- Siapkan buah cabe yang sudah tua, potong pakai pisau jadi 3bagian. buang yang pinggir dan ambil biji dari potongan tengah tadi. cuci tangan anda supaya tidak panas kena kulit.
- Siapkan gelas isi dengan air hangat sampai 2/3 gelas.
- Ambil 1 siung bawang merah, lalu tumbuk sampai halus, kemudian aduk dengan air hangat di gelas tadi.
- Masukkan biji cabe ke dalam gelas.
- Rendam biji cabai semalaman. Biji cabai yang tenggelam adalah yang disemai. buang yang mengapung.
- Taburkan biji cabai di atas media tanam kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis.
- Letakkan pot di tempat yang terlindung dari cahaya matahari dan air hujan secara langsung.
- Siram setiap sore hari dengan sprayer.
- Setelah hari ke 7 bibit cabai sudah terlihat tumbuh.
- rawat tanaman cabe anda dan tunggu beberapa bulan sampai berbuah.
Informasi pertanian, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman buah, perkebunan dan holtikultura
Minggu, 29 Januari 2017
CARA SEMAI BIJI CABE
harga cabe setiap tahun pasti ada masanya mengalami kenaikan yang bisa dibilang gila-gilaan. Sebenarnya cara bertanam cabe cukup mudah dan bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun bisa di dalam pot, kaleng bekas atau polibag. Pemerintah juga menganjurkan agar setiap keluarga bertanam cabe sendiri. Perlu sedikit usaha dan anda pun bisa menikmati sambal dari cabe yang anda tanam sendiri. Untuk bibit cabe bisa anda dapat dari buah cabe yang sudah tua tentunya. Nah cara semainya cukup mudah seperti yang diterangkan dibawah ini.
Sabtu, 18 Juni 2016
CARA MEMBUAT SIRUP RAMBUTAN
Buah rambutan adalah buah musiman, dimana saat musim rambutan biasanya harganya turun drastis karena stoknya berlimpah. Untuk lebih meningkatkan nilai jual rambutan terutama saat stok berlimpah kita bisa membuat olahan berupa sirup rambutan yang cara membuatnya juga cukup mudah.
Berikut bahan, resep dan cara membuatnya :
● Bahan-bahan :
- Buah rambutan segar 5 kg
- Gula pasir khusus untuk sirup 125 gram
- Asam sitrat 3 gram setiap liter sirup
- Natrium benzoat 1 gram
- Garam dapur 20 gram
- Air 3 liter air untuk setiap liter sirup
● Cara membuat sirup buah rambutan :
- Pilih buah rambutan yang telah masak atau tua dan segar
- Kupas buah rambutan dan buang isinga
- Cuci bersih
- Potong buah kecil-kecil
- blender sampai menjadi bubur
- Tambahkan berturut-turut dengan air, gula pasir, natrium benzoat, asam sitrat dan garam dapur
- Aduk semua bahan di atas hingga tercampur rata
- Panaskan semua bahan hingga mendidih dan didihkan terus hingga mengental
- Setelah cukup kental, matikan api dan turunkan
- Saring lalu dinginkan
- Masukkan ke dalam botol , dan tutup rapat
Senin, 13 Juni 2016
METODE PEMBUATAN VCO TANPA PEMANASAN
Metode atau cara membuat VCO (virgin coconut oil) sebenarnya sangat mudah. Anda cukup membuat santan, tanpa perlu memanaskan, tanpa penambahan bahan lain,
ataupun jenis-jenis olahan lanjutan lainnya. Kelebihan membuat minyak kelapa dengan cara ini adalah minyak yang
dihasilkan betul betul murni. Selain itu, metode ini juga sangat
efisien dan mudah diterapkan dalam skala ruamahan, berikut ini cara membuat VCO yang menggunakan
metode tanpa api.
Bahan dan Alat
1. Kelapa parut 1 kg pilih kelapa yang sudah cukup tua;
2. Air bersih 1,5 liter;
3. Botol bersih untuk menampung dan memisahkan santan
4. saringan dan tissue bersih
Cara pembuatan
1. Kelapa parut tadi ditambah air bersih yang sudah dimasak sebanyak 1,5 liter, kemudian diperas dan disaring untuk diambil santannya.
2. Santan dimasukkan kedalam botol dan dibiarkan sekitar 30 menit hingga terjadi pemisahan antara santan kental (krim) dan air (skim)
3. air (skim) dibuang, kemudian santan kental (krim) diberi pancingan berupa VCO sebanyak 2 sdm dan di aduk merata. Kemudian didiamkan selama 12 jam.
4. setelah 12 jam santan tersebut akan berubah menjadi 3 lapisan, yaitu : blondo, minyak, dan air. Air pada bagian bawah dibuang, kemudian minyak disaring dengan menggunakan penyaring yang dilapisi dengan tisue sebanyak 2 lembar.
5. VCO siap dikonsumsi.
Bahan dan Alat
1. Kelapa parut 1 kg pilih kelapa yang sudah cukup tua;
2. Air bersih 1,5 liter;
3. Botol bersih untuk menampung dan memisahkan santan
4. saringan dan tissue bersih
Cara pembuatan
1. Kelapa parut tadi ditambah air bersih yang sudah dimasak sebanyak 1,5 liter, kemudian diperas dan disaring untuk diambil santannya.
2. Santan dimasukkan kedalam botol dan dibiarkan sekitar 30 menit hingga terjadi pemisahan antara santan kental (krim) dan air (skim)
3. air (skim) dibuang, kemudian santan kental (krim) diberi pancingan berupa VCO sebanyak 2 sdm dan di aduk merata. Kemudian didiamkan selama 12 jam.
4. setelah 12 jam santan tersebut akan berubah menjadi 3 lapisan, yaitu : blondo, minyak, dan air. Air pada bagian bawah dibuang, kemudian minyak disaring dengan menggunakan penyaring yang dilapisi dengan tisue sebanyak 2 lembar.
5. VCO siap dikonsumsi.
Senin, 06 Juni 2016
CARA BUDIDAYA RUMPUT GADJAH MINI UNTUK USAHA
Rumput Gajah Mini saat ini banyak permintaan di pasaran dan sangat disukai oleh masyarakat baik untuk pengisi taman di perkantoran atau perumahan. Keunggulan dari rumput gajah mini adalah anda tidak perlu repot memangkas, tahan penyakit, aman untuk anak-anak karena tidak menimbulkan gatal pada kulit dan mampu tumbuh pada berbagai kondisi dari dataran rendah sampai dataran tinggi.
Berikut beberapa tahap tata cara memBudidayakan rumput gajah mini menurut Sutardi, pembudidaya rumput gajah mini asal Duren Seribu, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat:
- Bersihkan tanah merah yang akan di gunakan sebagai media Budidaya rumput gajah mini dari segala macam tanaman dan gulma menggunakan arit
- Tanah ideal merupakan tanah merah dengan PH 6-7
- Gemburkan tanah merah bakal calon media menggunakan cangkul dengan cara di pacul-pacul sedalam 3-4cm. Sebagai tujuan supaya akar mudah mencengkram tanah
- Diamkan tanah selama 2 jam
- Berikutnya siapkan indukan yang cakap, ciri indukan yang cakap memiliki ketebalan 2cm dan tekstur bertumpuk, usia ideal 2 bulan. Belah indukan Menggunakan tangan menjadi 4 bagian dimana masing-masing bagian menjadi selebar 2-3cm
- 1 benih yang telah dipecah akan mampu tumbuh menjalar hingga menjadi 4 meter persegi
- Bagian yang dibelah tersebut bisa disebut benih, tanam pada media tanah merah.
- Benamkan pada tanah, berikan sedikit penekanan agar akar masuk kedalam tanah.
- Berikan pupuk kandang dari kotoran ayam. Untuk 100 meter persegi benih bisa diberikan 3-4 karung kotoran ayam yang sudah di diamkan selama 1 minggu. Pupuk juga bisa menggunakan kimia NPK sebanyak 2kg yang dicampur oleh 1 drum air. Pemupukan cukup dilakukan di awal.
-Benih yang baru ditanam sebaiknya di tutupi terpal lalu di tutup kembali menggunakan kedebong pisang selama 2 hari agar tanah terhindar dari sengatan
matahari dan gerusan air hujan secara langsung yang dapat mengikis perakaran.
- Jarak penanaman antar beni 3 cm
- Sebagai perawatan lakukan penyiraman 1 hari 2 kali dan tak perlu ada pemotongan
- Setelah 28 hari sudah dapat dipanen, pemanenan dengan cara mencangkul rumput dari tanah lebar dan besar di sesuaikan dengan mata cangkul
- Tempatkan rumput yang telah terpanen ke dalam karung
- Ikat karung dengan tali dan rumput gajah mini pun siap untuk dikirim
- Pasca panen kembali lakukan penggemburan tanah
Berikut beberapa tahap tata cara memBudidayakan rumput gajah mini menurut Sutardi, pembudidaya rumput gajah mini asal Duren Seribu, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat:
- Bersihkan tanah merah yang akan di gunakan sebagai media Budidaya rumput gajah mini dari segala macam tanaman dan gulma menggunakan arit
- Tanah ideal merupakan tanah merah dengan PH 6-7
- Gemburkan tanah merah bakal calon media menggunakan cangkul dengan cara di pacul-pacul sedalam 3-4cm. Sebagai tujuan supaya akar mudah mencengkram tanah
- Diamkan tanah selama 2 jam
- Berikutnya siapkan indukan yang cakap, ciri indukan yang cakap memiliki ketebalan 2cm dan tekstur bertumpuk, usia ideal 2 bulan. Belah indukan Menggunakan tangan menjadi 4 bagian dimana masing-masing bagian menjadi selebar 2-3cm
- 1 benih yang telah dipecah akan mampu tumbuh menjalar hingga menjadi 4 meter persegi
- Bagian yang dibelah tersebut bisa disebut benih, tanam pada media tanah merah.
- Benamkan pada tanah, berikan sedikit penekanan agar akar masuk kedalam tanah.
- Berikan pupuk kandang dari kotoran ayam. Untuk 100 meter persegi benih bisa diberikan 3-4 karung kotoran ayam yang sudah di diamkan selama 1 minggu. Pupuk juga bisa menggunakan kimia NPK sebanyak 2kg yang dicampur oleh 1 drum air. Pemupukan cukup dilakukan di awal.
-Benih yang baru ditanam sebaiknya di tutupi terpal lalu di tutup kembali menggunakan kedebong pisang selama 2 hari agar tanah terhindar dari sengatan
matahari dan gerusan air hujan secara langsung yang dapat mengikis perakaran.
- Jarak penanaman antar beni 3 cm
- Sebagai perawatan lakukan penyiraman 1 hari 2 kali dan tak perlu ada pemotongan
- Setelah 28 hari sudah dapat dipanen, pemanenan dengan cara mencangkul rumput dari tanah lebar dan besar di sesuaikan dengan mata cangkul
- Tempatkan rumput yang telah terpanen ke dalam karung
- Ikat karung dengan tali dan rumput gajah mini pun siap untuk dikirim
- Pasca panen kembali lakukan penggemburan tanah
Penulis | : | Aditya Kurniawan, Tommy Ismaya |
Sabtu, 05 September 2015
7 VARIETAS BELIMBING BESAR DI PASARAN
Belimbing yang nama ilmiahnya adalah Averrhoa carambola adalah salah satu buah-buahan yang cukup digemari masyarakat. Disamping rasanya yang segar juga banyak mempunyai manfaat untuk kesehatan.
Jenis belimbing yang laku dipasaran adalah belimbing yang buahnya besar serta punya rasa yang manis dan segar. Beberapa varietas yang umum dipasaran belimbing di tanah air adalah :
Buah belimbing dewi mempunyai kulit
buah mengkilap, dengan warna buah kuning campur oranye yang cerah. Ukurannya cukup besar, beratnya antara 200 sampai 250 gram, bahkan ada juga yang mencapai
500 gram. Diameternya berkisar antara 10 sampai dengan 15 centimeter. elimbing Dewi memiliki kandungan air lebih tinggi daripada
belimbing-belimbing lain, sehingga ia lebih tahan lama. Dalam ruangan
sejuk, ia mampu mempertahankan kesegarannya hingga satu minggu,
sedangkan yang lain hanya dua hingga tiga hari.
Jenis belimbing yang laku dipasaran adalah belimbing yang buahnya besar serta punya rasa yang manis dan segar. Beberapa varietas yang umum dipasaran belimbing di tanah air adalah :
1. Belimbing Demak
Belimbing ini sudah sangat terkenal
karena berasal dari kota Demak. Belimbing Demak bewarna putih
kekuningan, dengan rasa manis, sedikit asam yanng menyegarkan, dan
mengandung banyak air.
2. Belimbing Sembiring
Belimbing ini muncul
pertama kali di daerah Pancur Batu, Medan. Rasa buahnya manis dan
menyegarkan, dengan warna yang menarik yaitu kuning menyala jika sudah
matang. Belimbing sembiring merupakan salah satu jenis belimbing yang
sudah diakui kualitasnya. Biasanya belimbing sembiring banyak ditanam di
pot, pekarangan maupun di kebun.
3.Belimbing Bangkok
Asal belimbing ini dari Thailand. Warna
buahnya kuning kemerahan pada waktu matang. Bentuk buahnya agak melebar
dan pipih dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau meskipun buah sudah
tua. Rasa buahnya manis dan kandungan airnya banyak.
4. Belimbing Wulan
Jenis belimbing ini merupakan belimbing
silangan antara belimbing demak kunir dan belimbing demak jinggo. Bentuk
buahnya bulat lonjong, jika sudah matang buah berwarna kemerahan,
daging buahnya tidak berserat dengan rasa manis dan kandungan air cukup
banyak
5. Belimbing Malaya
Belimbing jenis ini pertama didatangkan
dalam bentuk bibit okulasi dan ditanam di kota Bogor. Belimbing jenis
ini buahnya dapat dipetikpada umur 65-70 hari, pada umur tersebut buah
bewarna kuningkeemasan, tekstur buahnya mulai lunak dan rasanya manis
namun rasanya akan semakin manis jika dipetik umur 75 hari.
6. Belimbing Madu
Belimbing ini bersal dari Malaysia,
belimbing ini merupakan belimbing unggulan karena rasanya yang manis
sekali dan daging buahnya renyah tidak berserat, bentuk buahnya sedikit
meruncing di bagian ujung dan jika sudah matang bewarna orange cerah.
7. Belimbing Dewi
Selasa, 07 Juli 2015
Manfaat Tanaman Cover Crop atau LCC
Dalam usaha perkebunan skala besar atau dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang atau lahan kritis tentu kenal dengan nama LCC atau legume cover crop. Tanaman cover crop ini digunakan untuk mengatasi erosi dan sedimentasi terutama pada lahan yang habis dibuka dan sekaligus memberikan nutrisi pada tanah. Secara komersial dikenal beberapa jenis cover crop seperti CM, CJ dan
PJ. Adapun singkatannta adalah Pueraria javanica (PJ), Calopogonium mucunoides (CM),dan Crotalaria juncea L (CJ).
Manfaat
dari LCC atau tanaman penutup tanah adalah sebagai berikut :
a. Menekan
pertumbuhan gulma sehingga dapat menekan biaya pengendalian gulma
b. Memperbaiki
kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah.
c. Mengurangi
erosi tanah yang secara langsung akan memelihara tekstur tanah dan mengurangi
pencucian/kehilangan hara.
d. Memperbaiki
sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara, kemudian mengolah dan
melepaskannya kedalam tanah melalui bintil akar dalam bentuk bahan organik
(produksi humus).
e. Mempertahankan
kelembaban dan kandungan air tanah dengan mengurangi penguapan air permukaan,
menyimpan air dan mengurangi suhu tanah.
f. Mempercepat
dekomposisi bahan organik
LCC sering ditanam untuk tujuan tunggal yaitu mencegah erosi tanah. Pencegahan erosi tanah yaitu dengan cara yang diperbaiki lagi dan dapat mengurangi kapasitas produktif suatu agroekosistem. tanaman penutup padat berdiri secara fisik, memperlambat kecepatan curah hujan sebelum kontak permukaan tanah, mencegah tanah percikan dan aliran permukaan yg menyebabkan. Dengan mengurangi erosi tanah, tanaman penutup seringkali juga mengurangi baik tingkat dan kuantitas air yang mengalir di luar lapangan, yang biasanya akan menimbulkan risiko lingkungan perairan
Calopogonium mucunoides (CM) dimana tumbuhan ini tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha.
Tanaman Crotalaria juncea L. merupakan sumber N, kadar C-organik tinggi, ramah lingkungan dan bebas dari biji -bijian/gulma. Pemberikan kompos tersebut mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, meningkatkan jumlah biota, memperbaiki struktur tanah yang berimbas pada porositas (ketersediaan air dan udara), sekaligus menambah kandungan bahan organik tanah. tanaman penutup tanah jenis leguminous mampu menggantikan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek pemberian pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop, dua di antaranya termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea )
LCC sering ditanam untuk tujuan tunggal yaitu mencegah erosi tanah. Pencegahan erosi tanah yaitu dengan cara yang diperbaiki lagi dan dapat mengurangi kapasitas produktif suatu agroekosistem. tanaman penutup padat berdiri secara fisik, memperlambat kecepatan curah hujan sebelum kontak permukaan tanah, mencegah tanah percikan dan aliran permukaan yg menyebabkan. Dengan mengurangi erosi tanah, tanaman penutup seringkali juga mengurangi baik tingkat dan kuantitas air yang mengalir di luar lapangan, yang biasanya akan menimbulkan risiko lingkungan perairan
Calopogonium mucunoides (CM) dimana tumbuhan ini tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha.
Calopogonium
mucunoides (CM) bersifat cepat tumbuh (perintis), toleran terhadap tanah yang tidak
subur. Ukuran biji kecil
dengan warna gelap kemerahan dan bermotif,
Pueraria
javanica (PJ). Tumbuhan ini tumbuh melilit
atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun
dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 1,000 m dpl, tidak peka
sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek, bijinya di panen pada
bulan Juli sampai September relatif produksinya sedikit, musim kering daunnya
akan berguguran, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang
mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan
biji 3 – 4,5 kg/ha. Pueraria javanica
bersifat tumbuh awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih
tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan
kusam,Tanaman Crotalaria juncea L. merupakan sumber N, kadar C-organik tinggi, ramah lingkungan dan bebas dari biji -bijian/gulma. Pemberikan kompos tersebut mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, meningkatkan jumlah biota, memperbaiki struktur tanah yang berimbas pada porositas (ketersediaan air dan udara), sekaligus menambah kandungan bahan organik tanah. tanaman penutup tanah jenis leguminous mampu menggantikan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek pemberian pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop, dua di antaranya termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea )
Jumat, 23 Januari 2015
UNTUNG BESAR DARI BUDIDAYA LADA ATAU MERICA PERDU
Lada atau Merica dari jaman dahulu sudah dibudidayakan masyarakat kita, dan gara-gara rempah-rempah ini penjajah berusaha menguasai negeri kita. Sampai saat ini Merica atau Lada masih sangat stabil haraganya, dan bertanam lada atau merica masih sangat menjanjikan. Banyak orang enggan menanam merica karena harus membuat tegakan atau rambatan tanaman merica, bahkan ada membuat rambatan merica yang dicor dari semen.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam bidang pertanian, kini jika anda mau bertanam merica tidak perlu membuat rambatan karena sudah ada yang namanya Lada Perdu. Lada perdu ini sebenarnya berasal dari Lada Panjat namun diberikan dengan perlakuan khusus pada waktu pembibitan sehingga tanaman tidak akan menjalar atau memanjat panjang.
Tanaman lada perdu ini lebih efisien dalam biaya produksi dan memiliki produktivitas hasil panen yang lebih besar. Hal ini disebabkan lada perdu tidak membutuhkan media rambatan atau tegakan dalam penanamannya. Lada perdu juga memiliki keunggulan dalam perawatan dan pemanenan yang lebih mudah, karena tanaman ini tumbuh layaknya tanaman jenis perdu lainnya.Disamping itu Lada perdu juga punya sisi unggul yaitu :
Dari sisi dapat dimpulkan bahwa Keuntungan dari budidaya lada perdu adalah :
Jika lada perdu ditanam dengan jarak tanam 1 x 2 m maka lahan seluas 1 hektar dapat ditanami sampai ±4500 pohon. Dengan jumlah tanaman sebanyak ini, jika produksi lada mencapai 900kg maka dengan harga Rp. 30.000,- /kg pemasukkan yang didapat pada dua tahun pertama adalah Rp. 27.000.000,-
Pendapatan akan meningkat pada tahun ke tiga dimana produksi dapat mencapai 2.250kg atau setara dengan pendapatan Rp. 67.500.000,-.Jika kita memiliki lahan atau dak atap rumah seluas 100m2 maka kita dapat memiliki sampai 750 polybag lada yang akan memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp. 4.500.000,- pada tahun ke dua dan Rp. 6.750.000,- mulai tahun ke tiga.
CARA BUDIDAYA LADA
Syarat Pertumbuhan
Iklim
– Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.- Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
– Suhu udara 200C – 34 0C.
– Kelembaban udara 50% – 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% – 80% RH.
– Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
Jenis tanah :
- Laterit merah, Latosol coklat muda sampai coklat tua.
– Tanah lempung yang mengandung pasir 20 – 45 % (clay loam).
– Tanah lempung merah mengandung pasir
Media Tanam
– Subur dan kaya bahan organic
– Tidak tergenang atau terlalu kering
– pH tanah 5,5-7,0
– Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
– Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
– Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
– Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.
Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
– Terjamin kemurnian jenis bibitnya
– Berasal dari pohon induk yang sehat
– Bebas dari hama dan penyakit
– Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)
Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.
Dosis kapur pertanian :
– Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
– Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah
Teknik Penanaman
– Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m).Tetapi juga
bisa ditanam dengan tanaman lain.
– Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
– Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
– Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
– Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
– Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur Pupuk Organik.
– Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar :
– NPK 20 gram/tanaman
– Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman.
– Segera setelah ditutup, disiram Pupuk Organik :
– Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
– Alternatif 2 : 1 botol Pupuk Organik diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
– Pemberian Pupuk Organik selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali.
Pemeliharaan Tanaman
2.4.1.Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
2.4.2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit. Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif.Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
2.4.3. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC (4-5 tutup) atau POC (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 – 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :
2.4.4. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.
2.4.5. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.
2.4.6. Penggunaan Anjang – Anjang
Sebaiknya gunakan anjang2 mati dari bahan kayu. Pangkal Anjang2 diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi Anjang2. Panjang Anjang 1 – 1,5 m.
Hama dan Penyakit
Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTISIDA.
Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTISIDA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.
Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan
Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam bidang pertanian, kini jika anda mau bertanam merica tidak perlu membuat rambatan karena sudah ada yang namanya Lada Perdu. Lada perdu ini sebenarnya berasal dari Lada Panjat namun diberikan dengan perlakuan khusus pada waktu pembibitan sehingga tanaman tidak akan menjalar atau memanjat panjang.
Tanaman lada perdu ini lebih efisien dalam biaya produksi dan memiliki produktivitas hasil panen yang lebih besar. Hal ini disebabkan lada perdu tidak membutuhkan media rambatan atau tegakan dalam penanamannya. Lada perdu juga memiliki keunggulan dalam perawatan dan pemanenan yang lebih mudah, karena tanaman ini tumbuh layaknya tanaman jenis perdu lainnya.Disamping itu Lada perdu juga punya sisi unggul yaitu :
Bibit mudah didapat dari Stek.
Pembibitan lada perdu diperoleh dari perbanyakan
secara vegetatif (setek) cabang buah tanaman lada. Bahan tanaman yang
dipilih tersebut sebaiknya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Bahan tanaman bisa diambil dari cabang utama yang memiliki 3 – 4 daun .
Batang setek yang disiapkan, untuk bagian sulur panjatnya harus dibuang
agar tidak kembali menjadi bibit lada panjat / rambat. Setek juga bisa
diambil dari cabang tanaman yang sudah berbuah, dengan memotong pada
bagian pangkal batangnya.
Pembibitan dapat dilakukan dengan menggunakan media
tanam polibag, untuk memaksimalkan hasil sebaiknya digunakan kerubung
atau tutup dengan menggunakan plastik. Sebelum ditanam, bagian setek
pada pangkal yang sudah dipotong rata bisa direndam semalaman dengan air
kelapa yang dicampur dengan air biasa dengan perbandingan 1 : 4.
Perendaman dengan larutan air kelapa dengan tujuan untuk memacu
pertumbuhan dari batang setek. Lama pendederan adalah 6 – 9 bulan,
selama pendederan di polibag bunga atau buah yang terbentuk harus
dipotong atau dibuang. Setelah lebih dari 6 bulan dan bibit dianggap
sudah jadi, tutup atau kerubung plastik bisa dibuka dan bibit lada perdu
siap ditanam.
Biaya penanaman dan perawatan sangat Murah
Lada perdu tidak membutuhkan rambatan atau tiang
panjat dalam pertumbuhannya, karena itu petani tidak perlu menyiapkan
tegakan, sehingga lebih hemat biaya tanam. Petani cukup menyiapkan
lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 cm dengan jarak tanam 1,5 M antara
lubang satu dan lubang lainnya. Petani bisa menggunakan pupuk kandang
untuk memperkaya unsur hara tanah dalam lubang tanam sebagai tahap awal
sebelum bibit lada ditanam.
Lada perdu memiliki keunggulan cepat berbuah,
sehingga bisa berproduksi lebih awal dalam umur 2 tahun. Dan karena
tanaman yang bersifat perdu, maka penyiraman dan perwatan lainnya pun
akan lebih mudah. Bahkan beberapa petani menanam lada perdu dalam media
polibag, dengan menggunakan plastik atau wadah lainnya yang berukuran
besar. Dengan cara ini, tanaman lada bisa dengan mudah dipindah dan bisa
dimanfaatkan sebagai tanaman pekarangan atau halaman rumah.
Pemanfaatan lahan yang lebih maksimal
Penanaman lada perdu yang tidak membutuhkan media
rambatan atau tegakan. Membuat lada perdu bisa ditanam dengan jumlah
yang lebih banyak pada lahan. Dengan jarak tanam 1,5 M antara tanaman
satu dan lainnya, maka lahan sempit pun akan bisa dimanfaatkan dengan
lebih efisien. Lada perdu bisa ditanam secara tumpang sari dengan
tanaman lain, asalkan tanaman lainnya tidak menutup secara langsung
cahaya matahari. Sehingga lada perdu tetap bisa tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Pemanenan yang lebih mudah
Jika para petani lada mengalami kesulitan pemanenan
pada tanaman lada karena harus memanjat atau menggunakan alat bantu
untuk mencapai buahnya. Hal ini tidak berlaku pada proses pemanenan lada
perdu, karena lada perdu tidak tumbuh tinggi, sehingga pemanenan bisa
dilakukan dengan mudah. Petani budidaya lada perlu tidak lagi direpotkan
dengan proses pemanenan dan tidak perlu mengeluarkan biaya panen yang
besar.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petani bisa
menunda masa panen. Caranya adalah dengan membuang bunga atau buah yang
terbentuk pada awal penanaman. Dengan cara ini maka tanaman akan
berkembang dengan lebih maksimal. Semakin berkembangnya tanaman, maka
hasil panen yang dihasilkan pun akan semakin banyak dan terus bertambah
setiap tahunnya.
Dari sisi dapat dimpulkan bahwa Keuntungan dari budidaya lada perdu adalah :
- Bibit tanaman mudah tersedia
- Tidak memerlukan tiang rambatan
- Populasi tanaman per satuan luas lahan lebih banyak
- Berumur genjah (mampu berproduksi setelah usia tanam 1 tahun)
- Pemeliharaan dan penen lebih mudah
- Pemanenan tidak memerlukan tangga
- Tidak memerlukan pemangkasan dan pengikatan sulur
- Dapat ditanam sebagai tanaman sela
- Memiliki nilai estetika jika ditanam di pekarangan atau di dalam pot
- Bermanfaat bagi kegiatan penelitian, misal untuk persilangan atau hibridisasi
- Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan
- Risiko kematian tanaman akibat cekaman kekeringan relatif lebih kecil dibandingkan penanaman secara monokultur (tanpa naungan).
- Mampu memberikan nilai tambah yang cukup signifikan
Jika lada perdu ditanam dengan jarak tanam 1 x 2 m maka lahan seluas 1 hektar dapat ditanami sampai ±4500 pohon. Dengan jumlah tanaman sebanyak ini, jika produksi lada mencapai 900kg maka dengan harga Rp. 30.000,- /kg pemasukkan yang didapat pada dua tahun pertama adalah Rp. 27.000.000,-
Pendapatan akan meningkat pada tahun ke tiga dimana produksi dapat mencapai 2.250kg atau setara dengan pendapatan Rp. 67.500.000,-.Jika kita memiliki lahan atau dak atap rumah seluas 100m2 maka kita dapat memiliki sampai 750 polybag lada yang akan memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp. 4.500.000,- pada tahun ke dua dan Rp. 6.750.000,- mulai tahun ke tiga.
CARA BUDIDAYA LADA
Syarat Pertumbuhan
Iklim
– Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.- Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
– Suhu udara 200C – 34 0C.
– Kelembaban udara 50% – 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% – 80% RH.
– Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
Jenis tanah :
- Laterit merah, Latosol coklat muda sampai coklat tua.
– Tanah lempung yang mengandung pasir 20 – 45 % (clay loam).
– Tanah lempung merah mengandung pasir
Media Tanam
– Subur dan kaya bahan organic
– Tidak tergenang atau terlalu kering
– pH tanah 5,5-7,0
– Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
– Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
– Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
– Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.
Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
– Terjamin kemurnian jenis bibitnya
– Berasal dari pohon induk yang sehat
– Bebas dari hama dan penyakit
– Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)
Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.
Dosis kapur pertanian :
– Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
– Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah
Teknik Penanaman
– Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m).Tetapi juga
bisa ditanam dengan tanaman lain.
– Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
– Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
– Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
– Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
– Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur Pupuk Organik.
– Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar :
– NPK 20 gram/tanaman
– Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman.
– Segera setelah ditutup, disiram Pupuk Organik :
– Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
– Alternatif 2 : 1 botol Pupuk Organik diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
– Pemberian Pupuk Organik selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali.
Pemeliharaan Tanaman
2.4.1.Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
2.4.2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit. Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif.Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
2.4.3. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC (4-5 tutup) atau POC (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 – 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :
Umur (bln) |
Pupuk makro (gram/pohon) | ||
Urea | SP 36 | KCl | |
3-4 | 35 | 15 | 20 |
4-5 | 35 | 20 | 25 |
5-6 | 35 | 25 | 30 |
6-17 | 35 | 30 | 35 |
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.
2.4.5. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.
2.4.6. Penggunaan Anjang – Anjang
Sebaiknya gunakan anjang2 mati dari bahan kayu. Pangkal Anjang2 diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi Anjang2. Panjang Anjang 1 – 1,5 m.
Hama dan Penyakit
Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTISIDA.
Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTISIDA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.
Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan
Langganan:
Postingan (Atom)