Sabtu, 14 September 2013

BUAH MENTEGA / BISBUL BUAH LANGKA ASAL FILIPINA

Buah mentega ini mungkin kurang dikenal di Indonesia karena memang cukup langka dan hanya ada di beberapa daerah di jawa, namun cukup umum di filipina.  Nama ilmiah buah mentega adalah Diospyros blancoi A. DC dan sinonimnya adalah Diospyros discolor Willd.  Buah mentega ini berkerabat dekat dengan kayu hitam yang endemik Sulawesi Tengah dan buah kesemek karena satu genus yaitu genus Diospyros. 

Buah mentega dikenal juga dengan nama buah lemak (malaysia) dan juga buah bisbul. Menurut sejarahnya,  tanaman ini pada tahun 1881 diintoduksi dari tempat asalnya di Filipina oleh Ahli Botani pada masa itu ke Jawa untuk koleksi Kebun Raya Bogor, Malaysia  dan juga ke Kebun Raya Singapura, bahkan sampai ke Calcuta di India. Oleh sebab itu buah mentega ini paling mudah dijumpai di  daerah Bogor karena memang dekat dari Kebun Raya Bogor, musim buah mentega di bogor dimulai pada bulan maret-mei.  Penulis pernah lihat buah mentega ini hidup dan berbuah di daerah Madiun Jawa Timut.
 
Buah Mentega ini punya bulu halus kayak beludru.  Buah muda berwarna  cokelat kemerahan yang berubah menjadi merah terang, kemudian agak kusam jika matang. Sedangkan daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, serta kering. Rasanya manis dan berbau khas, hampir menyerupai bau keju dan durian. Bijinya 0 – 10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 x 2,5 x 1,5 cm. Buah Mentega umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Rasanya cukup enak dan lezat dan agak unik juga.

Selain manis, buah ini juga sangat manfaat. Setiap 100 gr buah bisbul mengandung protein 2,8 gr, lemak 0,2g, karbohidrat 11,8 gr, serat 1,8 gr, kalsium 46 mg, fosfor 18mg, zat besi 0,6mg, vitamin A 35 SI, vitamin C 18 mg, tiamin 0,02 mg, robflavin 0,03 dan energi 332 kj/100 gr. Buah mentega juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Dengan kandungan gizi yang demikian kaya, buah mentega ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mem-perbaiki saluran pencernaan, menghaluskan kulit, menjaga kesehatan mata dan mencegah sembelit.     

Tanaman buah mentega dapat tumbuh dari 0 s/d 800 m dpl, dan pada hampir segala jenis tipe tanah, tanaman ini sangat tahan terhadap angin topan. Perbanyakan umumnya dari hasil grafting dan mulai berbuah 6 – 8 tahun, untuk hasil yang baik pohon Buah Mentega harus tumbuh bersama dengan pohon lainnya agar menghasilkan banyak buah. Kalau ada pohon buah mentega lain di dekatnya, akan lebih banyak terjadi penyerbukan, kalau tidak ada ya tidak apa-apa masih tetap berbuah kok. 


Selain Buahnya, kayu dari pohon mentega ini  punya kualitas baik, warna kayu coklat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras mirip kayu hitam sulawesi.  Di Filipina kayu pohon bisbul atau pohon mentega ini merupakan bahan kerajinan, meubel dsb yang berharga mahal dan termasuk pohon dilindungi.  Pohon jika sudah tua bisa mencapai 30 meter, dan lurus batangnya dan jika sudah terlalu tinggi kita harus pakai galah panjang untuk mengambil buahnya. 

Pembibitan
Buah mentega atau bisbul atau Diospyros blancoi kebanyakan diperbanyak dengan benih yang memerlukan waktu 24 hari untuk berkecambah. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cangkokan, sambungan mata, atau sambungan pucuk. Cara terakhir ini dipraktekkan secara komersial di Filipina. Pada sambungan celah digunakan batang bawah bibit yang berumur 1 tahun. Batang atasnya diperoleh dari cabang dewasa yang tumbuh pada musim terakhir, yang memiliki kuncup ujung yang tumbuh balk, dipotong sepanjang 10-12 cm. Anakan pohon yang berasal dari sambungan dapat ditanam di lapangan dengan jarak tanam 810 m, pada awal musim hujan. Pohon yang berasal dari semai ditanam di sepanjang jalan dengan jarak tanam 10-15 m.
Pemeliharaan
Setelah tanaman tumbuh dengan baik di lapangan, pohon bisbul hampir tidak memperoleh perawatan apa pun. Tunas-tunas liar dan cabang-cabang yang bertumpang-tindih seringkali dipangkas; begitu pula cabang-cabangnya yang menyentuh tanah.
Hama dan Penyakit
Ada laporan mengenai beberapa jenis serangga yang memakan pucuk dan daun bisbul, seperti kumbang kecil penggulung daun, siput lunak dan ulat rumpun, cacing kantung, dan serangga bersisik merah. Akan tetapi dijumpai juga hamahama yang kurang berarti. Tidak diperoleh laporan mengenai penyakit yang berbahaya.
Panen dan Pasca Panen
Buah bisbul dianggap matang jika telah berubah dari coklat kehijau-hijauan menjadi merah kusam. Setelah dipanen buah bisbul dilap dengan secarik kain untuk menghilangkan bulu-bulunya agar penampilannya lebih menarik. Dalam 3-4 hari buah menjadi lunak dan harum baunya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar