Sebenarnya sistem bertanam dengan aquaponik sudah lama dikenal oleh peradaban manusia, dimana suku Aztec di Amerika telah mempraktekkannya sejak lama. Aquaponik kembali muncul setelah lama ditinggalkan manusia. Akuaponik ini bukan hanya soal cara menanam tetapi juga pada gerakan ramah lingkungan. Akuaponik ini cukup populer di perkotaan yang kemudian menjadi urban farming. Akuaponik
adalah suatu perpaduan sistem budidaya antara sub sistem hidroponik
dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi
pangan terpadu (tanaman dan ikan).
Dewasa ini, Akuaponik menjadi sebuah
model produksi pangan berkelanjutan yang menekankan pada konsep aliran
nutrien yang memadukan prinsip-prinsip ekologis sehingga teknologi ini
lebih alami dan sangat ramah lingkungan, menghasilkan produk organik
karena bebas dari kontaminasi bahan kimia (misalnya;disinfektan,
pestisida, antibiotik, dll). Selain itu, akuaponik merupakan sistem
akuakultur yang dikembangkan untuk lahan terbatas sehingga sangat
penting untuk pengembangan akuakultur di daerah perkotaan (urban
aquaculture).
Air
yang kotor (karena terkena kotoran ikan) dapat menjadi racun bagi ikan
yang dipelihara dalam kolam. sebaliknya, air yang mengandung berbagai
nutrien (yang berfungsi sebagai pupuk) tersebut sangat dibutuhkan oleh
tanaman untuk menunjang pertumbuhan.
Akuakulturis dan petani menggunakan akuaponik karena beberapa alasan :
Petani melihat kotoran ikan sebagai sumber pupuk organic yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pembudidaya ikan melihat hidroponik sebagai salah satu metode biofltrasi untuk memfasilitasi akuakultur resirkulasi intensif.
Petani melihat akuaponik sebagai cara untuk memperkenalkan produk
organik ke pasar karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang
telah melalui proses biologis.
Menghasilkan dua produk sekaligus dari satu unit produksi.
Akuaponik dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber
protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
Akuaponik adalah model produksi pangan yang berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan sikulus nutrien. Sistem akuaponik mengikuti prinsip-prinsip berikut2 :
Produk limbah dari satu sistem biologis perfungsi sebagai nutrient untuk system biologis berikutnya.
Perpaduan ikan dan tanaman merupakan usaha polikultur yang menghasilkan produk ganda (ikan dan sayuran).
Air dapat digunakan kembali karena telah melalui resirkulasi dan filtrasi secara biologis.
Sejauh ini baru ada 6 (enam) sistem aquaponik, yaitu:
1. sistem media tanam
2. sistem pasang surut
3. sistem NFT (Nutrient Film Tehnique)
4. sistem rakit mengapung (floating raft)
5. sistem tetes (driping)
6. sistem mengalirkan air kontinyu dibawah media tanam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar