atau traktor.

Sesudah itu, dibikin bedengan-bedengan dengan parit kecil diantara bedengan. lebar bedengan kurang lebih 80 - 100 cm, namun panjangnya sesuai dengan ukuran tempat. baiknya, panjang bedengan yaitu 3 - 5 m, tinggi bedengan 20 - 25 cm, namun kedalaman parit 25 - 35 cm.

1 minggu sebelum saat tempat ditanami, dikerjakan pemupukan basic dengan kompos atau pupuk kandang. pupuk dicampurkan pada tanah bedengan hingga rata. sesudah itu, tempat dibahasi secukupnya. dua atau tiga hari sebelum saat penanaman, tanah diberi pupuk buatan.
-Bila kita menanam bawang bombay yang datang dari umbi, jarak tanamnya mesti sedikit renggang, lebih renggang dibanding jarak tanam bawang putih serta bawang merah. biasanya, jarak tanam yang dipakai yaitu 25 – 40 cm untuk antar baris tanaman, serta 10 – 40 cm antar tanaman didalam satu barisan.

Untuk menanam bawang bombay, yang pertama kali dikerjakan yaitu membuat lubang tanam. sesudah itu, umbi bibit dimasukan kedalam lubang dengan posisi umbi tegak, serta sisi potongan ada di permukaan bedengan.

Yang perlu di perhatikan, penanaman umbi janganlah ssampai terbalik, umbi ditutupi dengan tanah, setelah itu tanah dibasahi secukupnya.

Bila tanaman bawang bombay yang dapat kita tanam datang dari bibit semai, yang pertama kali dikerjakan yaitu mempersiapkan lubang tanam. sesudah itu, bibit semai ditanam ke didalam lubang serta ditimbun tanah hingga batang akar. waktu terbaik untuk menanam adalah pada waktu cuaca cerah pada pagi hari waktu matahari belum terlampau tinggi.
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan bawang bombay tidak jauh lain dengan pemeliharaan bawang putih serta bawang merah, dimulai dari penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Penyiraman
Penyiraman adalah perihal yang mutlak didalam bididaya bawang bombay. tanaman bawang bombay memerlukan banyak air, terlebih pada saat perkembangan. meskipun demikianlah, tanaman ini tidak suka tanah yang becek.

Makin tua umur tanaman bawang bombay, keperluan pada air makin menyusut. pengairan bisa dikerjakan genangi parit-parit. langkah ini memerlukan banyak air serta bisa memadatkan tanah. langkah lain yang tambah baik yaitu dengan menyiramkan air menggunakan embrat.

Penyiraman pertama dikerjakan sesudah bibit ditanam. penyiraman selanjutnya dikerjakan 1 hari 2 x, pagi serta sore hari,. tetapi, banyak atau tidaknya penyiraman bergantung situasi lahannya. yang perlu di perhatikan jangan sempat tanah alami kekeringan atau tergenang air.


Penyiangan serta penggemburan tanah
Penyiangan didalam budidaya bawang bombay, umumnya dikerjakan sejumlah 2 x. penyiangan pertama dikerjakan waktu tanaman berusia tiga minggu, serta penyiangan ke-2 dikerjakan sesudah enam minggu. penyiangan tanaman pengganggu mesti dilakukam dengan hati-hati, jangan sempat mengakibatkan kerusakan perakaran bawang bombay. berbarengan dengan penyiangan, dikerjakan juga penggemburan tanah supaya tanah tidak memadat.

Pemupukan
Pemupukan pertama dikerjakan lebih kurang 1 minggu sebelum saat tempat ditanami, gunakan pupuk kandang atau kompos. pupuk kandang atau kompos yang dipakai baiknya yang telah tua.

Dikarenakan bila menggunakan pupuk kandang atau kompos yang tetap muda, dapat mengganggu perakaran bawang bombay. pemberian pupuk ke-2 dikerjakan lebih kurang 2 – 3 hari sebelum saat penanaman gunakan pupuk buatan. pemupukan paling akhir dikerjakan memberikan pupuk susulan berbentuk pupuk buatan, layaknya urea, za, serta tsp. langkah pemupukan sama layaknya pada bawang merah serta bawang putih

Pengendalian hama serta penyakit
Hama serta penyakit yang menyerang tanaman bawang bombay tidak jauh tidak sama dengan hama yang menyerang bawang merah serta bawang putih. perumpamaan hama yang menyerang tanaman bawang bombay penggerek daun hama bodasa. perumpamaan penyakitnyang menyerang tanaman bawang bombay adalah penyakit busuk, bercak ungu, serta embun upas.

Untuk menghindar pada hama serta penyakit tanaman butuh dikerjakan penyemprotan tiap-tiap 7 – 10 hari sekali. bila berlangsung hujan disiang hari, tanaman mesti segera disemprot. demikianlah juga bila malam hari berlangsung hujan, pagi harinya mesti segera disemprot, supaya tidak terkena serangan penyakit yang dikarenakan oleh jamur.

Usaha pencegahan pada hama serta penyakit yang lain adalah dengan menghindar supaya tanah jangan sempat jadi becek, dikarenakan dapat mudah terserang oleh jamur.

Jumat, 19 Juli 2013

PERBEDAAN DUKU, LANGSAT dan KOKOSAN

Apa sih bedanya duah duku, langsat dan satu lagi kokosan itu? Sebenarnya ketiganya masih dalam jenis pohon yang sama yaitu Lansium domesticum cuma beda varietas saja. Kaya Mangga gitu deh ada mangga madu, mangga arumanis dan mangga lainyya yang satu spesies namun beda varietas. 
Ketiganya punya kulit buah yang berwarna kuning kecoklatan cerah, dan ini sering dipakai untuk menggambarkan warna kulit kuning langsat.
Buah duku dan langsat  mudah dijumpai saat lagi musim biasa dijajakan oleh penjual buah di pinggir jalan.  Harganya yang reltif terjangkau membuat buah ini banyak digemari oleh masyarakat.
Sebetulnya Duku, langsat dan kokosan adalah jenis buah-buahan anggota suku Meliaceae.
Duku, Langsat dan Kokosan ketiga-tiganya sepintas mirip dari tampilan bentuk buahnya dan kebanyakan orang menyebutnya buah Duku, namun sebenarnya Duku berbeda dengan Langsat maupun Kokosan.

Duku biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik pada berbagai jenis tanah, terutama tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial. Duku menyenangi tanah bertekstur sedang dan berdrainase baik, kaya bahan organik dan sedikit asam, namun dengan ketersediaan air tanah yang cukup. Sementara itu varietas langsat lebih tahan terhadap perubahan musim, dan dapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi dan mendapatkan air. Duku tidak tahan penggenangan.
Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.

Habitus Tanaman
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter pohon hingga 75 cm. Batang biasanya beralur-alur dalam tak teratur, dengan banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung getah kental berwarna susu yang lengket (resin).
Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9-21 cm × 5-10 cm, mengkilap di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.

Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua. Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan. Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2-3 mm × 4-5 mm, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran. Putiknya tebal dan pendek.

Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5-5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam. Kultivar-kultivar yang unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.

Perbanyakan yang dilakukan menggunakan biji mengakibatkan lambannya tanaman dalam menghasilkan buah. Tanaman baru berbunga pada umur 10 sampai 15 tahun. Perkecambahan tumbuhan ini memiliki perilaku poliembrioni (satu biji menghasilkan banyakembrio atau semai): satu embrio hasil pembuahan, dan sisanya embrio apomiktik, Embrio apomiktik berkembang dari jaringan pohon induk sehingga keturunannya memiliki karakter yang serupa dengan induknya.

DUKU Lansium domesticum var. duku
Kelompok yang dikenal sebagai duku (Lansium domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah, dengan tandan yang relatif pendek dan berisi sedikit buah. Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bila masak, umumnya berbiji kecil dan berdaging tebal, manis atau masam, dan berbau harum.

Ada beberapa varietas duku. Mulai dari duku "palembang" yang berkulit tebal serta berwarna agak "kemerahan" sampai duku condet yang berkulit tipis dan berwarna agak kehijauan. Langsat yang berkulit sangat tipis, berwarna kuning keputih-putihan serta bergetah itu pun merupakan salah satu varietas dari duku. Pertumbuhan pohon duku sangat lamban. Dalam kondisi yang sangat optimal, umur 10 sd. 15 tahun baru akan mulai berbuah. Dalam kondisi yang kurang bergitu menguntungkan, pada umur-umur tersebut, tanaman baru akan mencapai ketinggian antara 3 sd. 5 m. dan belum berbuah.

Para petani Thailand, memiliki resep sederhana untuk memupuk tanaman duku mereka. Kalau diameter batang 30 cm, maka dosis pupuknya 3 kg. NPK 19-19-19. (Nitrogen, Phospat dan Kalium masing-masing 19%). Kalau diameter tanaman 50 cm, maka pupuknya 5 kg NPK 19-19-19. Demikian seterusnya, pada tiap peningkatan diameter batang 10 cm, dosis pupuknya ditambah 1 kg. Atau tiap peningkatan diameter batang 1 cm. dosisnya tambah 0,1 kg.

LANGSAT Lansium domesticum var. domesticum
Buah yang bentuknya kecil-kecil agak lonjong mirip buah kemiri yang rasanya manis sedikit masam ini banyak digemari masyarakat. Buah Langsat banyak dijumpai di Pulau Sulawesi dari Selatan sampai Utara bisa kita jumpai buah langsat di jual di pinggir-pinggir jalan.

Langsep atau Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus, berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak. Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat telur dan besar-besar. Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih) sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis dan menyegarkan. Tidak seperti duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahan lama setelah dipetik. Dalam tiga hari setelah dipetik, kulit langsat akan menghitam sekalipun itu tidak merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya menjadi tidak menarik. Mengingat daya tahan buahnya yang tak seperti duku, langsat umumnya dikenal secara lebih terbatas dan lokal. Beberapa kultivar yang populer, di antaranya adalah langsep singosari dari Malang, langsat tanjung dari Kalsel, langsat punggur dari Kalbar, dan sebagainya. Dari Thailand dikenal langsat uttaradit, dan dari Luzon, Filipina, dikenal langsat paete.

KOKOSAN Lansium domesticum var. aquaeum
Kokosan (L. domesticum var. aquaeum) dibedakan oleh daunnya yang berbulu, tandannya yang penuh butir buah yang berjejalan sangat rapat, dan kulit buahnya yang berwarna kuning tua. Butir-butir buahnya umumnya kecil, berkulit tipis dan sedikit bergetah, namun sukar dikupas. Sehingga buah dimakan dengan cara digigit dan disedot cairan dan bijinya (maka disebut kokosan), atau dipijit agar kulitnya pecah dan keluar bijinya (maka dinamai pisitan, pijetan, bijitan).

Bentuk pohonnya hampir sama dengan pohon duku; namun bentuk daunnya lebih lanset, bulu daun lebih lebat dan kasar; malai bunga lebih panjang; buahnya lebih kecil. Kadang daging buahnya berwarna kuning kemerah-merahan dengan biji relatif besar dan berdaging tipis, dan berair. Kokosan umumnya berasa masam sampai masam sekali. Buah Kokosan ini biasanya dijual berikut tangkainya, karena buah yang matang masih kuat menempel di tangkai buah. Kalau makan kokosan hati-hati jangan sampai bijinya tergigit. Biji kokosan rasanya pahit.

Selasa, 16 Juli 2013

TEKNIK BUDIDAYA ASPARAGUS SAYURAN MAHAL NAMUN BIAYA MURAH

Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak dijumpai di Indonesia.
Dalam ilmu kesehatan, Asparagus sangat bermanfaat karena kandungan serat Asparagus sangat tinggi, serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah adn membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.

Asparagus merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan tidak repot. Sekali tanam bisa untuk sepuluh tahun atau lebih dan bisa panen terus tanpa mengganti dengan tanaman baru..

I. Persemaian

Lahan  persemaian dibajak dan dicampur dengan pupuk kandang.
Buat bedengan dengan lebar 120 cm, dengan parit lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
Benih direndam di air kompos (kompos yang dicampur air) selama 4-5 hari sebelum ditanam.
Benih disemai dengan jarak tanam 10 x 15 cm dengan kedalaman 2,5 cm. Setiap lubang diisi satu biji.
Kemudian dilapisi mulsa tipis dari jerami atau sekam untuk menjaga kelembaban.
Jaga kelembaban (jangan kering & jangan becek) sampai tanaman tumbuh.
Kecambah akan muncul setelah 10 – 30 hari.
Bibit siap dipindahkan ke lapangan setelah umur 5-6 bulan.

II. Pemindahan bibit

Persiapan bibit :
Gali bedengan dengan hati-hati untuk mencabut bibit asparagus beserta akar-akarnya.
Pilih bibit yang sehat dan buang yang penampakannya jelek/sakit.
Bibit yg dicabut harus segera ditanam.
Pangkas pucuk tanaman hingga menyisakan tinggi 20cm.
Persiapan lahan :
Lahan dibajak dalam.
Dibuat parit dengan dalam 40 cm lebar 20 cm, jarak antar parit 1,5-1,8 m.
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam parit sampai setinggi 10 cm.
Penanaman:
Letakkan bibit di parit yang berisi pupuk kandang lalu tutup dengan sedikit tanah (asal tertutup dan bisa berdiri).
Tanam dengan jarak 30 – 45 cm antar tanaman.
Tanam di pagi hari atau sore hari dimana cuaca tidak terik.

III. Perawatan

Lakukan penyiangan dan pembumbunan setiap minggu sedikit demi sedikit hingga lama kelamaan parit terisi penuh. Setelah itu penyiangan bisa lebih jarang.
Pangkas dan musnahkan batang yang terserang hama.
Lakukan pengairan seminggu sekali jika musim kemarau.
Tambahkan pupuk kandang secara rutin terutama setelah satu periode panen.

IV. Panen

Panen dapat dilakukan 4-5 bulan setelah pemindahan tanaman atau 10 bulan setelah semai.
Sebelum panen dilakukan pemangkasan hingga tersisa 2 cabang tiap tanaman.
Setelah pemangkasan akan muncul tunas/rebung yang banyak.
Panen setelah tinggi rebung 25 cm dan sebelum mekar.
Lakukan panen setiap hari sampai rebung yang tumbuh baru diameternya kecil.
Jika rebung yang keluar hanya sebesar pensil, hentikan pemanenan dan biarkan asparagus tumbuh  kembali, lakukan panen lagi setelah beberapa bulan.