Senin, 24 November 2014

MENGENAL BUAH LANGKA KENITU (Chrysophyllum cainito) KAYA ANTIOKSIDAN

Penulis mengenal buah Kenitu yang termasuk cukup langka saat berkunjung ke daerah Lumajang Jawa Timur yang saat itu lagi musim buah yaitu saat musim kemarau. Di situ buah kenitu mudah dijumpai dan biasanya dijajakan di pinggir jalan raya sebagai oleh-oleh.  Nama lokal dari kenitu ada banyak sekali seperti sawo durian, sawo ijo, sawo apel dsb, yang pasti nama ilmiah dari Kenitu adalah Chrysophyllum cainito L.  Rasa buah kenitu punya rasa manis enak, buahnya biasanya bergetah jadi rasa dari getah ini biasa mengganggu lidah saya saat menikmati buah kenitu.
Daging Buah Kenitu
Daun dan Buah Kenitu
 Untuk mengenali pohon kenitu sebenarnya cukup mudah, Daun kenitu kalau dilihat sepintas punya kemiripan dengan daun durian yaitu warna daun atas dan daun bawah berbeda mencolok.  Warna daun bawah kenitu coklat keemasan dan daun atasnya berwarna hijau tua. Warna buah kenitu bervariasi dari hijau sampau keunguan, daging buahnya berwarna putih agak bening.
Buah kenitu kaya akan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Pohon kenitu bisa mencapai tinggi sampai 30 meter, pohonya kuat dan tidak gampang patah sehingga dapat menjadi tanaman hias dan peneduh di tepi jalan, atau juga bisa dijadikan bahan baku rumah.  Pohon Kenitu akan berbuah setelah berusia 5-6 tahun, dan berbuah di musim kemarau.
Buah kenitu biasanya dikonsumsi sebagai buah segar yang menyehatkan. Rebusan daunnya dapat dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Kulit kayunya dapat digunakan sebagai obat kuat dan obat batuk. Infus daun kenitu yang kaya akan tanin dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat kanker. Buah yang sudah masak dapat digunakan sebagai anti inflamasi pada keadaan laringitis dan pneumonia serta pengobatan diabetes melitus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar