Sabtu, 02 Maret 2013

Mengenal Pohon Rukem Yang Mulai Langka

Rukam atau Rukem adalah nama pohon penghasil buah yang diduga merupakan tanaman asli Indonesia. Pohon Rukam yang dalam bahasa latin disebut Flacourtia rukam ini mulai langka di Indonesia punya cara unik jika ingin makan buahnya. Buag Rukam harus dipijit-pijit dulu sebelum dimakan untuk menghilangkan rasa sepat.

Di beberapa daerah di Indonesia disebut juga sebagai Rukem, Ganda Rukem, Gerendang (Jawa), klang tatah kutang (Kalimantan). Dalam bahasa Inggris buah Rukan atau Rukem ini disebut Indian Prune. Di beberapa negara lain, beberapa nama diberikan seperti; Rukam (Filipina) Ta Khop Thai (Thailand), Rukam Manis, Rukam Gajah, Rukem (Malaysia), Jawa Rukamu (Jepang). Sedangkan dalam basa latin tanaman langka ini disebut sebagai Flacourtia rukam atau juga (sinonim) Flacourtia euphlebia.

Rukam (Flacourtia rukam) terdapat di daerah Asia Tenggara dan juga India. Pohon ini tumbuh di daerah tropika basah sampai pada ketinggian 1500 m dpl. Namun di alam liar ditemukan dapat tumbuh pada ketinggian 2100 m dpl. Habitat alaminya di hutan primer dan sekunder. Tanaman ini mempunyai adaptasi yang cukup terhadap kisaran suhu, curah hujan dan kondisi tanah.
Diskripsi Rukam. Tinggi pohon Rukam atau Rukem mencapai 20 m dengan batang dan cabang-cabang biasanya berlekuk (bengkok-bengkok) dan beralur. Pada batang Rukam terdapat duri-duri yang panjangnya bisa mencapai 10 cm.

Daun Rukam atau Rukem berbentuk bundar telur lonjong atau lonjong melanset dengan panjang antara 10 – 18 cm dan lebar antara 4 – 9 cm. Pinggiran daun bergerigi kasar. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua mengkilat. Saat masih muda daun pohon Rukan berwarna merah kecoklatan.
Perbungaan Rukam (Flacourtia rukam) berbentuk tandan dengan sedikit bunga, berukuran pendek, berada di ketiak daun, berbulu halus; gagang bunga panjangnya 3-4 mm. Bunga Rukam atau Rukem berwarna kuning kehijau-hijauan, umumnya berkelamin tunggal.
Buah Rukam bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat telur sungsang dengan diameter 2-2,5 cm. Buah berwarna hijau muda sampai merah jambu atau hijau-lembayung sampai merah tua. Buah Rukem memiliki daging buah berwarna keputih-putihan. Pada ujung buah masih ada bekas tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-8, mirip paruh, dalam bentuk lingkaran. Buah Rukem berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Buah langka ini banyak mengandung air yang asam rasanya.
Pemanfaatan Rukam. Buah Rukam atau Rukem (Flacourtia rukam) dapat dimakan langsung tetapi agak berasa sepat. Untuk menghilangkan rasa sepat ini buah Rukam musti dipijit-pijit terlebih dahulu hingga berasa agak lunak kemudian baru dimakan.

Buah rukem dapat pula dijadikan rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai. Buah yang masih muda dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati diare dan disentri.
Daun muda Rukam dapat dimakan mentah sebagai lalap. Air perasan daunnya dipakai untuk mengobati kelopak mata yang bengkak. Di Filipina, seduhan akar Rukam diminum oleh wanita yang baru saja melahirkan. Kayu rukam keras dan kuat, dapat digunakan untuk membuat perabot rumah tangga, seperti alu dan mebel.

Jumat, 01 Maret 2013

KESEMEK TANAMAN LANGKA YANG BERPOTENSI EKONOMI

Buah Kesemek, mungkin anda pernah dengar namanya namun barangkali tidak pernah anda lihat dan memakannya.  Buah Kesemek memang kurang populer di Indonesia saat ini, walau pernah juga populer di masa lalu.  Buah Kesemek sebenarnya cukup penting dalam tradisi masyarakat Tionghoa, dan juga Jepang, Buah Kesemek punya nilai komersialnya tinggi di Cina dan Jepang. Meski Pernah umum di Indonesia namun tidak pernah secara serius dibudidayakan oleh masyarakat kita. Kini komersialisasi produksi kesemek telah  meluas ke berbagai negara antara lain Selandia Baru, Australia dan Israel. Ekspor dari Israel inilah yang dinamai sebagai Sharon fruit.

Kesemek merupakan buah-buahan dari genus Diospyros dan masih berkerabat dekat dengan Kayu Eboni (Diospyros celebica) asal sulawesi dan Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla). Namun berbeda dengan Eboni dan Ajan Kelicung yang lebih kerap dimanfaatkan kayunya, pemanfaatan Kesemek sejatinya lebih pada buahnya. Saat ini buah Kesemek termasuk salah satu buah yang langka lantaran kalah bersaing dengan berbagai jenis buah lainnya, namun diluar negeri malah dibudidayak secara komersial.

Kesemek selain dikenal sebagai buah kaki juga disebut sebagai Semek, Buah Samak, dan Tasmak (Bahasa Banjar). Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental persimmon.
Buah Kesemek yang sudah masak berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium.

Zat tanin (dinamai tanin-kaki) terkandung dalam buah kesemek yang muda sehingga menimbulkan rasa sepat. Zat tanin ini akan berkurang seiring dengan masaknya buah.
Zat tanin-kaki ini dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi. Sedangkan zat-zat lain yang terkandung dalam buah kesemek dipercaya mampu menjadi obat berbagai penyakit seperti asma, batuk, dan sakit perut.
Ada yang tertarik untuk mengembangkan buah langka ini??