Tampilkan postingan dengan label pewarna alami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pewarna alami. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Oktober 2013

POTENSI TANAMAN KESUMBA UNTUK PEWARNA ALAMI DARI MAKANAN SAMPAI TEKSTIL

Bixa orellana L atau biasa disebut dengan Kesumba merupakan tanaman perdu yang dikenal sebagai penghasil pigmen merah (bixin) dan penghasil norbixin atau pewarna alami untuk makanan dan kosmetik yang aman untuk digunakan.  Kesumba merupakan tanaman asli dari Amerika tropis dan Kesumba ini telah dibudidayakan secara komersial di Brazil dan negara-negara amerika latin. Penggunaan Kesumba sebagai pewarna alami telah dikenal sejak lama yaitu oleh suku Indian amerika untuk mewarnai tubuh mereka dengan warna merah, dan juga digunakan sebagai tabir surya dan obat sengatan serangga.
Karena warna buahnya yang cantik dan berwarna merah terang, Kesumba ini banyak di tanam sebagai tanaman hias di Indonesia. Kesumba dikenal sebagai penghasil zat pewarna untuk kebutuhan tekstil hingga makanan. Kesumba memiliki nama lain lipstick tree, karena digunakan sebagai bahan dasar lipstik sejak satu abad lalu. Pewarna alami dari kesumba Bixa orellana dapat diperoleh dari selaput bijinya. Komponen warna utama pada kesumba ini adalah bixin, yang mencapai 80 persen dari total pigmen pada selaput bijinya.

Di Bantul terdapat produk batik bermerk Batik-Bixa, dimana produsen batiknya tidak menggunakan bahan pewarna sintetis, tetapi kesumba. Perusahaan batik ini menjadi pionir dari pengguna pewarna alami pada industri tekstil di Indonesia.
Pada industri makanan, bixin biasanya diformulasikan untuk menampilkan warna pada kisaran kuning, oranye, jingga, sampai merah pada aneka makanan berbasis lemak (mentega, margarin, keju, yoghurt, krim) dan makanan ringan (kue, biskuit). Bixin juga digunakan sebagai pewarna minyak goreng, minyak jagung, dan salad.

Rabu, 28 Agustus 2013

BUAH MANGSI / BUAH TINTA PEWARNA ALAMI TEKSTIL

Tanaman perdu ini bernama mangsi kalau di bahasakan namanya buah tinta. Mangsi adalah bahasa jawa untuk tinta.  Dulu saat penulis masih kecil buah mangsi merupakan mainan anak-anak dan mudah dijumpai di pekarangan rumah. Buahnya hitam keunguan dan bila dipencet keluar cairan hitam pekat persis seperti tinta. Pengalaman mas kecil dulu, buah mangsi cukup enak dimakan juga namun lidah anda akan jadi hitam karena zat pewarna dalam buah mangsi alias buah tinta ini.

Nama ilmiah buah mangsi adalah Phylantus reticulatus poir.  Buah mangsi / Buah tinta / Tampal
besi  merupakan tanaman liar yang tumbuh di pekarangan daerah pinggiran pedesaan yang masih banyak dijumpai dan  melimpah. Buah mangsi mengandung zat warna alami untuk tekstil.

Pembuatan zat warna alami dari buah mangsi dilakukan dengan metode ekstraksi secara batch dan
ekstraksi menggunakan soxhlet. Perbandingan buah mangsi dan air adalah 1 : 4. Ekstraksi secara batch dilakukan selama 2 jam, kemudian larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 ° C.
Sedangkan ekstraksi secara soxhlet dilakukan selama 5 jam 25 menit dengan 7 kali sirkulasi, larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 ° C. Dari hasil percobaan yang dilakukan, 50 gram buah mangsi dapat menghasilkan 4,45 gram zat warna ekstraksi secara batch dan 5,56 gram zat warna ekstraksi menggunakan soxhlet. Warna dihasilkan dari proses ekstraksi buah mangsi adalah Coklat Tua.