Dulu sebelum pupuk-pupuk organik dalam kemasan muncul, kita mengenal yang namanya pupuk hijau. Yaa...pupuk hijau dengan tanaman andalan adalah orok-orok. Mungkin saat ini orok-orok sudah tidak begitu dikenal lagi padahal tanaman ini punya potensi yang sangat besar. Di zaman era pertanian organik, pupuk hijau kembali mulai dikenal lagi.
Orok-Orok biasa digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau cover crop yang dapat membantu menyuburkan tanah.
Penggunaan pupuk kimia atau anorganik memang telah menambah daya hasil tanaman budidaya, namun terbukti dengan pemakaian dalam periode waktu yang lama bisa mengakibatkan kerusakan sifat-sifat tanah, baik karakter kimia, fisika, maupun biologi tanah.
Perubahan pola pertanian menjadi organik dan munculnya kesadaran akan pentingnya melindungi lingkungan serta keberlanjutan dalam sistem pertanian, pupuk anorganik mulai sedikit dikurangi serta berpindah pada pupuk yang memanglah dari awal telah di kenal petani.
Satu diantara pupuk organik yang telah di kenal lama yaitu pupuk hijau. yang dimaksud pupuk hijau lantaran yang digunakan untuk pupuk yaitu hijauan tanaman seperti daun, tangkai, serta batang tanaman yang tetap muda.
Orok-orok merupakan salah satu tanaman untuk pupuk hijau. Orok-orok termasuk dalam keluarga polong-polongan (Fabaceae). yang disebut orok-orok bisa banyak jenis antara lain : Crotalaria juncea, C. lanceolata, C. ochraleuca, dan C. retusa.
Tanaman Orok-orok termasuk tanaman liat dan mudah hidup di berbagai kondisi iklim. Tanaman orok-orok bisa tumbuh sampai meraih ketinggian 3 m, berbatang tegak, pertumbuhannya cepat, batang bercabang-cabang, berdaun tunggal berupa lonjong meruncing dengan panjang 4-10 cm, berbunga kuning dengan panjang 2, 5 cm, berbuah dalam wujud polong ukuran 3 cm serta banyak memiliki kandungan N. Tanaman orok-orok seluas 1 ha dapat menghasilkan biomassa 15-25 ton yang dapat menaikkan nitrogen 113 N, atau setara 250 kg urea keluaran pabrik.
Pemanfaatan orok-orok sebagai pupuk hija dapat dilakukan dengan cara:
(1) Tanaman orok-orok langsung direbahkan dan dibenamkan dalam tanah, utamanya pada tanah
sawah yang pengolahan tanah menggunakan traktor.
(2) Tanaman Orok-Orok dicabut dan
diletakkan pada alur-alur yang sudah disiapkan, kemudian ditimbun dengan
tanah, utamanya pada tanah kering.
(3) Tanaman orok-orok dicabut, dipotong kecil-kecil,
ditebarkan di seluruh lahan dan diinjak-injak.
(4) Taaman orok-orok dicabut, dihamparkan
disekeliling tanaman pokok hingga membusuk, dijadikan sebagai
mulsa.
Perbanyakan orok-orok umumnya di ambil bijinya untuk di tanam. Biji orok-orok yang diambil harus dari biji yang telah tua. Biji dijemur, dipisahkan dari kotoran, serta dimasukkan ke dalam kantong plastik.