Rabu, 22 Januari 2014

CARA MEMBUAT PENGAWET ALAMI MAKANAN DARI KECOMBRANG / HONJE PENGGANTI FORMALIN

Saat ini penggunaan formalin, boraks atau bleng untuk bahan pengawet makanan seperti sayuran, bakso, ikan dll banyak sekali dilakukan oleh para pedagang yang kebanyakan dari pedagang kecil agar bisa meraih untung. Namun tentu saja hal ini sangat berbahaya bagi konsumen karena bisa merusak kesehatan dan menimbulkan penyakit yang ganas.
Sebenarnya penggunaan bahan pengawet sacara tradisional sudah dilakukan oleh orang tua kita dulu yaitu dengan memakai bahan alami dari tanaman kecombrang alias honje. 
Ekstrak kecombrang bisa dijadikan pengawet makanan alami. Beberapa makanan yang bisa diawetkan menggunakan ekstrak kecombrang di antaranya, tahu, bakso, siomay, mie basah, nughet dan masih banyak lainnya. Pengawet ini cukup aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari bahan alami.

Kecombrang punya kandungan antioksidan alami. Kandungan fitokimia bunga, batang, rimpang dan daun kecombrang hasil penelitian Naufalin (2005) diperoleh senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida yang berperan aktif sebagai antioksidan. Menurut Antoro (1995), pada rimpang ditemukan senyawa alkaloid, flavonoid dan minyak atsiri yang bertindak sebagai antioksidan. Tampubolon et al. (1983) menyebutkan bahwa kecombrang mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan minyak atsiri yang diduga memiliki potensi sebagai antioksidan.


Cara membuat Pengawet Makanan Alami dari Kecombrang : 
Pertama, kecombrang dikeringkan dengan lemari pengering dengan suhu 50 derajat celcius selama 20 jam, setelah itu dilakukan penggilingan. Ekstrak kecombrang yang sudah dikeringkan menjadi bubuk kecombrang berwarna merah muda dan siap digunakan sebagai pengawet makanan yang aman dikonsumsi.

Sabtu, 18 Januari 2014

MANFAAT GAMAL KLERESIDE UNTUK BASMI ALANG-ALANG, PENYUBUR TANAH, PAKAN TERNAK DLL

Lahan yang sudah ada alang-alangnya tentu akan sangat sulit diolah, karena alang-alang tergolong rumput yang sangat bandel.  Untuk mengatasi Alang-Alang ada tanaman yang sangat berguna dan mampu nenyuburkan tanah yaitu Gamal.  Nama Gamal sendiri berasal dari Akronim Ganyang Mati Alang-alang.  Penanamannya juga cukup mudah tinggal tancap saja Gamal akan tumbuh dengan baik.
Tanaman Gamal terbukti sangat ampuh untuk membasmi Alang-alang secara alami, tanpa obat atau herbisida.  Gamal punya nama ilmiah Gliricida sepium yang nama lokalnya adalah gamal, klereside atau cebreng
 
Gamal mampu hidup di kondisi lahan ekstrim dan Daun gamal yang cepat rimbun itu akan menutup  alang-alang sehingga sinar matahari terhalang masuk.  Pada kondisi seperti itu pertumbuhan alang-alang yang memang rakus sinar matahari akan tertekan, kemudian secara perlahan-lahan akan mati. Di bawah tanah, akar gamal mengeluarkan zat tertentu yang bersifat menghambat akar alang-alang. Maka, alang-alang di atas tanah maupun di bawah tanah akhirnya mati.
 
Tanamnan Gamal diperkirakan berasal dari benua amerika tepatnya di Meksiko. Pada abad ke-16, oleh orang-orang Spanyol, gamal dibawa ke Puerto Rico, Trinidad dan melalui lautan Fasifik sampai di Filipina. Lalu ke Srilanka, India, Thailand, Malaysia, hingga Indonesia.
Manfaat gamal, yang paling penting adalah sebagai penyubur tanah pada daerah tandus.  Daunnya yang gugur setelah melapuk merupakan sumber pupuk organik yang bagus karena mengandung unsur N, P, K dan Ca.
Sebagai tanaman pelindung, gamal memiliki sistem perakaran yang dalam, lebat dan kuat sehingga dapat menahan tanah dari kikisan air hujan atau menahan erosi. Bahkan mampu menahan empasan gelombang pasang di daerah pesisir. 

Gamal merupakan tanaman pelindung yang daunnya biasa diberikan sebagai hijauan pakan ternak ruminansia karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi (kandungan protein 18-30%) dan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari tanaman ini ternyata juga mempunyai bahan aktif kumarin yang bersifat insektisida, rodentisida dan bakterisida.

Gamal juga bermanfaat sebagai bahan ramuan tradisional. Serbuk daun, kulit batang dan biji gamal jika dicampurkan pada nasi atau umpan lainnya akan mampu membunuh tikus. Ekstrak daun gamal dengan air dan petrolium ether juga dapat membunuh rayap. Air rebusan daun gamal jika dioleskan pada badan anjing, kambing atau sapi mampu membunuh kutu. Pada manusia, daun gamal bisa digunakan untuk menghilangkan rasa pegel dan jamur di kulit.


Dari banyaknya manfaat itu tidak salah jika pohon gamal banyak ditanam oleh petani kita.

Kamis, 16 Januari 2014

NANGKADAK NANGKA UNGGUL HASIL SILANGAN CEMPEDAK DAN NANGKA

Nangkadak, sekilas nama buah ini terdengar lucu, namun buah Nangka satu ini termasuk nangka unggul. Nangkadak adalah hasil rekayasa yang dilakukan para Ahli Pemuliaan Tanaman dari Taman Wisata Mekarsari melakukan perkawinan silang antara nangka mini (Artocarpus heterophyllus) dan cempedak (Artocarpus integer Merr) pada tahun 2000. Dari hasil penelitian intensif selama tiga tahun, mereka menemukan tiga varietas unggul baru yaitu, nangkadak, cempeka dan pedakka.

Dimana tumbuhan ini masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, secara umum sosok tanaman dan tipe buah dari silangan ini lebih mengarah kepada cempedak, tetapi ukuran buah yang dihasilkan serta kualitas buahnya jauh lebih unggul dan berbeda dari induk aslinya. Bentuk buah nangkadak berbentuk silindris dan berkesan padat, aroma ketika buah matang terasa sangat lembut, tidak setajam cempedak, tapi lebih mengarah pada aroma nangka.  Nangkadak memiliki tekstur daging buah lembut dan dami buah tidak lengket karena getah yang dihasilkan sedikit

Keunggulan lainnya dari buah ini adalah rasanya yang sangat manis dan tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Buah yang dihasilkan pada musim hujan pun tetap manis, tidak seperti nangka maupun varietas cempedak lainnya yang sedikit berkurang rasa manisnya, bahkan terasa hambar jika berbuah di musim penghujan.

Pohon nangka pada umumnya yang ketinggiannya dapat mencapai 6 sampai 8 Meter untuk menghasilkan buah, keunggulan Nangkadak adalah pada tinggi 2 Meter sudah dapat menghasilkan buah yang sangat lebat..Selain lebih manis, buah ini muncul sepanjang tahun, dan dapat mulai dipanen setelah berumur 2 tahun. Padahal, pada umumnya, nangka baru berbuah pada usia 6 tahun. Pohon nangkadak  setelah berumur 2 tahun sudah bisa menghasilkan antara 30 hingga 50 buah.   Pohon Nangkadak ini sangat cocok ditanam di lahan pekarangan sempit karena ukuran pohonnya tidak terlalu besar. Dan pastinya taman atau pekarangan anda bisa lebih produktif.
Buah Nangkadak berukuran lebih kecil dibanding varietas lainnya, tapi nangkadak lebih cepat berbuah.  Satu buah nangkadak memiliki berat antara 2 kilogram (kg) hingga 3 kg. Dagingnya juga tidak lengket karena getah yang menempel sangat sedikit. Selain itu, daging buahnya berwarna kuning terang, sehingga menjadi pemikat untuk menyantapnya. Rasa buahnya, tentu saja sangat manis. Keunggulan lain buah ini adalah rasanya tidak terpengaruh kondisi cuaca. Buah nangkadak yang dipanen pada musim hujan pun tetap manis. Tidak seperti nangka atau varietas cempedak lain, yang rasa manisnya akan berkurang jika dipanen di musim penghujan. 

Keunggulan Buah Nangkadak :

    Aroma buah lembut, tidak terlalu kuat.
    Daging buah tebal & berwarna menarik (kuning orange).
    Rasa mendekati nangka dengan tingkat kemanisan tinggi (30° brix).
    Tekstur daging buah lembut tanpa serat. Ukuran buah sedang (3 – 5 kg).
    Tanaman memiliki sosok & tajuk yang kompak, pendek & rimbun.
    Tanaman berumur genjah (2 – 3 tahun). Produktivitas buah cukup tinggi (30 – 50 bh/phn/panen).
    Buah unik karena merupakan perpaduan nangka dengan cempedak.
Selamat menanam Pohon Nangkadak di pekarangan anda.

Rabu, 15 Januari 2014

CARA PERBANYAKAN BIBIT CEMARA UDANG (Casuarina equisetifolia)

Cemara Udang atau nama ilmiahnya adalah Casuarina equisetifolia merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang sangat cocok digunakan sebagai tanaman hias baik dijadikan bonsai maupun tanaman hias di taman rumah atau taman kantor juga bagus di tanam di taman kota.  Secara alami cemara udang ini punya bentuk yang artistik dan mudah sekali dibentuk meliuk-liuk dan pertumbuhannya termasuk cepat.

Di banyak daerah, Cemara Udang dilindungi karena memberikan jasa lingkungan yag besar dalam melindungi kawasan dari bahaya erosi.  Daun Casuarinaequisetifolia berkhasiat sebagai obat kejang perut. Yakni dengan cara dipakai ± 10 gram daun segar Cemara Udang, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kaii sama banyak selang 2 jam.

Cara perbanyakan Cemara Udang bisa dilakukan dengan stek batang. Cara stek dilakukan dengan mengambil cabang kecil berdiameter 1 mm dan panjang 5 cm dan kemudian direndam dalam larutan naphthalene-1-acetic acid (NAA) sebelum ditanam dalam pot plastik. Manfaat utama Cemara Udang adalah untuk menstabilisasi daerah berpasir di tepi pantai, sebagai tanaman peneduh, reklamasi lahan dan pengontrol erosi.

Sabtu, 11 Januari 2014

CARA MEMBUAT SENDIRI WINE JAHE

Jahe sudah lama digunakan sebagai minuman yang berkhasiat, dan caranya pun sangat mudah, rimpang jahe di tumbuk lalu diseduh dengan air panas tambah gula dan siap diminum. Saat ini dipasaran sudah ada yang namanya Ginger Wine alias "anggur jahe", kalau di Indonesia wine diterjemahkan sebagai anggur minuman.  Berhubung Jahe tidak ada kadar gulanya maka ditambahkan gula pasir untuk proses fermentasinya.
 Cara Membuat wine jahe
Untuk membuat wine jahe yang enak dan segar, terlebih dahulu disiapkan bahan-bahan, yakni rimpang jahe segar berusia 4-6 bulan, gula pasir, asam sitrat, nutrisi dan air bersih secukupnya. Sebelum membuat wine, siapkan starter yang berfungsi sebagai media pertumbuhan khamir dalam proses peragian (fermentasi) dari jahe untuk dijadikan wine.
Sari jahe dibuat dengan perbandingan air dan rimpang satu banding satu. Tambahkan 5% gula pasir dari dari jahe, masukkan dalam botol dan sterilken pada suhu 121 derajad Celsius selama 15 menit. Bila sudah dingin, botol tadi disimpan pada suha ruang selama 24 Jam. Setelah masa inkubasi dalam ruang sudah lewet, stater ini siap digunakan sebagai pencampur dari jahe untuk pambuatan .wine jahe dengan proses fermentasi.
Selesai proses pembuatan starter, maka pembuatan wine yang sebenarnya dimulai. Rimpang jahe yang telah disiapkan dicuci bersih dan dikupas kulitnya. Setelah dipotong dadu dan ditambah air sebanyak 3x berat jahe, panaskan 80-90 derajad selama 15 menit, kemudian angkat.
Bila sudah dingin, rebusan rimpang diblender hingga hancur agar mudah disaring dengan kain bersih. Tambahkan gula pasir sebanyak 3x dari volume dari jahea dan sedikit nutrisi agar terjadi keharmonisan rasa, jangan lupa menambahkan sedikit asam aitrat, baru kemudian dimasukkan ke botol. Seleasi itu, lakukan sterilisasi pada suhu 121 derajat Celsius selama 15 menit, angkat Ialu dinginkan.
Larutan yang sudah dingin ini kemudian dicampur dengan stater yang telah disiapkan sebelumnya. Tujuannya untuk merombak gula menjadi alkohol. Lakukan proses peragian ini pada suhu kamar selama 15 hari atau sampai gelembung karbondioksida (CO2) habis. Wine Jahe anda siap dinikmati.

Selasa, 10 Desember 2013

TANAMAN AIR AZOLLA UNTUK PUPUK DAN PAKAN SEGALA MACAM TERNAK

Azolla atau nama ilmiahnya Azolla pinnata adalah sebuah nama tanaman air yang banyak manfaatnya dan banyak kita jumpai disekitar kita.  Azolla pinnata ini merupakan tanaman asli dari daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Manfaat dari tanaman air Azolla sebenarnya sudah mulai dikenal sejak 90an beberapa puluh tahun lalu.  Mungkin karena kurangnya promosi sehingga sampai saat ini ternyata belum banyak petani dan peternak yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha mereka. Manfaat Azolla untuk petani adalah untuk pupuk organik, media tanaman hias,dan untuk pakan ternak dan ikan.

Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla digunakan sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan kering. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.

Biasanya kita bisa jumpai tanaman Azolla ini  terapung di perairan sawah, got atau kolam ikan. Tanaman azolla bahkan serinag dianggap gulma, dan dibuang begitu saja oleh para petani kita. Padahal jika tahu ilmunya, Azolla ini bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, dan berdasarkan penelitian, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.  Dibanding pupuk kimia buatan pabrik, jelas sekali azolla lebih ramah lingkungan dan tidak merusak tanah. Azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Dalam bentuk kompos (Azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 persen, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 persen dan Kalium (K) 2 - 4,5 persen. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 persen, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 persen, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 persen dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 persen.  Kebutuhan pupuk Azolla dalan 1 Ha sekitar 1 ton/Ha dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi. Jadi lebih hemat lagi.

AZOLLA UNTUK PAKAN TERNAK
Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Azolla yang segar bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.

Minggu, 01 Desember 2013

MANFAATKAN LAHAN TIDUR DENGAN BERTANAM SENGON

Jika anda punya lahan atau pekarangan yang tidak anda gunakan alias nganggur aja karena jaraknya jauh, ada baiknya lahan tersebut anda manfaatakan dengan tanaman kayu yang tidak butuh perawatan secara teratur dan kontinyu. Menanam tanaman kayu, saat ini memang menguntungkan karena kebutuhan kayu juga semakin meningkat sedangkan pasokan semakin terbatas.  Salah satu tanaman kayu yang banyak direkomendasikan adalah kayu sengon atau nama ilmiahnya Paraserianthes falcataria L. Nielsen sedangkan nama sinonimnya adalah Albizia moluccana, Albizia falcata dan Albizia falcataria.

Sengon merupakan jenis tanaman penghasil kayu yang paling cepat pertumbuhannya. Setelah berumur 1 tahun tingginya 7 m dan setelah 12 tahun mencapai 39 m dengan diameter batang 60 cm. dengan tinggi bebas cabangnya sekitar 10-30 m. Batangnya lurus tidak berbanir dengan kayu berwarna putih dan berat jenis kayu sekitar 0,3.

Sengon tidak perlu dipupuk terutama nitrogen (N), karena pada perakarannya ada bintil akar yang di
dalamnya ada bakteri Rhizobium yang dapat mengikat N dari udara. Karena itu sengon juga bisa dipakai untuk menyuburkan lahan kritis.  Untuk budidaya, pupuk yang diberikan adalah TSP dan KCl.

Sengon tumbuh baik pada daerah bercurtah hujan 1.500-4.500 mm/th. Ketinggian tempat 0-1200 m dpl. Keasaman tanah dari agak masam sampai netral. Solum tanah minimal 50 cm. Pada tanah yang kurang subur pun jenis ini masih dapat tumbuh dengan baik.

Pembibitan Tanaman Sengon
a) Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut :
  •     Kulit bersih berwarna coklat tua
  •     Ukuran benih maksimum
  •     Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
  •     Bentuk benih masih utuh.
Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.

b) Kebutuhan Benih

Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :

    Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)
    Jarak tanam 3 x 2 meter
    Satu lubang satu benih sengon
    Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
    Daya tumbuh 60 %
    Tingkat kematian selama di persemaian 15 %

Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.
c) Perlakuan benih

Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.
d) Pemilihan Lokasi Persemaian

Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :

Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5%
Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).
Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.
Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.
Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon

Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:
 
a) Penaburan

Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.

Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :

    Benih
    Bedeng tabur/bedeng kecambah
    Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1
    Peralatan penyiraman
    Tersedianya air yang cukupdan sebagainya.

Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.

Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.

Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.

b) Penyapihan Bibit

Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :

    Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
    Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
    Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
    Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.
    Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif.

c) Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :
Penyiraman

Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.
Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan “gir”. Adapun pembuatan larutan “gir” adalah sebagai berikut :

    Siapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang.
    Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian.
    Tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata.
    Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan.
    Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.
Penyiangan

Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.


Penyiapan Lahan Budidaya Sengon

Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap:

Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.
Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

Penanaman Sengon

Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :

Pembuatan dan pemasangan ajir tanam : Ajir dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan.
Pembuatan lobang tanam. Lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

Pemeliharaan Tanaman Sengon

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan :

Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.

Penyiangan. Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

Pendangiran. Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.

Pemangkasan. Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

Penjarangan. Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.

Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.