Perbanyakan benih sedap malam sampai saat ini hanya dengan vegetatif yaitu melalui umbi. Kebutuhan bibit umbi ditentukan pada sistem tanam dan jarak tanam. Pada sistem tanam dengan jarak tanaman 20 x 20 cm, kebutuhan umbi per hektar sekitar 200.000 butir umbi bibit. Harga bibit sekitar Rp 400 per umbi berukuran sedang. Sedap malam roro anteng cocok di dataran rendah (di bawah 100 m dpl) dan Dian Arum di dataran rendah-sedang (100 - 400 m).
Sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda lebih cocok ditanam di dataran rendah dengan elevensi di bawah 50 m dpl. Sedap malam berbunga ganda cocok ditanam di daerah dengan ketinggian di atas 100 m sampai 600 m dpl. Bila sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda ditanam di dataran sedang, maka bunga yang dihasilkan akan memiliki tangkai bunga yang agak panjang, tidak kokoh dan kurang kekar serta malai bunga agak panjang dan bagian ujung malai terkulai dengan jumlah kuntum bunga lebih sedikit.
Hal yang terpenting dalam menanam sedap malam adalah pemilihan jenis tanah adalah: subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainase tanah baik serta derajat kemasaman tanahnya (pH) antara 5,0 - 5,7.
TEKNIK BUDIDAYA SEDAP MALAM
a. Pengolahan Tanah
Tanah
diolah pada kondisi kering sebelum musim hujan dengan cara dicangkul,
dibajak/traktor, atau dibalik menggunakan garpu terlihat
bongkahan-bongkahan tanah yang sudah berubah menjadi gembur tanpa ada
tanaman satupun. Untuk tanah kering yang masih banyak gulma kita perlu
melakukan pembersihan gulma dengan cara dibabat, dicabut sehingga bebas
dari tanaman/gulma selanjutnya tanah diolah dengan dicangkul atau
ditraktor kemudian diberi bahan organik (pupuk hijau, pupuk kandang,
kompos) sebanyak 5-10 t/ha.
1. Setelah ada hujan/musim hujan tiba tanah diolah kembali dengan cara dibajak ulang, digaru untuk mengancurkan bongkahan-bongkahan tanah hingga rata, gembur dan subur. Tanah yang tidak terkena traktor/bajak dibagian sisi/pojok petakan dincangkul selanjutnya di buat bedengan dan parit serta pematang untuk batas petakan.
2. Biarkan 1 minggu hingga 2 minggu, kemudian buat bedengan dengan lebar 120 -180 cm lebar 100 cm, tinggi 20 - 30 cm (panjang tergantung kondisi lahan).
3. Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 30-40 cm dan kedalaman 40 cm.
4. Apabila pH tanah kurang dari 5 - 7 perlu diberi Dolomit/kaptan dengan dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 1 minggu. Selanjutnya tutup menggunakan mulsa perak secukupnya yang disesuaikan dengan lebar dan panjang bedengan.
5. Lahan siap untuk ditanam
1. Setelah ada hujan/musim hujan tiba tanah diolah kembali dengan cara dibajak ulang, digaru untuk mengancurkan bongkahan-bongkahan tanah hingga rata, gembur dan subur. Tanah yang tidak terkena traktor/bajak dibagian sisi/pojok petakan dincangkul selanjutnya di buat bedengan dan parit serta pematang untuk batas petakan.
2. Biarkan 1 minggu hingga 2 minggu, kemudian buat bedengan dengan lebar 120 -180 cm lebar 100 cm, tinggi 20 - 30 cm (panjang tergantung kondisi lahan).
3. Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 30-40 cm dan kedalaman 40 cm.
4. Apabila pH tanah kurang dari 5 - 7 perlu diberi Dolomit/kaptan dengan dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 1 minggu. Selanjutnya tutup menggunakan mulsa perak secukupnya yang disesuaikan dengan lebar dan panjang bedengan.
5. Lahan siap untuk ditanam
b. Penanaman Sedap Malam
Penyiapan lahan dengan memasang Mulsa Plastik Hitam Perak. adapun cara memasang MPHP (Mulsa
Plastik Hitam Perak) antara lain dengan menarik kedua ujung MPHP (Mulsa
Plastik Hitam Perak) ke masing-masing ujung bedengan arah memanjang.
Kemudian dikuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang
ditancapkan di setiap sisi bedengan. Berikutnya tarik pula lembar MPHP
ke bagian sisi kiri kanan (lebar) bedengan hingga nampak rata menutup
permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu pada setiap jarak
40 - 50 cm. Bedengan yang telah ditutup MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak)
dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan
tidak membahayakan (toksis) bibit sedap malam yang ditanam.
Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat
dari potongan pipa besi/kaleng susu yang salah satu permukaannya telah
dipotong dan diisi arang panas, berdiameter + 7 - 10 cm kemudian MPHP
(Mulsa Plastik Hitam Perak) akan berlubang berupa bulatan-bulatan kecil
sesuai degan ukuran yang telah disiapkan (ukuran 20 x 25 cm), kemudian
disusul dengan penyiapan benih menggunakan karung atau nampan.
Penyiapan benih : karena penyimpanan benih dilakukan dengan dikering
anginkan dekat tungku dan biasanya kurang terkontrol dengan suhu udara
panasnya kemungkinan besar benih tersebut ada sebagian yang rusak
diakibatkan suhu terlalu panas sehingga benih jadi kropos dan umbinya
tidak padat, maka perlua dilakukan penyortiran ulang yang bertujuan
untuk menyamakan ukuran umbi yang baik sesuai dengan asturan perbenihan.
Cara tanam : Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu lubang tanam
disiram hingga kapasitas lapang. Penanaman sedap malam dapat dilakukan
sepanjang musim, asalkan tersedia sarana dan prasarana yang dibutuhkan
tanaman tercukupi (air, pupuk, dan lain-lain). Waktu yang tepat
sebaiknya untuk menanam disesuaikan dengan permintaan pasar/bulan baik
yang diperkirakan panennya jatuh pada hari-hari besar (Tahun Baru
keagamaan), umur dan waktu bunga bisa dipanen pada tanaman bunga sedap
malam sekitar 4 - 5 bulan.
Penanaman dilakukan secara hati-hati agar pada lubang MPHP (Mulsa
Plastik Hitam Perak) tidak rusak, pembuatan lubang tanam dengan cara
mengangkat tanah dengan sendok/garfu kecil sedalam 7 - 9 cm yang telah
disiapkan pada MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) pada setiap lubang
selanjutnya benih sedap malam dimasukkan sebanyak 1 umbi padatkan pada
bagian sisi-sisi umbi. Umbi yang telah dimasukkan diatur tegak dengan
arah tunas menghadap ke atas.
Penutupan lubang tanam yang telah diisi umbi menggunakan tanah gembur yang sudah jadi/ menggunakan tanah bekas galian lubang tanam yang sudah tercampur pupuk. Tebal tanah penutup berkisar ± 7,5 cm, yang bertujuan untuk menstabilkan suhu, agar pupuk cepat larut dengan air tanah dan merangsang pertumbuhan umbi. Setelah selesai menanam lakukan penyiram pada lubang tanam/bedengan untuk menjaga kelembaban.
Penutupan lubang tanam yang telah diisi umbi menggunakan tanah gembur yang sudah jadi/ menggunakan tanah bekas galian lubang tanam yang sudah tercampur pupuk. Tebal tanah penutup berkisar ± 7,5 cm, yang bertujuan untuk menstabilkan suhu, agar pupuk cepat larut dengan air tanah dan merangsang pertumbuhan umbi. Setelah selesai menanam lakukan penyiram pada lubang tanam/bedengan untuk menjaga kelembaban.
Sumber: Dalmadi BBP2TP
apakah diperlukan pekerjaan pengendalian dan penyakit?
BalasHapus