Jumat, 30 Agustus 2013

CARA MENGOLAH ECENG GONDOK JADI BAHAN BAKU KERAJINAN

Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada awalnya didatangkan dari benua amerikapada zaman Gubernur Jenderal Inggris Stamford Raffles untuk mengisi koleksi tanaman di kebun raya Bogor yang dibuatnya.  Eceng Gondok ini sebagai tanaman air punya bunga yang sangat cantik sehingga disebut dengan
Water Hyacinth.  Dari Bogor inilah eceng gondok menyebar keseluruh Indonesia, bahkan punya nama lokal sendiri di daerah tertentu. Tanaman eceng gondok secara masif mendominasi perairan dan menjadi gulma dimana-mana.  Setelah diketahui bahwa eceng gondok punya kadar selulosa yang tinggi, kemudian banyak orang mulai melirik gulma ini sebagai bahan baku kerajinan yang cukup menarik. Eceng gondok ini sekarang banyak diburu untuk dijadikan bahan baku anyaman, perabot rumah tangga seperti kursi dan macam-macam lagi bisa dibuat dari eceng gondok tergantung kreativitas manusia. 

Cara Mengolah Eceng Gondok dari Gulma Pengganggu menjadi bahan baku anyaman adalah sebagai berikut :

  1. Yang sebagai bahan kerajinan anyaman hanya tangkai daunnya saja.  bagian tanaman lain yaitu akar,daun,tunas dan bunganya dibuang. Daun eceng gondok bisa dipakai untuk kompos atau makanan ternak.
  2. Tangkai Eceng Gondok dibersihkan dengan air bersih (dapat juga pakai sabun atau kaporit, agar bersih).
  3. Pengeringan dilakukan dengan menjemur pada permukaan lantai semen (kurang-lebih 7 hari).Dengan terlebih dahulu dikeluarkan kandungan airnya dengan di pres secara manual pengeringan akan lebih cepat.
  4. Pengelompokan tangkai eceng gondok berdasarkan panjangnya atau besar penampangnya.
  5. Tangkai yang sudah kering dapat dibelah belah menjadi bagian-bagian yang lebih tipis.

Proses pewarnaan:

Tangkai eceng gondok dibasahi dengan mencelupkan ke dalam air kemudian ditiriskan.
Panaskan air hingga mendidih,dengan komposisi 2 liter air untuk satu gelas bungkus pewarna. Kemudian masukan eceng gondok sehingga terrendam semua selama 15-20 menit.Setelah itu api dimatikan dan biarkan eceng gondok terbenam selama 12 jam sampai 24 jam.
Eceng gondok diangkat dan dicuci kemudian di jemur hingga kering.

Zat pewarna terdiri dari pewarna alami dan warna buatan.

Bahan-bahan warna alami :
Daun sirih,gambir,daun jambu biji,kulit bawang merah,atau kunyit serta bahan-bahan alami lainnya yang harus dicoba hasilnya. Pencelupan dilakukan berulang-ulang setelah terlebih dahulu dikeringkan sebelum dicelupkan kembali kedalam Zat pewarna.Kemudian diangin-anginkan ditempat yang teduh.

Pewarna sintetis / warna buatan
Untuk memperoleh warna krem dilakukan proses pemutihan,antara lain hydrogen peroksida (H2O2). Pemutihan dapat dilakukan dengan membuat larutan kaporit dengan perbandingan 10-15 gram kaporit dalam 1 liter air hangat. Rendam eceng gondok kering selama 10-15 menit setelah dicuci bersih rendam kembali eceng gondok tersebut dalam larutan thio atau hypochlorite 3 gram dalam 1 liter air selama 30 menit (untuk menetralisir kaporit yang dapat merusak eceng gondok),dicuci kembali dan keringkan.

Pengawetan dilakukan dengan menggunakan komposisi 30 gram asam borat ( dipasaran disebut borax atau bleng) yang dilarutankan pada 1 liter air. Setelah asam borat terlarut selam kurang lebih 2-3 jam, diperas dan  dan dijemur hingga kering,dan bahan eceng gondok siap dijual kepada pengrajin atau dianyam sendiri.

Rabu, 28 Agustus 2013

BUAH MANGSI / BUAH TINTA PEWARNA ALAMI TEKSTIL

Tanaman perdu ini bernama mangsi kalau di bahasakan namanya buah tinta. Mangsi adalah bahasa jawa untuk tinta.  Dulu saat penulis masih kecil buah mangsi merupakan mainan anak-anak dan mudah dijumpai di pekarangan rumah. Buahnya hitam keunguan dan bila dipencet keluar cairan hitam pekat persis seperti tinta. Pengalaman mas kecil dulu, buah mangsi cukup enak dimakan juga namun lidah anda akan jadi hitam karena zat pewarna dalam buah mangsi alias buah tinta ini.

Nama ilmiah buah mangsi adalah Phylantus reticulatus poir.  Buah mangsi / Buah tinta / Tampal
besi  merupakan tanaman liar yang tumbuh di pekarangan daerah pinggiran pedesaan yang masih banyak dijumpai dan  melimpah. Buah mangsi mengandung zat warna alami untuk tekstil.

Pembuatan zat warna alami dari buah mangsi dilakukan dengan metode ekstraksi secara batch dan
ekstraksi menggunakan soxhlet. Perbandingan buah mangsi dan air adalah 1 : 4. Ekstraksi secara batch dilakukan selama 2 jam, kemudian larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 ° C.
Sedangkan ekstraksi secara soxhlet dilakukan selama 5 jam 25 menit dengan 7 kali sirkulasi, larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 ° C. Dari hasil percobaan yang dilakukan, 50 gram buah mangsi dapat menghasilkan 4,45 gram zat warna ekstraksi secara batch dan 5,56 gram zat warna ekstraksi menggunakan soxhlet. Warna dihasilkan dari proses ekstraksi buah mangsi adalah Coklat Tua.

Minggu, 18 Agustus 2013

MEMILIH POT UNTUK TANAMAN

Menanam tanaman dalam pot memiliki beberapa keuntungan antara lain kita bisa lebih mudah memindahkan letak tanaman. Ada banyak pilihan pot yang bisa kita gunakan antara lain : pot plastik gerabah (tanah liat) dan keramik (tembikar),pot alumunium , dan pot kayu.  Dari setiap pot tadi  punya keunikan dan kegunaan nya sendiri, dan harga juga berbeda.

Pot plastik. 
Lebih awet, ringan, dan harga murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Biasanya pot plastik di gunakan untuk pengganti plastik (polybag) dan sebagai wadah pertama,sebelum diletakkan di dalam pot gerabah atau keramik,agar tanaman mudah dipindahkan.

Pot porselen atau tembikar. 
Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Pot keramik sangat bermanfaat untuk memperindah ruangan yang ada,seperti Hotel,Apartemen,ruangan perkantoran,dengan memberikan nuansa yang mewah.
 
Pot semen. 
Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberi ornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Biasanya di letakkan di luar ruangan (out door),seperti di pekarangan rumah,taman. Yang disesuaikan dengan ornamen rumah yang di miliki.

Pot tanah liat. 
Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak. Namun untuk tanah liat,yang pada proses pembuatannya dalam suhu yang cukup tinggi hingga 1300 derajat celcius,memiliki kekuatan di banding yang di bakar dibawah suhu 1000 derajat celcius. Disarankan bila akan menggunakan pot tanah liat di luar ruangan,dengan memilih yang di bakar pada suhu di atas 1300 derajat celcius

Pot Alumunium, 
Pot alumuniaum atau stainless steel, mahal dan tidak memiliki bentuk yang banyak (terbatas),keunggulannya tahan lebih lama dan tidak mungkin pecah,cocok untuk di gedung yang intesitas benturannya cukup sering,tidak memiliki ukuran yang bervariasi,hanya untuk ukuran besar saja.

Pot kayu/bambu. Lebih tahan dari pot keramik dan tanah liat,tapi bentuknya monoton,dan kurang memberikan nilai seni.

Jumat, 16 Agustus 2013

Manfaat Air Kelapa Untuk Pupuk Anggrek Alami

Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP  Los BaƱos, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.

Anda dapat mencoba memakai air kelapa pada tanaman anggrek anda.  dengan rutin menyiram anggrek dengan air kelapa menurut beberapa pengalaman dalam waktu sebulan saja anggrek anda akan tumbuh subur dan bahkan mengeluarkan kuncup bunga yang anda tunggu-tunggu.

Senin, 12 Agustus 2013

CARA TANAM BUNGA MELATI DALAM POT

Tanaman Bunga Melati (Jasminum sambac) sudah lama dimanfaatkanoleh masyarakat kita terutama dalam upacara-upacara adat, maupun sebagai pengharum baik untuk makanan, pakaian atau ruangan.  Bau bunga melati yang segar ini bisa menenangkan fikiran kita juga jadi bisa digunakan sebagai aroma terapi. 
Bunga melati ini dapat dengan mudah kita beli di pasar-pasar tradisional.  Namun tidak ada salahnya jika anda menanam sendiri bunga melati di dalam pot sebagai penghias ruangan dan juga mampu memberikan aroma segar pada rumah anda.
berikut ini adalah tips dan tata cara menanam bunga melati di dalam pot di rumah: 

1. Siapkan pecahan batu merah atau pecahan genting. yang dimaksudkan untuk mengikat air di dasar pot. Campuran umum; pasir 1/3 bagian, tanah 1/3 bagian dan 1/3 bagian pupuk kandang 
Campuran untuk jenis kering; pasir ½ bagian, dan ½ bagian pupuk kandang Campuran untuk jenis lembab; adalah ½ tanah dan ½ pupuk kandang. 

2. Isikan media kurang lebih 1/3 bagian potnya, kemudian masukan bibit melati, usahakan media asal yang menempel pada tanaman masih ada, agar tanaman tidak mengalami stress saat berpindah dan beradaptasi dengan tempat atau media baru. Usahakan tambahkan lagi media tanam, tekan media perlahan lahan dengan ibu jari agar tanaman dapat berdiri kokoh. Pot jangan disi sampai penuh, sisakan sekitar 2 cm dari bibir pot agar mudah ketika melakukan penyiraman. Setelah tanaman dipotkan, siramlah tanaman secukupnya. Dinding luar dan dasar pot dibersihkan dari kotoran dan media tanam yang masih menempel sebelum diletakan pada tempat yang diinginkan, tapi diusahan simpan dulu ditempat yang lembab tapi ada sinar matahari selama beberapa hari untuk mempercepat pertumbuhan. 

Pada tanaman melati, pemangkasan bentuk dilakukan untuk keperluan melati pot atau taman. J. sambac apabila dipangkas bagian cabang dan ranting-rantingnya secara cermat akan terbentuk tanaman yang mempunyai kanopi yang serasi terhadap ukuran pot dan wadahnya dengan jumlah bunga banyak.
Tanaman J. sambac yang masih produktif, dapat dilakukan pemangkasan pucuk setelah panen bunga selesai. Hal tersebut dimaksudkan untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru lebih cepat sehingga waktu berbunganya lebih awal.  

Selasa, 30 Juli 2013

MENGENAL SAWO KECIK YANG LANGKA

Sawo Kecik merupakan salah satu tanaman buah yang sudah langka di saat ini.  Sawo Kecik ini banya ditanam di lingkungan keraton di Jawa dan punya makna filosifis yang tinggi.  Sawo Kecik melambangkan kebaikan bagi pemilik atau orang yang menanamnya. Buahnya pada jaman dulu biasa dikunsumsi para puteri keraton agar badan senantiasa wangi dan segar.
Sawo Kecik disamping menghasilkan buah yang enak dimakan, batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat sehingga sangat baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan, bahkan dimanfaatkan sebagai benda-benda seni seperti patung, ukir-ukiran bahkan sebagai peralatan musik seperti badan biola dan rebana.
Pohon Sawo Kecik (Manilkara kauki) berukuran sedang dengan tinggi mencapai 25 m. Diameter (garis tengah) batang pohon Sawo Kecik mampu mampu mencapai 100 cm.
Daun-daun Sawo Kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan bawah daun Sawo Kecik berwarna keputihan dan halus seperti beludru dengan tangkai daun tidak menebal, panjang kelopak daun 7 mm.. Kuncup bunga Sawo Kecik berbentuk bulat telur.
Buah Sawo Kecik berbentuk bulat telur atau bulat telur sungsang berukuran kecil dengan panjang berkisar 3-4 cm. Buah Sawo Kecik mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikupas. Buah Sawo Kecik, bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa sedikit agak sepat.
Buah sawo kecik dipercaya mempunyai khasiat sebagai pengharum tubuh alami. Dengan mengonsumsi sawo kecik, tubuh kita akan menjadi wangi. Keringat, nafas, bahkan air kencing orang yang memakan buah ini akan tercium wangi. Itulah sebabnya putri-putri keraton sangat menggemari buah sawo kecik. Tidak heran jika kita menemukan pohon sawo kecik di keraton-keraton yang berada di Solo atau Yogjakarta.
Pohon sawo kecik dapat tumbuh di daerah yang tanahnya kritis alias kurang subur. Oleh karena itu, pohon sawo kecik difungsikan sebagai pohon pemulih areal-areal yang kurang subur dan tanah kritis.
Petani buah banyak yang menjadikan pohon sawo kecik sebagai batang bawah untuk okulasi atau penyambungan dengan pohon sawo manila, karena batangnya tidak besar sehingga sawo manila dapat berbuah cepat meski batangnya pendek saja.  Pada jaman dulu saat mainan modern belum berkembang, biji sawo kecik biasanya digunakan untuk mainan anak seperti mainan biji congklak.

Senin, 29 Juli 2013

JENIS MEDIA TANAM UNTUK ANGGREK

JENIS MEDIA TANAM UNTUK ANGGREK

Anggrek merupakan tanaman hias yang tidak ada matinya, dan harganya juga relatif stabil.  Bentuk dan warna bunga anggrek merupakan daya tarik utama disamping bunganya tahan lama dan tidak cepat rontok sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu lama.  Banyak sekali Anggrek asli Indonesia yang berbunga cantik dan menawan.  Untuk menanam dan memelihara anggrek butuh pengetahuan dan pangalaman sehingga anda akan menjadi ahli anggrek. Tidak semua orang bisa telaten dan mampu untuk memelihara bunga anggrek agar selalu berbunga. Berikut ini sedikit pengetahuan tentang media tanam untuk budidaya anggrek di rumah.

1. Pecahan Batu Bata atau Genteng

media pecahan bata dan genteng ini cocok sekali diguanakan sebagai media tanaman bunga anggrek dengan kelebihannya yaitu baik digunakan sebagai tempat melekatnya akar, pengatur kelembapan sekitar akar, dan tempat menyimpan air serta larutan unsur hara. Selain itu, kedua media ini tidak mudah melapuk serta mempunyai drainase dan aerasi yang cukup baik. Penempatan kedua media ini adalah di dasar pot dan mengisi 1/3 bagian pot. Pecahan batu bata berdaya serap lebih besar daripada pecahan genteng. Akan tetapi, pecahan batu bata lebih cepat ditumbuhi lumut dibandingkan dengan pecahan genteng. Jika media sudah ditumbuhi lumut, sebaiknya segera diganti dengan media tanam baru.

2. Batang Pakis

Media pakis merupakan media paling populer bagi penggemar anggerk. Pakis bersifat tidak mudah lapuk, memiliki daya mengikat air yang baik, serta memiliki kemampuan aerasi dan drainase yang baik juga. Sebelum digunakan sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pakis direndam terlebih dulu dengan larutan pupuk NPK. Pakis yang digunakan di pot sebaiknya berupa potongan atau cincangan yang tidak terlalu halus. Potongan yang halus menyebabkan kelembapan tinggi yang bisa menimbulkan penyakit busuk akar. Untuk menghindari media tanam menjadi sumber inokulum, sebelum dipergunakan, media pakis sebaiknya dicelup dalam larutan fungisida. Untuk mengusir hama semut atau serangga lain, media tanam direndam ke dalam larutan insektisida. Dalam penyimpanannya, media pakis sebaiknya jangan ditumpuk (untuk menghindari hadirnya hama semut), melainkan digantung dan dikering-anginkan.

3. Serutan atau Potongan Kayu

Media tanam ini lebih banyak digunakan untuk bunga anggrek terestrial (jenis bunga anggrek tanah). Serutan atau potongan kayu memiliki aerasi dan drainase yang baik, tetapi berdaya serap air kurang baik. Selain itu, media tanam ini miskin unsur nitrogen. Proses pelapukannya berlangsung lambat karena kayu banyak mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi, seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sebelum digunakan, media serutan kayu sebaiknya direndam lebih dulu dengan larutan pupuk urea dan TSP. Untuk mencegah hadirnya hama dan penyakit pada media tanam jenis ini, saat perendaman dengan pupuk bisa ditambahkan larutan pestisida. Untuk menyimpannya, media serutan kayu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

4. Sabut Kelapa

Media tanam bunga anggrek dari sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang sangat baik serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman. Media tanam ini relatif mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah. Jika ingin menggunakan sabut kelapa sebagai media tanam bunga anggrek, sebaiknya pilih sabut kelapa yang sudah tua dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran pot. Kelemahan media sabut kelapa adalah mudah melapuk dan membusuk. Kelemahan ini dikhawatirkan bisa menjadi sumber penyakit. Sebelum digunakan, sebaiknya media sabut direndam ke dalam larutan fungisida. Media tanam sabut yang tidak digunakan harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

5. Arang Kayu

Arang kayu  memiliki kemampuan mengikat air yang cukup baik. Namun, dibandingkan dengan media sabut kelapa, kemampuan mengikat airnya masih lebih rendah. Media arang kayu tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi miskin unsur hara dan harganya relatif mahal. Media ini memiliki sifat buffer. Artinya, kesalahan pemupukan (kelebihan dosis pupuk) masih bisa ditolerir. Sebelum digunakan, arang kayu sebaiknya direndam terlebih dulu ke dalam larutan pupuk NPK. Karena sifat media tanam arang kayu yang mudah berjamur, sebaiknya perendaman larutan pupuk juga dicampur dengan larutan fungisida. Dalam penyimpanannya, media arang bisa dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

f. Lumut

Lumut yang biasa disebut dengan moss mempunyai sifat dapat mengatur kelembapan, sehingga tidak mudah mendatangkan busuk akar pada tanaman bunga anggrek. Media ini termasuk awet karena bisa digunakan selama 1 tahun. Media ini sudah banyak dijual, tetapi harganya relatif mahal. Untuk mencegah serangan penyakit, sebelum digunakan, media direndam dalam larutan fungisida. Media yang tidak digunakan dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering.

Pot Untuk Anggrek

Pot yang akan digunakan untuk menanam bunga anggrek sebaiknya pot tanah liat. Pot ini bentuknya hampir sama dengan pot tanah liat untuk tanaman hias. Bedanya, badan atau dinding pot bunga anggrek memiliki lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 2 cm. Lubang ini berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara serta mempermudah aerasi dan drainase. Karena bahan pot bersifat mudah menyerap air, kelebihan air siraman dapat terserap, sehingga bunga anggrek relatif terhindar dari penyakit busuk akar. Pada kondisi lingkungan yang lembap pun, kondisi akar tanaman bunga anggrek tetap terjaga jika menggunakan pot tanah liat.

Kelemahan penggunaan pot tanah liat adalah pot biasanya akan ditumbuhi lumut setelah dipakai beberapa lama. Lumut ini biasanya tumbuh di badan atau dinding pot bagian luar. Tumbuhnya lumut ini semakin gencar saat musim hujan. Jika tidak segera ditangani, lumut akan menutupi seluruh permukaan badan pot. Jika di areal penanaman bunga anggrek terdapat pot yang mulai ditumbuhi lumut, sebaiknya lumut itu segera dihilangkan. Caranya bisa dengan menggosoknya memakai alat bantu berupa sikat kawat atau 'kapi'. Kadang-kadang, setelah digosok, penampilan pot kurang menarik lagi. Untuk menutupinya, tak jarang pembudidaya tanaman bunga anggrek (terutama hobiis) memasukkan pot tanah liat tersebut ke dalam pot yang lebih besar dan berpenampilan cukup menarik. Pot yang dipakai umumnya pot plastik, pot kayu, pot keramik, pot rotan, atau pot batang pakis. Bentuk, warna, dan harga pot-pot ini bervariasi.

Umumnya, pembudidaya atau penggemar tanaman aggrek menempatkan pot di atas rak-rak panjang atau dengan menggantungnya rnenggunakan kawat. Penempatan pot dengan cara seperti ini cukup berpengaruh terhadap pertukaran udara. Sebaiknya pot-pot bunga anggrek tidak diletakkan langsung di atas permukaan tanah. Pasalnya, jika tanaman disiram atau disemprot, aerasi dan drainase akan terganggu. Lubang yang ada di dasar pot pun bisa tertutup sehingga dikhawatirkan air akan mengendap dan menyebabkan busuk akar. Penempatan seperti ini juga dapat mengundang semut, keong, ataupun rayap. Dalam menempatkan pot-pot bunga anggrek di atas rak panjang, sebaiknya jarak antarpot jangan terlalu dekat. Antarpot diberi jarak sekitar 5 cm. Tujuannya agar sinar matahari bisa menembus sela-sela tanaman dan sirkulasi udara berjalan lancar. Selain itu, pertumbuhan lumut di badan pot bisa dihambat.

Agar pertumbuhan bunga anggrek tetap bagus, penggantian pot (repotting) perlu dilakukan. Penggantian ini dilakukan jika pertumbuhan bunga anggrek sudah memenuhi volume ruang pot. Jika pot tidak diganti, pertumbuhan bunga anggrek akan terhambat dan produksi bunga akan menurun. Penggantian ini biasanya dibarengi dengan penggantian media tanam. Media lama diganti dengan media yang masih baru. Sebelum digunakan, media tanam yang baru tersebut sebaiknya direndam ke dalam larutan pupuk yang dicampur dengan fungisida. Jangan lupa, persiapkan juga pecahan batu bata atau pecahan genteng untuk ditempatkan di dasar pot.

Menanam Bunga Anggrek di Batang Pohon

Untuk memberi tampilan yang lebih menarik dan terkesan alami, bunga anggrek jenis epifit bisa juga ditanam dengan cara ditempel di batang pohon seperti layaknya di habitat aslinya. Jika ingin menempelkan bunga anggrek epifit, sebaiknya pilih pohon yang rindang sehingga cahaya matahari tidak terlalu kuat menyinari.

Pada dasarnya, bunga anggrek epifit bisa ditanam di batang pohon hidup maupun mati. Bahkan di tiang beton pun bisa, asalkan syarat kelembapan yang dibutuhkan terpenuhi. Jika menggunakan pohon mati, pilih yang tahan air dan tahan panas matahari sehingga tidak gampang melapuk. Jika menggunakan pohon hidup, pohon yang dipilih harus berkulit batang cukup tebal supaya tidak mudah terkelupas. Sebaiknya, pilih yang permukaan batangnya agak kasar supaya ada tempat yang baik bagi akar untuk melekat. Contoh pohon yang batangnya cocok adalah jambu air, mangga, rambutan, asam jawa, dan nangka. Meskipun begitu, pohon yang berbatang licin pun, seperti palem atau jambu biji, masih bisa digunakan untuk menempelkan bunga anggrek. Namun, sebelumnya, batang pohon harus ditempel dengan media yang bisa menahan air, seperti serabut kelapa, ijuk, atau potongan pakis.

Tanaman bunga anggrek yang akan ditempelkan bisa berasal dari bibit kompot, anakan atau tanaman muda, bisa juga tanaman dewasa. Jika yang dipakai tanaman dewasa, hendaknya tanaman diangkat berbarengan dengan media tanamnya. Bibit dari kompot dan anakan (tanaman muda), sebelum ditempel, harus dipotong sebagian akarnya lalu dibersihkan dengan air. Selanjutnya, bibit tersebut dicelupkan ke dalam larutan fungisida, kira-kira selama satu merit. Setelah itu dicelupkan lagi ke dalam larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) dengan waktu yang sama. Jika memakai media tanam tambahan, sebaiknya media itu juga dicelupkan ke dalam larutan ZPT terlebih dulu. Setelah semuanya selesai, tempelkan tanaman bunga anggrek pada batang pohon yang diinginkan. Usahakan ketinggiannya tidak melebihi badan agar perawatannya tidak merepotkan.