Tampilkan postingan dengan label tanaman buah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanaman buah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 September 2015

7 VARIETAS BELIMBING BESAR DI PASARAN

Belimbing yang nama ilmiahnya adalah Averrhoa carambola adalah salah satu buah-buahan yang cukup digemari masyarakat.  Disamping rasanya yang segar juga banyak mempunyai manfaat untuk kesehatan.
Jenis belimbing yang laku dipasaran adalah belimbing yang buahnya besar serta punya rasa yang manis dan segar.  Beberapa varietas yang umum dipasaran belimbing di tanah air adalah :
1.   Belimbing Demak
Belimbing ini  sudah sangat terkenal karena berasal dari kota  Demak. Belimbing Demak bewarna putih kekuningan, dengan rasa manis, sedikit asam yanng menyegarkan, dan mengandung banyak air.

2. Belimbing Sembiring
Belimbing ini muncul pertama kali di daerah Pancur Batu, Medan. Rasa buahnya manis dan menyegarkan, dengan warna yang  menarik yaitu kuning menyala jika sudah matang. Belimbing sembiring merupakan salah satu jenis belimbing yang sudah diakui kualitasnya. Biasanya belimbing sembiring banyak ditanam di pot, pekarangan maupun di kebun.

3.Belimbing Bangkok
Asal belimbing ini dari Thailand. Warna buahnya kuning kemerahan pada waktu matang. Bentuk buahnya agak melebar dan pipih dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau meskipun buah sudah tua. Rasa buahnya manis dan kandungan airnya banyak.

4. Belimbing Wulan
Jenis belimbing ini merupakan belimbing silangan antara belimbing demak kunir dan belimbing demak jinggo. Bentuk buahnya bulat lonjong, jika sudah matang buah berwarna kemerahan, daging buahnya tidak berserat dengan rasa manis dan kandungan air cukup banyak


5. Belimbing Malaya
Belimbing jenis ini pertama didatangkan dalam bentuk bibit okulasi dan ditanam di kota Bogor. Belimbing jenis ini buahnya dapat dipetikpada umur 65-70 hari, pada umur tersebut buah bewarna kuningkeemasan, tekstur buahnya mulai lunak dan rasanya manis namun rasanya akan semakin manis jika dipetik umur 75 hari.

6. Belimbing Madu
Belimbing ini bersal dari Malaysia, belimbing ini merupakan belimbing unggulan karena rasanya yang manis sekali dan daging buahnya renyah tidak berserat, bentuk buahnya sedikit meruncing di bagian ujung dan jika sudah matang bewarna orange cerah.

7. Belimbing Dewi
Buah belimbing dewi mempunyai kulit buah mengkilap, dengan warna buah kuning campur oranye yang cerah. Ukurannya cukup besar,  beratnya antara 200 sampai 250 gram, bahkan ada juga yang mencapai 500 gram.  Diameternya berkisar antara 10 sampai dengan 15 centimeter. elimbing Dewi memiliki kandungan air lebih tinggi daripada belimbing-belimbing lain, sehingga ia lebih tahan lama. Dalam ruangan sejuk, ia mampu mempertahankan kesegarannya hingga satu minggu, sedangkan yang lain hanya dua hingga tiga hari.


Senin, 24 November 2014

BERTANAM APEL DARI BIJI

Menanam apel dari biji mungkin tidak pernah kita pikirkan, padahal secara teori bisa dilakukan.  Hal ini mungkin disebabkan Apel buak buah asli Indonesia sehingga pikiran kita dibatasi oleh perangkap kemustahilan pada otak. Namun yang pasti buah apel bisa tumbuh dan berbuah di Indonesia pada daerah yang punya iklim sejuk dingin seperti di daerah pegunungan yang banyak terdapat di negara kita.

Cara menyemai biji Apel dirumah :
Untuk menyemaikan biji apel sebenarnya sangat mudah.
 Berikut ini langkah-langkahnya:
1.Simpan buah apel di lemari es sampai kulit apel agak keriput.
2. Setelah apel keriput belah buah apel dan ambil bijinya;
3. Siapkan wadah isi dengan tisue dan basahi dengan air, taruh biji diatas tisue basah tadi sampai bertunas.
4 Siapkan pot sebagai wadah untuk menyemai, isi pot tadi dengan media tanam,
5. Tanam biji yang bertunas di dalam pot dengan  kedalaman 5 cm.
9. Simpan di tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.

Letakkan biji yang telah tumbuh tadi di tempat teduh. Untuk menjaga agar jangan sampai mati, bibit tadi disiram setiap hari namun jangan sampai kebanjiran.   Jika benih sudah tumbuh sampai tinggi 25 cm, maka benih tadi bisa dipindah untuk ditanam di halaman atau pekarangan anda, atau juga bisa di tabulampot.

MENGENAL BUAH LANGKA KENITU (Chrysophyllum cainito) KAYA ANTIOKSIDAN

Penulis mengenal buah Kenitu yang termasuk cukup langka saat berkunjung ke daerah Lumajang Jawa Timur yang saat itu lagi musim buah yaitu saat musim kemarau. Di situ buah kenitu mudah dijumpai dan biasanya dijajakan di pinggir jalan raya sebagai oleh-oleh.  Nama lokal dari kenitu ada banyak sekali seperti sawo durian, sawo ijo, sawo apel dsb, yang pasti nama ilmiah dari Kenitu adalah Chrysophyllum cainito L.  Rasa buah kenitu punya rasa manis enak, buahnya biasanya bergetah jadi rasa dari getah ini biasa mengganggu lidah saya saat menikmati buah kenitu.
Daging Buah Kenitu
Daun dan Buah Kenitu
 Untuk mengenali pohon kenitu sebenarnya cukup mudah, Daun kenitu kalau dilihat sepintas punya kemiripan dengan daun durian yaitu warna daun atas dan daun bawah berbeda mencolok.  Warna daun bawah kenitu coklat keemasan dan daun atasnya berwarna hijau tua. Warna buah kenitu bervariasi dari hijau sampau keunguan, daging buahnya berwarna putih agak bening.
Buah kenitu kaya akan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Pohon kenitu bisa mencapai tinggi sampai 30 meter, pohonya kuat dan tidak gampang patah sehingga dapat menjadi tanaman hias dan peneduh di tepi jalan, atau juga bisa dijadikan bahan baku rumah.  Pohon Kenitu akan berbuah setelah berusia 5-6 tahun, dan berbuah di musim kemarau.
Buah kenitu biasanya dikonsumsi sebagai buah segar yang menyehatkan. Rebusan daunnya dapat dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Kulit kayunya dapat digunakan sebagai obat kuat dan obat batuk. Infus daun kenitu yang kaya akan tanin dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat kanker. Buah yang sudah masak dapat digunakan sebagai anti inflamasi pada keadaan laringitis dan pneumonia serta pengobatan diabetes melitus.

Minggu, 21 September 2014

CARA BERTANAM BUAH PEPINO YANG KAYA ANTIOKSIDAN

Buah PEPINO mungkin masih kurang dikenal luas saat ini, karena tergolong buah baru yang masuk ke Indonesia. Buah Pepino dari Indonesia bibitnya berasal dari negeri Belanda.  Nama pepino sendiri dari bahasa spanyol lengkapnya Pepino Dulce yang artinya Ketimun Manis.  Penulis baru tahu ada buah ini saat belanja ke supermarket dan di sana ada nama buah yang disebut Pepino.Pepino punya rasa unix mix antara ketimun, ubi dan melon.
Buah Pepino dikenal ampuh untuk obat berbagai jenis penyakit seperti sakit sariawan, diabetes, wasir, dan juga penyakit lainnya, dan harganya pun juga tidak terlalu mahal.   Nama ilmiah tanaman Pepino adalah Solanum muricatum dan dilihat dari namanya dengan mudah bisa diketahui bahwa tanaman pepino ini kerabat dekat dengan terung.  
Buah Pepino kebanyakan ditanam di dataran tinggi, meski bisa juga ditanam di dataran rendah. Tanaman pepino ini tidak tinggi dan bisa ditanam di dalam pot dan dapat menjadi penghias rumah yang antik.  Namun demikian tanaman pepino tidak berumur panjang, tiap satu tahun akan mati dan harus diganti.

Kandungan dalam Buah Pepino
Berdasarkan hasil analisa laboratorium uji teknologi pangan dan hasil pertanian UGM, pepino memiiiki kandungan air sebesar 95%, asam 79,3 mg per 100 gram pepino, beta karoten 26,6 mg per 100 gram pepino, vitamin C 25,1 mg per 100 gram pepino, protein 0,6 gram per 100 gram pepino,dan serat pangan 1-1,5 gram per 100 gram pepino.
Buah pepino juga mengandung serat pangan 1-1,5 gram per 100 gram.

Manfaat Buah Pepino
a. Pepino mengandung vitamin C dalam kadar yang tinggi, karena itu sangat cocok untuk mengobati sariawan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tekanan darah. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan untuk memperlambat proses penuaan (aging), menurunkan risiko penyakit jantung, dan kerusakan otak. Vitamin C juga sangat dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal, konsumsi pepino dalam bentuk segar dengan cara dimakan langsung atau dijus.
b. Pepino mengandung betakaroten, terutama pepino ungu. Betakaroten merupakan provitamin A, yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan metabolisme. Betakaroten juga dikenal sebagai antioksidan pencegah kanker. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
c. Pepino dipercaya dapat mencegah sembelit, wasir, gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi karena kandungan seratnya. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat kolesterol dan kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh. Serat juga berperan mengikat karsinogen pemicu kanker pada saluran pencernaan. Selain itu, serat pepino juga bermanfaat bagi penderita diabetes karena berperan mengendalikan laju gula dalam darah.



Cara Budidaya Pepino
1. Pembibitan
Pembibitan tanaman ini  dilakukan dengan cara vegetatif.  Hal tersebut dilakukan karena kemampuan germinasi biji pepino sangat buruk, sehingga seringkali tidak dapat tumbuh dengan baik, bahkan gagal tumbuh sama sekali.
Dengan cara vegetatif, tunas-tunas yang sudah ada calon akarnya dipisah dalam polybag dan diperlakukan khusus. Setelah disemai, tunas tersebut akan tumbuh menjadi tanaman lengkap dalam waktu 2 hingga 3 minggu.

2. Perawatan
Perawatannya pun cenderung mudah karena tidak terlalu banyak memerlukan air. Setelah masa tanam 1 bulan, bunga akan tumbuh.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Musuh utama tanaman ini adalah ulat dan belalang pemakan daun. Pengendaliannya adalah pemberian pestisida organik.
Pengendalian terhadap gulma dan penyakit adalah pemakaian plastik mulsa.

4. Panen
Tiga atau 4 bulan kemudian, dilakukan panen pertama. Buahnya ada dua jenis yaitu berwarna putih bersih dan berwarna ungu, buah yang matang baunya harum (seperti melon). Sayangnya usia tanaman buah pepino ini, tak bertahan lama. Setelah mencapai 1 tahun, harus diganti dengan bibit baru.

Selasa, 12 Agustus 2014

CARA BUDIDAYA TIMUN SURI SECARA MUDAH

Timun Suri yang nama ilmiahnya adalah Cucumis lativus saat ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat, meski demikian timun suri merupakan tanaman yang relatif baru di Indonesia.  Timun Suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal musim.  Biasanya timun suri ini dikonsumsi sebagai bahan minuman yang menyegarkan.  Timun Suri meski tawar namun berasa segar dan kaya akan kandungan mineral yang bermanfaat untuk tubuh.  Jika dulu dikenal blewah sekarang ada lagi timun suri untuk bahan minuman atau es buah yang lezat.  Timun Suri banyak manfaatnya dengan kandungan vitamin A yang tinggi, anti kanker, penyerap racun dan sumber energi.  Buah timun suri mudah dikenal dengan warnanya kuning dengan bentuk mirip timun namun berukuran lebih besar dan agak membulat.

Timun suri dikenal sebagai tanaman yang bandel karena meskipun hamanya seperti hama pada timun, tapi timun suri tetap bertahan dengan serangan hama-hama tersebut. Ketahanan timun suri pada hama  salah satunya disebabkan oleh keserampakan dalam pertumbuhan cabang dan tunas batangnya yang cukup banyak dan kokoh. Budidaya timun suri biasanya berkisar sampai 130 HST.

Buah timun suri bermanfaat dalam mencegah timbulnya kanker saluran pencernaan. Timun suri kaya akan provitamin A, berfungsi menjaga kesehatan mata dan sebagai antioksidan alami pencegah rusaknya sel tubuh  penyebab penuaan dini. Vitamin C di dalam timun suri juga tinggi, vitamin ini  mampu mencegah timbulnya ganguan penyakit flu dan inveksi karena sifat vitamin C dapat berfungsi sebagai anti virus dan pencegah infeksi. Selain vitamin, mineral esensial seperti kalsium, fosfor dan zat besi juga banyak terdapat di dalam timun suri.

Cara budidaya timun suri

Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1-26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000-1.200 mdpl.


Benih Timun Suri :
- pilih timun suri berukuran besar
- belah buah secara melintang lalu ambil bijinya
- jemur biji di bawah sinar matahari 2-3 hari hingga kering
- biji bisa disimpan dalam kotak selama 1 tahun
- sebelum ditanam biji dijemur lagi agar tumbuh baik
 

Cara Menanam :
- lahan dicangkul dan digemburkan
- buat bedengan 1.5 x 6 m. tinggi 30-40 cm. jarak 30 cm.
- diamkan selama 2-3 hari agar terkena sinar matahari
- lubangi lahan dengan tajuk berjarak 1x1 m. utk benih dn pupuk
- beri pupuk kandang 0.5 kg tiap tanaman
- beri pupuk NPK, SP36, dan KCL pada awal tanam 10 hr pertama

Penanaman dan Perawatan :
 

- masukkan 5 biji benih tiap lubang yang sudah diberi pupuk
- lakukan penyiraman tiap hari
- bersihkan gulma
- pindahkan bibit jika 1 lubang tumbuh lebih dari dua tanaman
- beri pupuk daun merek Gandasil 2-3 minggu sekali
- semprot pakai insektisida untuk membasmi kutu

Pertumbuhan :
- umur 21 hari keluar bunga
- umur 35 hari keluar pentil
- penyemprotan pupuk daun 2 hari 1 x
- penyemprotan pembasmi kutu dg Endrin 2 x seminggu

Panen :
 

- jika buah keluar getah dari pangkal berarti matang
- potong buah serta tangkai 2 cm
- panen pada pagi hari

Rabu, 19 Maret 2014

BUAH MIRACLE ALIAS BUAH AJAIB PENGUBAH RASA PAHIT MENJADI MANIS

Baru-baru ini, buah miracle alias Buah Ajaib jadi populer dalam acara-acara mencicipi makanan di Amerika, bahkan kadang juga disebut sebagai " Pesta  Buah Ajaib".  Caranya cukup unik dimana peserta pesta disuruh makan buah Ajaib dulu kemudian baru makan makanan yang asam dan pahit - seperti lemon , lobak , dan bir , dan sim salabim lidah pun mengalami perubahan dramatis dalam rasa yang asam dan pahit taddi jadi manis. Ajaib sekali bukan....???.  Di Indonesia sendiri buah Ajaib ini mulai ramai diburu orang karena keunikannya, dan buahnya yang merah menyala serta perawakan yang tidak terlalu tinggi menjadikan Miracle Fruit ini sangat cocok dijadikan tanaman hias.
Buah Ajaib mempunyai nama ilmiah Synsepalum dulcificum , masih satu keluarga dengan sawo kecik, buahnya pun mirip dengan sawo kecik.  Buah Miracle yang dikenal juga sebagai Miracle Berry, sebenarnya adalah tanaman asli dari daerah Afrika Barat. Tanaman ini pertama kali didokumentasikan pada tahun 1725 , saat para penjelajah mulai menelusiri pedalaman Afrika Barat mengamati suku-suku lokal memetik buah Ajaib dan mengunyahnya sebelum makan makanan lainnya.
Keajaiban Buah mengandung glikoprotein yang disebut miraculin , yang mengikat untuk selera lidah ketika buah ini dikonsumsi . Miraculin bertindak sebagai inducer manis ketika kontak dengan asam , menyebabkan makanan pahit dan asam menjadi rasa manis tapi hanya sementara seja, biasanya efek ini biasanya berlangsung antara 30 menit sampai 2 jam .


Budidaya Buah Ajaib ini sangat mudah karena dan juga tahan terhadap cuaca panas macam di negara kita yang tropis ini.  Tanaman ini juga tidak memerlukan lahan yang luas bahkan bisa dibudidayakan dengan menggunakan pot saja. Soalnya, miracle fruit  tergolong tanaman perdu yang tinggi maksimal hanya 1 meter dan ukurannya kecil.  Untuk bisa mnghasilkan buah perlu menunggu antara 3-4 tahun.

Senin, 03 Februari 2014

CARA BUDIDAYA JAMBU AIR CITRA, JAMBU AIR UNGGUL ASLI INDONESIA

Jambu Air Citra adalah tanaman buah unggul asli Indonesia.  Keunggulan Jambu Air Citra yaitu ukuran buah besar hingga berbobot hingga 300 gram atau seukuran aqua gelas. Karena banyak disukai masyarakat saat ini kita bisa dengan mudah mencari bibitnya di penjual bibit tanaman. Jambu Air Citra ini relatif mudah dibudidayakan dan dalam setahun pemilik bisa panen hingga tiga kali.  Panen bisa dilakukan setelah 2 tahun ditanam, jadi anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati manisnya rasa dan keelokan buahnya.   Soal rasa jangan ditanya, Jambu citra ini sangat manis apalagi kalau musim kemarau bisa tambah manis lagi rasanya.  Saat ini sentra terbesar Jambu Citra ada di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, tidak jauh dari kota Semarang.

CARA TANAM JAMBU AIR CITRA DI KEBUN
Persiapan:
Lahan dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam.
Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.

Pemupukan dasar:
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 kaleng biskuit. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung.

Bibit

Jika yang digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dalam agar pohon bisa tumbuh secara kuat.

Pola tanam:
bibit jambu air dikebun dapat ditanam dengan pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.

Lubang tanam:
lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. Dengan demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu disiram dua kali sehari.lebar x dalam = 1 x 1 x 0,5 m.

Cara Penanaman:
bibit jambu air ditanam ke dalam lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman dan waktu penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan dan pada sore hari.

Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yang tidak tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada lubang tanam yang sama. Penyiangan dilakukan dengan maksud menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yang sembunyi dalam tanah. Dengan penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.

Kamis, 16 Januari 2014

NANGKADAK NANGKA UNGGUL HASIL SILANGAN CEMPEDAK DAN NANGKA

Nangkadak, sekilas nama buah ini terdengar lucu, namun buah Nangka satu ini termasuk nangka unggul. Nangkadak adalah hasil rekayasa yang dilakukan para Ahli Pemuliaan Tanaman dari Taman Wisata Mekarsari melakukan perkawinan silang antara nangka mini (Artocarpus heterophyllus) dan cempedak (Artocarpus integer Merr) pada tahun 2000. Dari hasil penelitian intensif selama tiga tahun, mereka menemukan tiga varietas unggul baru yaitu, nangkadak, cempeka dan pedakka.

Dimana tumbuhan ini masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, secara umum sosok tanaman dan tipe buah dari silangan ini lebih mengarah kepada cempedak, tetapi ukuran buah yang dihasilkan serta kualitas buahnya jauh lebih unggul dan berbeda dari induk aslinya. Bentuk buah nangkadak berbentuk silindris dan berkesan padat, aroma ketika buah matang terasa sangat lembut, tidak setajam cempedak, tapi lebih mengarah pada aroma nangka.  Nangkadak memiliki tekstur daging buah lembut dan dami buah tidak lengket karena getah yang dihasilkan sedikit

Keunggulan lainnya dari buah ini adalah rasanya yang sangat manis dan tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Buah yang dihasilkan pada musim hujan pun tetap manis, tidak seperti nangka maupun varietas cempedak lainnya yang sedikit berkurang rasa manisnya, bahkan terasa hambar jika berbuah di musim penghujan.

Pohon nangka pada umumnya yang ketinggiannya dapat mencapai 6 sampai 8 Meter untuk menghasilkan buah, keunggulan Nangkadak adalah pada tinggi 2 Meter sudah dapat menghasilkan buah yang sangat lebat..Selain lebih manis, buah ini muncul sepanjang tahun, dan dapat mulai dipanen setelah berumur 2 tahun. Padahal, pada umumnya, nangka baru berbuah pada usia 6 tahun. Pohon nangkadak  setelah berumur 2 tahun sudah bisa menghasilkan antara 30 hingga 50 buah.   Pohon Nangkadak ini sangat cocok ditanam di lahan pekarangan sempit karena ukuran pohonnya tidak terlalu besar. Dan pastinya taman atau pekarangan anda bisa lebih produktif.
Buah Nangkadak berukuran lebih kecil dibanding varietas lainnya, tapi nangkadak lebih cepat berbuah.  Satu buah nangkadak memiliki berat antara 2 kilogram (kg) hingga 3 kg. Dagingnya juga tidak lengket karena getah yang menempel sangat sedikit. Selain itu, daging buahnya berwarna kuning terang, sehingga menjadi pemikat untuk menyantapnya. Rasa buahnya, tentu saja sangat manis. Keunggulan lain buah ini adalah rasanya tidak terpengaruh kondisi cuaca. Buah nangkadak yang dipanen pada musim hujan pun tetap manis. Tidak seperti nangka atau varietas cempedak lain, yang rasa manisnya akan berkurang jika dipanen di musim penghujan. 

Keunggulan Buah Nangkadak :

    Aroma buah lembut, tidak terlalu kuat.
    Daging buah tebal & berwarna menarik (kuning orange).
    Rasa mendekati nangka dengan tingkat kemanisan tinggi (30° brix).
    Tekstur daging buah lembut tanpa serat. Ukuran buah sedang (3 – 5 kg).
    Tanaman memiliki sosok & tajuk yang kompak, pendek & rimbun.
    Tanaman berumur genjah (2 – 3 tahun). Produktivitas buah cukup tinggi (30 – 50 bh/phn/panen).
    Buah unik karena merupakan perpaduan nangka dengan cempedak.
Selamat menanam Pohon Nangkadak di pekarangan anda.

Senin, 09 September 2013

CARA TANAM ANGGUR DI HALAMAN RUMAH

Buah Anggur atau nama ilmiahnya Vitis vinifera atau kalau bahasa inggrisnya disebut grape bukan wine merupakan tanaman asli di daerah sub tropis.  Namun anggur bisa juga dibudidayakan di daerah tropis seperti di Indonesia.  Anggur termasuk tanaman yang cukup mudah dibudidayakan. Bahkan di beberapa daerah sudah menjadi sentra perkebunan anggur.  Nah saat ini kita coba bahas bagaimana bertanam anggur di halaman rumah atau di pekarangan rumah yang lahannya terbatas.  Karena Anggur adalah tanaman merambat dan ukurannya juga tidak sebesar pohon mangga, otomatis untuk hanya memerlukan lahan yang sedikit saja, ukuran 50 x 50 x 50 cm sudah cukup untuk setiap pohon.  Anggur umunya bisa tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah-daeraah yang musim keringnya panjang seperti di sentra  anggur probolinggo jawa timur yang panas.



Bibit  Anggur
Bibit anggur sangat mudah didapatkan.  Anda bisa menghubungi penjual tanaman hias di kota anda, dan bisa pesan bibit anggur dengan harga yang terjangkau.  Saat ini bibit anggur hijau dan merah cukup terjangkau harganya, sekitar Rp 10.000 s/d 15.000 per pohon.
Penyiapan Lahan
Untuk membudidayakan tanaman anggur, kita mulai dengan pembuatan media tanaman berupa pembuatan lubang 50 x 50 x 50 cm yang dibiarkan 2-3 minggu, diisi tanah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:2.
Pada beberapa lokasi, Tanaman anggur paling baik ditanam pada bulan April-Juni, bibit tananam anggur di polybag dibuka pelan-pelan dengan silet atau gunting lalu dimasukkan ke tanah hingga rata dengan tanah. Pembukaan polybag harus pelan-pelan dan jangan sampai merusak akar tanaman anggur.
Tanaman anggur memang membutuhkan air namun jangan sampai terjadi genangan air. Sejak awal pertumbuhan disiram 2 kali sehari, kecuali hujan, dan sebulan sebelum dipangkas, penyiraman agar dihentikan.
Dua-tiga hari setelah dipangkas, tanaman disiram air lagi sebanyak-banyaknya. Seminggu sebelum penen, pengairan dihentikan dan 4 hari sebelum panen harus segera diairi lagi hingga tanahnya cukup basah.
Setelah tanaman berumur satu tahun, tunas cabang pokok disebut cabang primer dipangkas dan disisakan 0,5 meter. Tunas cabang sekunder menghasilkan cabang tersier yang tumbuh bersama bunga yang selanjutnya menghasilkan buah. Bersamaan dengan pemangkasan, semua daun dihilangkan/dipotong. Tunas-tunas tersier diatur agar bentuknya seperti sirip.
Hingga tanaman berumur 1 tahun, dipupuk dengan pupuk yang berunsur N (urea), dilakukan setiap 10 hari sekali sampai berumur 3 bulan, pemupukan 10 gram/pohon. Selanjutnya, tanaman 3-6 bulan butuh 15 gr/pohon setiap 15 hari sekali, 6-12 bulan butuh 50 gr/pohon setiap 30 hari sekali. Setelah tanaman berumur 4 tahun, pemupukan diberikan setahun sekali menjelang pemangkasan pembuahan.
Beberapa hal yang juga patut diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman anggur, bulan Maret-April biasanya buahnya sedikit karena tidak sedang musim bunga, Juli-Agustus biasanya buahnya banyak, dalam memotong cabang subur ditinggalkan 4-10 mata tunas. Cabang yang dipangkas harus meneteskan air, bila tidak pemangkasan ditunda.
Selain itu, tunas yang tumbuh di atas bunga sebaiknya dipangkas, bila buhnya sudah besar sebesar biji asem, sebaiknya dilakukan penjarangan sebanyak 40-50 persen. Agar buah tak diserang hama, buahnya sebaiknya dibungkus dengan kertas semen atau kantong plastik transparan. Buah siap panen setelah pemangkasan bunga 105- 110 hari.

sumber : http://tabulampot-ok.blogspot.com/2011/07/menanam-anggur.html

Jumat, 19 Juli 2013

PERBEDAAN DUKU, LANGSAT dan KOKOSAN

Apa sih bedanya duah duku, langsat dan satu lagi kokosan itu? Sebenarnya ketiganya masih dalam jenis pohon yang sama yaitu Lansium domesticum cuma beda varietas saja. Kaya Mangga gitu deh ada mangga madu, mangga arumanis dan mangga lainyya yang satu spesies namun beda varietas. 
Ketiganya punya kulit buah yang berwarna kuning kecoklatan cerah, dan ini sering dipakai untuk menggambarkan warna kulit kuning langsat.
Buah duku dan langsat  mudah dijumpai saat lagi musim biasa dijajakan oleh penjual buah di pinggir jalan.  Harganya yang reltif terjangkau membuat buah ini banyak digemari oleh masyarakat.
Sebetulnya Duku, langsat dan kokosan adalah jenis buah-buahan anggota suku Meliaceae.
Duku, Langsat dan Kokosan ketiga-tiganya sepintas mirip dari tampilan bentuk buahnya dan kebanyakan orang menyebutnya buah Duku, namun sebenarnya Duku berbeda dengan Langsat maupun Kokosan.

Duku biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik pada berbagai jenis tanah, terutama tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial. Duku menyenangi tanah bertekstur sedang dan berdrainase baik, kaya bahan organik dan sedikit asam, namun dengan ketersediaan air tanah yang cukup. Sementara itu varietas langsat lebih tahan terhadap perubahan musim, dan dapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi dan mendapatkan air. Duku tidak tahan penggenangan.
Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.

Habitus Tanaman
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter pohon hingga 75 cm. Batang biasanya beralur-alur dalam tak teratur, dengan banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung getah kental berwarna susu yang lengket (resin).
Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9-21 cm × 5-10 cm, mengkilap di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.

Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua. Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan. Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2-3 mm × 4-5 mm, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran. Putiknya tebal dan pendek.

Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5-5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam. Kultivar-kultivar yang unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.

Perbanyakan yang dilakukan menggunakan biji mengakibatkan lambannya tanaman dalam menghasilkan buah. Tanaman baru berbunga pada umur 10 sampai 15 tahun. Perkecambahan tumbuhan ini memiliki perilaku poliembrioni (satu biji menghasilkan banyakembrio atau semai): satu embrio hasil pembuahan, dan sisanya embrio apomiktik, Embrio apomiktik berkembang dari jaringan pohon induk sehingga keturunannya memiliki karakter yang serupa dengan induknya.

DUKU Lansium domesticum var. duku
Kelompok yang dikenal sebagai duku (Lansium domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah, dengan tandan yang relatif pendek dan berisi sedikit buah. Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bila masak, umumnya berbiji kecil dan berdaging tebal, manis atau masam, dan berbau harum.

Ada beberapa varietas duku. Mulai dari duku "palembang" yang berkulit tebal serta berwarna agak "kemerahan" sampai duku condet yang berkulit tipis dan berwarna agak kehijauan. Langsat yang berkulit sangat tipis, berwarna kuning keputih-putihan serta bergetah itu pun merupakan salah satu varietas dari duku. Pertumbuhan pohon duku sangat lamban. Dalam kondisi yang sangat optimal, umur 10 sd. 15 tahun baru akan mulai berbuah. Dalam kondisi yang kurang bergitu menguntungkan, pada umur-umur tersebut, tanaman baru akan mencapai ketinggian antara 3 sd. 5 m. dan belum berbuah.

Para petani Thailand, memiliki resep sederhana untuk memupuk tanaman duku mereka. Kalau diameter batang 30 cm, maka dosis pupuknya 3 kg. NPK 19-19-19. (Nitrogen, Phospat dan Kalium masing-masing 19%). Kalau diameter tanaman 50 cm, maka pupuknya 5 kg NPK 19-19-19. Demikian seterusnya, pada tiap peningkatan diameter batang 10 cm, dosis pupuknya ditambah 1 kg. Atau tiap peningkatan diameter batang 1 cm. dosisnya tambah 0,1 kg.

LANGSAT Lansium domesticum var. domesticum
Buah yang bentuknya kecil-kecil agak lonjong mirip buah kemiri yang rasanya manis sedikit masam ini banyak digemari masyarakat. Buah Langsat banyak dijumpai di Pulau Sulawesi dari Selatan sampai Utara bisa kita jumpai buah langsat di jual di pinggir-pinggir jalan.

Langsep atau Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus, berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak. Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat telur dan besar-besar. Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih) sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis dan menyegarkan. Tidak seperti duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahan lama setelah dipetik. Dalam tiga hari setelah dipetik, kulit langsat akan menghitam sekalipun itu tidak merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya menjadi tidak menarik. Mengingat daya tahan buahnya yang tak seperti duku, langsat umumnya dikenal secara lebih terbatas dan lokal. Beberapa kultivar yang populer, di antaranya adalah langsep singosari dari Malang, langsat tanjung dari Kalsel, langsat punggur dari Kalbar, dan sebagainya. Dari Thailand dikenal langsat uttaradit, dan dari Luzon, Filipina, dikenal langsat paete.

KOKOSAN Lansium domesticum var. aquaeum
Kokosan (L. domesticum var. aquaeum) dibedakan oleh daunnya yang berbulu, tandannya yang penuh butir buah yang berjejalan sangat rapat, dan kulit buahnya yang berwarna kuning tua. Butir-butir buahnya umumnya kecil, berkulit tipis dan sedikit bergetah, namun sukar dikupas. Sehingga buah dimakan dengan cara digigit dan disedot cairan dan bijinya (maka disebut kokosan), atau dipijit agar kulitnya pecah dan keluar bijinya (maka dinamai pisitan, pijetan, bijitan).

Bentuk pohonnya hampir sama dengan pohon duku; namun bentuk daunnya lebih lanset, bulu daun lebih lebat dan kasar; malai bunga lebih panjang; buahnya lebih kecil. Kadang daging buahnya berwarna kuning kemerah-merahan dengan biji relatif besar dan berdaging tipis, dan berair. Kokosan umumnya berasa masam sampai masam sekali. Buah Kokosan ini biasanya dijual berikut tangkainya, karena buah yang matang masih kuat menempel di tangkai buah. Kalau makan kokosan hati-hati jangan sampai bijinya tergigit. Biji kokosan rasanya pahit.

Rabu, 03 Juli 2013

CARA BUDIDAYA TANAMAN KELENGKENG

Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.
Panen dan Pasca Panen
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.

Senin, 27 Mei 2013

JENIS DURIAN UNGGUL DI INDONESIA

Indonesia sebagai tempat asal durian, punya banyak sekali jenis durian, baik yang durian yang sudah dibudidayakan atau jenis durian hutan yang kurang komersiil. Dari sekian banyak jenis durian ini ada beberapa varietas yang termasuk durian unggul baik karena rasa, ukuran dan kualitas daging buahnya.  Pemerintah sebenarnya sudah menetapkan 67 Jenis Durian unggul asli Indonesia, tetapi kayaknya program ini kurang bersinar, sehingga yang kita kenal cuma durian monthong aja. Mungkin saking banyaknya jenis durian unggul di Indonesia pemerintah jadi bingung, kalau di thailand cuma fokus pada dua varietas saja yang dikembangkan dengan serius sehingga terkenal di seluruh dunia. 

Berikut beberapa durian unggul yang berpotensi untuk dibudidayakan:
1. Durian Monthong,
Meski durian ini berhasil dimuliakan di thailand namun sejatinya bibitnya berasal dari pulau kalimantan. Durian ini kita masukkan sebagai durian asli Indonesia saja.  Buahnya terlihat menonjol dan ukurannya besar sehingga menggoda iman.  memiliki rasa manis legit dan aroma harum yang disukai kebanyakan konsumen durian. Durian Monthong banyak disukai petani durian karena mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak di tanam. Produksi buahnya cukup banyak. Mampu beradaptasi pada berbagai tempat, Bentuk buah bervariasi, dari bulat panjang sampai hampir persegi. Durinya besar dan tersusun jarang. Bobot buahnya mampu mencapai 13 kg.

2. Durian Petruk.
Durian Petruk ini terkenal dengan rasanya yang ekstra legit dibanding jenis durian lain.  Durian petruk berasal dari Jepara Jawa Tengah. Ciri-ciri durian petruk adalah rasanya yang manis, bentuk buah lonjong alur seperti buah belimbing,aroma mantab, manis, lezat agak pahit, baunya yang menyengat, daging buahnya tebal, dan bijinya yang kecil dan daging buahnya yang tidak lembek.
Jadi kalau anda jalan-jalan di daerah Jawa Tengah jangan lupa cicipi Duren ini. Jika ke semarang jangan lupa mampir di  daerah Jepara dan rasakan durian petruk di tempat asalnya.tapi lihat juga musim panen duren di sana.

3. Durian Mimang
Durian Mimang  merupakan durian Unggul dari Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Durian Mimang pernah juara ke 2 lomba durian se Asia Tenggara, Durian Mimang memiliki rasa Lebih manis, Legit, daging buah tebal 2-3 cm, biji kempes, kulit kempes.

4. Durian Matahari
Durian Matahari durian Unggul Nasional dengan rasa manis legit pulen daging buah tebal berwarna kuning seperti pancaran sinar matahari oleh karena itu disebut durian matahari .   Kelebihan durian matahari adalah tanpa biji dengan daging buah tebal, rasanya manis, dan beraroma.

5. Durian Candy (Candimulyo)

Durian yang panjang dan besar asli Magelang jawa Tengah.  Rasanya, sangat sesuai dengan lidah para penggemar buah durian, manis, agak-agak pahit. Durian dari Candimulyo menjadi spesial karena buahnya yang besar, daging tebal, rasa manis khas durian unggulan, manis-manis pahit, serta pongge (bijih durian) kecil. 

6. Durian Bawor
Durian Bawor Monthongnya Banyumas  merupakan Durian monthong Orange. Bibit durian bhinneka bawor di hasilkan dari berbagai macam jenis spesies durian yang dijadikan menjadi satu batang dengan batang pokoknya bibit durian montong dengan spesies-spesies yang lain dari bibit durian lokal yang mutunya bagus.
Durian Bawor Berkaki Empat merupakan durian montong orange yang memiliki batang yang di sambung/okolasi langsung dengan tanaman durian lain yang menjadi ”kaki baru” yang salah satunya adalah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, karena serapan unsur haranya bisa lebih.

Durian Bawor mempunyai beberapa keunggulan antara lain : umur 3-4 tahun sudah mulai berbuah, satu tahun bisa panen 3 kali, 1 buah mempunyai berbagai macam rasa, daging buahnya tebal rasanya legit, bijinya kecil / tipis, sistim perakarannya baik karena mempunyai kaki empat sehingga memudahkan mencari nutrisi dalam tanah maka semakin tua umur tanaman semakin lebat / banyak buahnya. Bahkan pohon induknya yang berumur 7 tahun dalam 1 tahun mampu menghasilkan 2 ton durian. Durian bawor dapat dipanen 3 kali dalam setahun sedangkan pohon-pohon durian yang lain hanya dapat dipanen setahun sekali, untuk memanennyapun tidak terlalu sulit karena rata-rata tinggi tanaman durian bawor hanya 2 s/d 3 meter .

7. Durian Si Mas
Si Mas yang asli Bogor memiliki daging buah kuning dan kenyal.

Sabtu, 25 Mei 2013

BUDIDAYA RAMBUTAN BINJAI DATARAN RENDAH

Rambutan Binjai merupakan jenis rambutan yang paling banyak dicari pembeli buah. Maklum saja, karena memang rasanya manis dan segar, daging buah yang tebal dan daging buahnya mudah dikupas tidak menempel pada kulit ari biji  biji, membuatnya lebih mudah ketika kita makan rambutan binjai ini.  Tak heran Jika Rambutan Binjai asli dari Sumatera Utara ini disebut varietas rambutan unggulan.
Rambutan Binjai cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian maksimal sampai dengan 500 meter dari permukaan laut.  Rambutan menyukai daerah iklim basah, dengan curah hujan cukup tinggi sekitar  1.500-3.000 milimeter per tahun.
Cara budidaya Rambutan Binjai sangat  mudah.  Lahan yang  telah diolah dibuat lubang ukuran 60cm x 60 cm dengan kedalaman 50 cm. 

Cara Budidaya Rambutan Binjai

Perbanyakan tanaman
Tanaman diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susuan dan cangkok jarang dilakukan karena kurang efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai dari varietas sinyonya (tidak ngelotok). Umur batang bawah yang dapat diokulasi sekitar 6-8 bulan. Untuk mata tempel, diambil dari cabang tanaman rambutan varietas unggul yang daunnya mulai menua, tetapi belum tua benar. Biasanya pada cabang tersebut mata tempelnya masih tidur.
Untuk mempercepat mata tempel mulai bangun (matanya menonjol), dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2-3 minggu sebelum cabang dipotong. Biji rambutan adalah monoembrional sehingga semai generatif dari varietas sinyonya yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan menyerbuk silang.

Budi daya tanaman
Setelah lahan diolah, dibuat lubang tanaman ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Pupuk kandang yang digunakan adalah 40 kg/lubang tanam. Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m, tergantung pada kondisi lahan. Pada lahan miring, jarak tanam lebih rapat.
Pada lahan gambut atau lahan masam dengan pH kurang dari 5, perlu ditambahkan kapur mati atau abu dapur.
Bibit ditanam di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan.
Pupuk buatan berupa campuran urea, TSP atau SP-36, dan KCI, dengan perbandingan 2 : 2: 1 diberikan sebanyak 50-250 gram per tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dengan selang empat bulan sekali.
Sesudah tanaman berumur lebih dari sepuluh tahun, dapat diberi pupuk NPK hingga 500-1.000 g per pohon.

Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang penting adalah membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunas air yang muncul.

Hama dan Penyakit
Lalat daun Tarsolepis sommeri sering merusak bunga dan daun yang baru trubus, terutama saat musim kemarau menjelang musim hujan.
Kutu putih Pseudococcus lilacinus sering menyelinap di antara bulu buah rambutan sehingga buah tampak kotor hitam. Insektisida dapat mengatasi hama tersebut.
Namun, penyemprotan insektisida saat buah mendekati merah (matang) sangat berbahaya karena mengakibatkan residu. Penyakit lain yang biasa mengancam akar tanaman adalah cendawan putih Armilaria sp., busuk akar Phytophthora parasitica, dan busuk cokelat leher batang Fusarium sp. Penyakit ini dapat diatasi dengan aerasi yang baik atau disiram Benlate 0,3%. Cendawan yang biasa menyerang batang adalah busuk cokelat batang Cortisium salmonicolor yang dapat ditularkan melalui angin dan alat-alat pertanian. Penyakit jamur upas ini dapat diatasi dengan jalan mengolesi bagian yang sakit dengan lisol.

Panen dan Pasca Panen
Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar). Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya dapat mencapai 500-700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember–Februari.

Rabu, 01 Mei 2013

CARA BUDIDAYA BUAH UNGGUL PEPAYA CALINA

Salah satu pepaya unggul yang saat ini sedang ngetrend dibudidayaka adalah Pepaya California yang di indonesia telah dimuliakan menjadi varietas Calina atau juga IPB-9. Pepaya ini adalah hasil pemuliaan PKBT - IPB.  
Pepaya Unggul dari jenis Calina sangat berpotensi jika dibudidayakan secara intensif.  Pepaya Calina ini  mampu berbuah sepanjang masa tanpa mengenal musim. Rasanya manis, tinggi pohonnya  hanya sekitar 1,5 meter. Karena itu, Pepaya Calina dapat ditanam dengan populasi padat antara 1.000 1.500 pohon / hektare.  Kelebihan tanaman ini mudah perawatannya dan tidak membutuhkan banyak air.  Meski ditanam di daerah tandus dan gersang, pepaya calina tetap akan memiliki rasa manis dan segar. Pendek kata pepaya calina, rasanya lebih manis jika dibandingkan dengan pepaya lain.   Pepaya calina adalah komoditas yang sangat cocok unutk memaksimalkan tanah marginal yang tidak produktif menjadi tanah produktif yang menguntungkan secara ekonomi. Pepaya Calina ini sangat diminati konsumen, hasil produktivitasnya sangat tinggi dan harga lumayan tinggi, sangat cocok untuk meningkatkan pendapatan para petani yang tinggal di daerah tandus.
Pepaya Calina atau juga dikenal dengan nama Pepaya IPB-9 mulai berbunga pada usia tanam 4 bulan dan akan terus berbuah sepanjang tahun. Pada lahan satu hektar bisa ditanam pepaya calina dengan jarak tanam 2.50 m x 2.50 m sehingga jumlah tanaman akan sebanyak 1521 pohon/hektar.
Buah pepaya Calina
Buahnya Pepaya Calina ini tidak terlalu besar, Berat buahnya antara 0,8 sampai 2 kilogram per buahnya, kulit tebal dan agak lonjong. Buah matang cenderung berwarna kuning dengan rasa yang manis, tekstur yang kenyal dan daging yang tebal.

Cara Budidaya Pepaya Calina/IPB-9
Jenis pepaya Calina termasuk pepaya dengan usia yang lebih pendek dibanding jenis lainnya. Meski demikian, pepaya ini sanggup hidup hingga 4 tahun dengan kemampuan produksi buah yang baik jika dirawat dengan baik. Pepaya California tumbuh optimal di area yang subur dengan tanah yang sedikit berpasir. Ia sanggup hidup di permukaan tanah dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Pepaya baiknya ditanam di lahan yang terbuka dan dilengkapi dengan sistem pengairan yang baik. Kelembaban tanah sebaiknya 6 sampai 7 pH dan suhu antara 25 sampai 30 derajat celcius. Curah hujan sebaiknya antara 1000 sampai 2000 mm per tahunnya.

Bibit
Dalam sistem budidaya pepaya California, sama seperti jenis pepaya lainnya, biasanya diperbanyak dengan cara generatif yakni dengan menggunakan bijinya. Sebaiknya soal bibit ini diusahakan sendiri dengan mengambil biji buah yang sengaja dibiarkan masak di atas pohon. Jika dianggap repot, biji atau benih pepaya California juga banyak dijual di toko pertanian. Setelah mendapatkan benih, terlebih dahulu harus disemaikan dengan cara direndam. Jangan pilih bibit yang mengambang sebab tak layak tanam. Bibit yang tenggelam kemudian diperam di dalam kertas Koran yang dibuat lembab kemudian simpan di tempat yang teduh hingga tumbuh tunas. Jika sudah terlihat tunasnya, pindahkan ke polybag untuk proses penyemaian.
Budidaya Pepaya California

Persiapan Lahan Tanam
Setelah bibit tersedia, sebelum ditanam, tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapannya cukup sederhana. Lakukan pembersihan lahan terutama dari rumput dan gulma. Kemudian buatlah lubang tana dengan jarak dan ukuran 60 x 60 x 50 cm. Adapun soal jarak masing-masing lubang disesuaikan dengan jarak tanam pepaya. Untuk jenis California, jarak tanamnya adalah 2,5 m x 2,5 m bisa juga 2,5 x 2,75 m. Lubang tanam yang telah disiapkan dibiarkan kosong minimal selama 15 hari sebelum kemudian ditutup dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos.

Proses Penanaman
Dalam budidaya pepaya California, proses tanam dilakukan dengan hati-hati yakni memindahkan bibit yang telah disemaikan dari polybag menuju lubang tanam yang telah dipersiapkan. Bibit yang telah disemai selama 1, 5 bulan adalah bibit yang telah siap tanam. Sebaiknya, 1 hari sebelum penanaman, lahan diairi terlebih dahulu. Proses tanam harus dilakukan pada saat sore hari. Lakukan perlahan sebab tanah pada polybag tidak boleh hancur jika tidak, bibit akan layu dan mati.

Proses Pemeliharaan
Proses penyulaman harus dilakukan sesegera mungkin apabila ada bibit yang mati karena penyakit tau hama. Atau apabila bibit yang menyimpang. Jadi, Anda harus mempunyai stok 25% bibit sulam dari jumlah total bibit yang ditanam. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pengairan. Pepaya menyukai air tetapi tidak tahan jika air menggenang sebab batangnya cepat busuk. Jadi sistem pengairannya harus tepat. Buat saluran drainase yang tidak membuat air mengepung pohon pisang. Misalnya dibuatkan parit di sekitar lubang tanam.

Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan. Untuk hasil produksi yang optimal dan unggul, tentu pupuk diperlukan. Sebaiknya gunakan pupuk organik agar buah pepaya jauh lebih sehat untuk dikonsumsi. Pemupukan dimulai saat lubang tanam dipersiapkan dengan hitungan 40 kg pupuk organik per lubang tanam. Selanjutnya pemupukan dilakukan pada:

Pemupukan setelah seminggu ditanam. Gunakan jenis pupuk NPK dengan hitungan 200 gram pupuk per pohonnya.
Saat tanaman memasuki usia 3 bulan, berikan pupuk NPK sebanyak 300 gram per pohonnya.
Memasuki usia 6 bulan, gunakan pupuk NPK sebanyak 500 gram per pohon dan ditambah dengan pupuk kandang sebanyak kurang lebih 40 kilogram per pohonnya.
Memasuki usia 9 bulan, berikan lagi pupuk NPK sebanyak 500 gram per pohonnya.
Di usia 12 bulan berikan pupuk NPK sebanyak 500 gram per pohonnya dan tambahkan 40 kilogram pupuk kandang.
Setelah pohon berbuah, berikan pupuk KCI agar daya tahannya lebih kuat dan buahnya lebih manis.


Hama Juga Penyakit
Ada beberapa jenis hama yang biasa menyerang tanaman pepaya California. Antara lain hama kutu putih. Jenis hama yang satu ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Regent, Bestox, Pestisida Akothion secara bergantian. Hama selanjutnya adalah Aphid dan juga tungu. Hama jenis ini menyerang dengan menghisap semua cairan yang ada pada daun muda pohon pepaya California. Pengendaliannya dengan disemprot pestisida curacron, mesurol dan akarisida.
Sementara itu, beberapa jenis penyakit yang ditakuti dalam budidaya pepaya California adalah Phytphora parasitica, P. Palmivora, juga Collectricum dan Pythium. Penyakit ini menyerang umumnya pada musim penghujan. Bagian yang diserang adalah daun, akar, batang bahkan buah. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan cara penyemprotan seperti pada hama. Yang digunakan adalah larutan fungisida yang dicampur bersama air sebanyak 1 liter. Lakukan hingga sembuh.

Panen
Dalam budidaya pepaya California, pemanenan dilakukan saat pohon berusia 8 sampai 9 bulan. Buah dipanen saat telah terlihat tanda matang yakni ada semburat berwarna kuning di bagian buah pepaya utamanya di ujung buah. Panen sebaiknya dilakukan dengan memotong bagian tangkai. Gunakan gunting pangkas dan bisa juga dengan pisau yang tajam. Panen dilakukan dengan periode wakti 10 hari sekali. Setelah buah pepaya dipanen, sebaiknya diletakkan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari langusng dan diberi alas misalnya plastik. 

Rabu, 17 April 2013

CARA MUDAH BUDIDAYA TOMAT DALAM POT/POLYBAG

Tomat atau nama ilmiahnya Solanum lycopersicum merupakan buah yang serbaguna, bisa dimakan langsung atau dibaut jus, juga bisa dijadikan bahan sayuran yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Meski buah ini sangat mudah didapatkan di pasar atau di kios terdekat dan harganya tidak terlalu mahal, namun tidak ada salahnya bagi anda untuk menanam sendiri buah tomat di pekarangan atau halaman rumah kita.  Selain bermanfaat untuk aktivitas atau hobi juga bermanfaat untuk anda sendiri karena buah yang dihasilkan sendiri tentunya lebih sehat dan tidak banyak terkena pestisida. Nah Jika anda tertarik untuk budidaya tomat dalam pot bisa membaca informasi budidaya tomat dalam pot atau Polibag secara mudah di bawah ini.
 
a. Tempat dan Media Tanam 
Budidaya tomat dalam pot atau polybag dapat memanfaatkan kaleng bekas , ember plastik, wadah bekas lainnya atau memakai pot atau polybag. Media tanam yang digunakan berupa tanah pupuk kandang atau kompos. Perbandingan dapat 1:1, 1:2, atau 1:3 tergantung kesuburan atau berat ringannya tanah. Wadah tempat yang sudah disiapkan bawahnya dilubangi dan ditutup dengan pecahan gendeng untuk aliran air siraman. Setelah itu diisi dengan media yang telah kita siapkan sampai penuh.
 
b. Pesemaian
Tomat diperbanyak dengan bijinya, disemai terlebih dahulu lalu ditaruh pada wadah dan ditempatkan pada daerah yang teduh. Sebulan kemudian biji yang sudah bertunas itu perlu dipindah (disapih) ke tempat penanaman lain sebagai latihan bagi tananam muda ini.sesudah bibit setinggi 10 cm, baru bisa dipindah ke pot.
 
c. Penanaman
Yang harus diperhatikan sebelum tanaman dipindah ke media tanam sebaiknya media tanam perlu disiram terlebih dahulu. Untuk memindahkan tanaman dari persemaian ke pot harus hati-hati jangan sampai akar tanamannya sampai banyak yang patah, dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.
 
d. Perawatan
Perawatan tanaman tomat dalam pot atau polybag lebih mudah karena kesehatan setiap tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akar dapat dihindari. Beberapa perawatan rutin yang perlu dilakukan sebagai berikut :

  1. Periksa tanaman setiap hari, terutama dari hama dan penyakit. Bila dijumpai ada hama, ambil dan matikan hama tersebut dengan cara dijepit. Bila ada tanaman yang layu cabut dan buang saja medianya supaya tidak menular ke tanaman yang lain.
  2. Bila tanaman kelihatan kurang subur, tambah pupuk kandang atau kompos yang telah matang.
  3. Bila tanaman sudah tumbuh besar beri turus/pasak untuk membantu tegaknya tanaman tersebut.
  4. Jangan biarkan media tanam terlalu kering, siramlah tanaman secara rutin, minimal 3 kali sehari. Perhatikan kadar air dalam media tanam jangan terlalu basah juga.
e. Panen
Budidaya Tomat dalam Pot atau Polybag dalam waktu relatif singkat sekitar 3 bulanan sudah dapat kita petik hasilnya.

Jumat, 05 April 2013

Cara Bertanam dan Budidaya Nanas

Anda pastinya tahu dan pernah merasakan segarnya buah nanas yang rasanya asam manis segar. Buah Nanas bisa dimakan segar atau jadi campuran minuman es buah, koktail dan sebagainya. Buah nanas banyak diminati dan banyak manfaatnya buat kesehatan tubuh. Untuk membudidayakan buah nanas relatif mudah dan tidak perlu teknologi tinggi.  
Dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang
Berikut ini cara bertanam buah nanas.
Olah Tanah
Pengolahan tanah dilakukan pada awal musim hujan bersamaan dengan persemaian. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit tanaman yang disemaikan telah siap dipindahkan ke lahan. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan, membalikkan posisi tanah, dan memperbaiki sirkulasi udara dengan mencangkul atau membajak tanah sedalam 30-40 cm. Tanah digaru dan bongkahan tanahnya dipecahkan.
a)      membuat bedengan
Pembentukan bedengan dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah.  Sistem bedengan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian disekelilingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm, dan tinggi bedengan sekitar 30-40 cm (Prihatman, 2000).
b)     Pengapuran
Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5 - 6,5.  Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit, Dolomit, Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata. Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2 - 4 ton/ha (Prihatman, 2000).
 
Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman nanas bertujuan untuk mendapatkan bibit yang cepat dalam jumlah banyak dan seragam. Teknik perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif yang digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, stek batang, dan dengan cara kultur in vitro,  sedangkan cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan di persemaian. Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang per-tumbuhannya normal, sehat, serta bebas dari hama dan penyakit.
 
Pembibitan Tanaman
Tanah tempat persemaian harus digemburkan terlebih dahulu. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik. Kedalaman persemaian dan jarak tanam mempengaruhi pertumbuhan. Penyiraman dilakukan secara berkala agar kondisi media tanam selalu lembab. Pemupukan dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bibit.
Pemilihan bibit merupakan langkah awal dalam proses budidaya nanas.  Keberhasilan agribisnis nanas tidak lepas dari penggunaan bibit unggul yang tepat.  Bibit yang unggul merupakan bibit yang memiliki produksi tinggi, tahan hama penyakit, dan mempunyai karakteristik sesuai dengan permintaan pasar.
Hal yang harus dilakukan dan diamati adalah pembuatan media tanam, jenis media tanam, komposisi media tanam, kedalaman persemaian, jarak tanam, pe-nyiraman, dan teknik pemupukan.

Adapun tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
a)      Persemaian tanaman
Persemaian nanas memerlukan perlakuan khusus dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada pangkal daun untuk mempercepat pertumbuhan akar.  Daun yang telah diolesi ZPT disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dengan jarak tanam 5-10 cm.  Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening).  Stek daun nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Campuran media berupa tanah halus, pasir, dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).  Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian ke pembesaran bibit.
b)     Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan penyiraman secara berkala yang di-lakukan pada pagi dan sore hari. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar kondisi media agar tetap lembab. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat di-lakukan jika diperlukan. Pemeriksaan bibit dilakukan untuk mengetahui mutu bibit di lapangan.
c)      Pemindahan bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan (Prihatman, 2000). Pemindahan bibit dilakukan dengan cara membasahi media bibit dan menanamkannya setinggi leher akar tanaman.
Penentuan Pola dan Jarak Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun.  (Prihatman, 2000).  Tanaman nanas cocok untuk dikembangkan sebagai tanaman sela, pagar, atau tumpangsari diantara tanaman lain, baik tanaman semusim ataupun tanaman tahunan. Nanas dapat ditumpangsarikan dengan pohon albasia, mahoni, tomat atau cabai.
Kepadatan tanaman bergantung pada jarak tanam.  Jarak tanam dan lubang tanam menentukan jumlah populasi dan pertumbuhan perakaran. Pembuatan jarak tanam untuk tanaman nanas antara 40 cm x  60 cm atau 60 cm x 80 cm. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm3. Untuk membuat lubang tanam digunakan cangkul, tugal, atau alat lain.
Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan.  Langkah-langkah yang dilakukan : (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam; (2) mengambil bibit nanas dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah dipadatkan disekitar pangkal bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas sedalam 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah (Prihatman,  2000)
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan nanas meliputi penyulaman, penyiangan, pengairan, pembum-bunan, dan pemupukan. Hal yang harus diamati, penyulaman meliputi teknik penyulaman dan alat yang digunakan. Penyiangan meliputi teknik pengendalian gulma serta alat dan bahan yang digunakan untuk mengedalikannya. Pengairan meliputi sumber air, volume air yang digunakan dan teknik penyiraman. Pembum-bunan meliputi jumlah tanaman yang rebah, alat yang digunakan, dan teknik pembumbunan. Pemupukan meliputi jenis pupuk, dosis, dan teknik pemupukan yang dilakukan.
a)      Penyulaman
Kegiatan penyulaman nanas dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan bibit atau tanaman baru.  Faktor yang mempengeruhi penyulaman salah satunya adalah bibit yang mati terserang hama dan penyakit, atau pertum-buhan yang lambat.  Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati atau tumbuh abnormal dengan bibit yang baru.  Penyulaman dilakukan pada lubang tanam yang bibitnya mati.  Penyulaman sebaiknya dilakukan tidak lebih dari satu bulan setelah tanam dan dilakukan seawal mungkin agar tidak me-nyulitkan pemeliharaan berikutnya. Penyulaman dilakukan seawal mungkin agar pertumbuhan tanaman tetap seragam.
b)     Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari gulma.  Gulma sering menjadi sarang hama dan penyakit.  Waktu penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma di kebun. Penyiangan dilakukan sebelum gulma ter-sebut berbunga. Cara penyiangan dilakukan dengan manual, kored atau cangkul.  Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk bedengan.
c)      Penggemburan
Tanah disekitar tanaman digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas.  Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar dari permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman menjadi kokoh.
d)     Pengairan
Tanaman nanas tahan terhadap kekeringan, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup.  Tanaman nanas dewasa perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Waktu pengairan di-lakukan pagi dan sore hari.  Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya ber-ukuran kecil.
e)      Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam, kemudian pemupukan dilanjutkan 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah.  Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea 100 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. (Apriliyana, 2010). Pupuk Urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan (Amaral, 2010).
Pemupukan dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.  Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan unsur hara mikro.  Cara pemberian pupuk dibenamkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian ditutup dengan tanah atau dengan disemprotkan pada daun dengan menggunakan pupuk cair.
 
Hama dan Penyakit
Kompleksnya masalah hama dan penyakit nanas membuat orang yang berkecimpung dibidang nanas harus memiliki pengetahuan tentang ciri dan cara pengendaliannya secara baik.  Pengendalian tersebut meliputi pengendalian secara kultur teknis, mekanis, kimiawi, dan biologis.
Pengetahuan yang harus dikuasai dalam pengendalian kimia meliputi jenis pestisida, jenis bahan aktif, cara kerja, dan keunggulan pestisida tersebut.  Dengan mengetahui dan memahami prinsip dasar pengendalian hama terpadu dan peng-gunaan pestisida sesuai aturan, tidak akan mencemari lingkungan dan mem-bahayakan kesehatan manusia. Tindakan pengendalian dilakukan bila tingkat serangan hama dan penyakit menimbulkan kerugian secara ekonomis.
 
Hama
a)      Penggerek buah (Thecla basilides Geyer)
Kupu-kupu berwarna coklat. Kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva, bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.  Gejalanya daging buah berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang bagian tanaman yang terserang hama, dan dengan menyemprot insektisida.
b)      Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
Kumbang kecil berwarma coklat atau hitam. Larvanya berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuknya langsing berkaki 6. Gejalanya buah menjadi bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).  Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
c)      Lalat buah (Atherigona sp.)
Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.  Gejalanya buah menjadi lunak. Pengen-daliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah, dan  dengan penyemprotan insektisida.
d)     Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Thrips berukuran sangat kecil panjangnya sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar. Gejalanya terdapat bintik-bintik berwarna perak pada buah dan daun karena cairan sel daun dihisap oleh hama tersebut. Pada tingkat serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.  Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, mengurangi ragam tanaman inang, dan penyemprotan insektisida.
e)      Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
Serangga berukuran kecil berdiameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.  Pengenda-liannya dengan penyemprotan insektisida.
f)       Ulat buah (Tmolus echinon L)
Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil. Gejalanya buah menjadi berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat.   Pengendaliannya dengan mengumpulkan ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida.
g)      Hama lain:
Rayap, tikus, dan kutu tepung jeruk juga kadang - kadang menyerang tanaman nanas.
Penyakit
a)      Busuk hati dan busuk akar
Penyebabnya adalah Cendawan Phytophthora parasitica.  Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot.  Penyakit tersebut disebarkan oleh tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik yang belum matang, dan kelembaban tanah tinggi.  Gejalanya terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis, daun-daun muda mudah dicabut, pada bagian pangkal daunnya membusuk dengan bau busuk, berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati.  Pengendaliannya dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembaban sekitar kebun, memotong atau mencabut tanaman yang sakit, dan dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam.
b)      Busuk pangkal
Penyebab cendawan Thielaviopsis paradoxa atau Ceratocystis paradoxa.  Penyakit tersebut sering disebut base rot.  Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan, dan tanah.   Gejala pada bagian pangkal batang, daun, buah, dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat, hitam, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan dan berbau khas.  Pengendaliannya dengan menyimpan bibit sementara sebelum ditanam agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, menghindari luka-luka mekanis dan dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida.
c)      Penyakit Lain
Penyakit lain yang biasa menyerang adalah busuk bercak gabus pada buah yang disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya. Pengendalian dilakukan secara terpadu, meliputi peng-gunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan tanaman dan pemusnahan tanaman yang sakit (Soedarya, 2009).
 
Panen
Panen buah nanas dilakukan tergantung dari jenis bibit yang digunakan.  Bibit yang berasal dari mahkota berbuah pada umur 24 bulan.  Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tanaman yang berasal dari tunas akar dapat berbuah setelah berumur 12 bulan. Menurut Prihatman (2000), ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen adalah mahkota buah terbuka, tangkai buah mengkerut, mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, warna bagian dasar buah kuning, dan timbul aroma nanas yang harum dan khas.
a)      Cara Panen
Cara pemanenan dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam yang steril.  Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar buah tidak rusak dan memar.

b)     Periode Panen
Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil.
c)      Produksi
Potensi produksi tanaman nanas yang dibudidayakan secara intensif dapat mencapai 60-70 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20-25 ton/hektar, tergantung jenis nanas, sistem penanaman dan pemeliharaannya.
Pascapanen
Buah nanas termasuk komoditas yang mudah rusak, susut dan cepat busuk.  Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai (Prihatman, 2000).
a)      Pengumpulan
Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.  Pengumpulan hasil harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah.
b)     Penyortiran dan Penggolongan
Kegiatan sortasi dilakukan dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara terpisah kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.
c)      Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan untuk mengumpulkan buah nanas sebelum diangkut ke pasaran. Buah nanas biasanya disimpan dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 50C. Hal yang harus diperhatikan adalah cara penyimpanan, tempat pe-nyimpanan, dan berapa lama waktu maksimal untuk menyimpanan.
d)     Pengemasan dan Pengangkutan
Kegiatan pengemasan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah. Jenis kemasan sangat mempengaruhi kualitas nanas. Pengangkutan di-mulai dengan menyusun nanas yang sudah dikemas secara teratur pada alat pengangkutan.  Hal yang menentukan adalah jenis kemasan, teknik pengemasan, ukuran kemasan, teknik pengangkutan, dan alat angkut yang digunakan.

Sabtu, 16 Maret 2013

AGAR DURIAN BISA BERBUAH DI LUAR MUSIM

Durian (Bombacaceae, sp) biasanya hanya berbunga satu kali dalam setahun, makanya ada yang namamnya musim durian. Namun saat ini teknologi pertanian telah maju sehingga kita bisa membuat durian berbuah diluar musimnya.  Kalau durian kita berbuah pas lagi tidak musim dijamin harga akan tinggi. Durian merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi untuk pasar dalam negeri maupun pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Tanaman durian biasa dijumpai di hutan Malaysia, Sumatera dan Kalimantan yang berupa tanaman liar.
Beberapa jenis varietas durian terkenal adalah : durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawai) dan sihijau (Kalimantan Selatan).
Buah durian mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Tiap 100 g buah durian mengandung 2,5 g Protein, 601 mg Kalium, 2,5 g Lemak, 28,3 g Karbohidrat, 44 mg Fosfor, 57 mg Vtamin C, 175 SI Vitamin A, 0,27 mg thiamin, 0,29 mg riboflavin, 134 energi, 1,3 besi dan 67 g air.
Di Indonesia durian dipanen musiman, bila sedang panen raya harga buah durian menurun bahkan harganya sangat murah (Rp. 2000,-/buah). Pada waktu tidak musim buah sulit ditemukan dipasaran, kalaulah ada buah durian harganya lebih mahal (Rp. 25.000,- sampai 75.000,-/buah). Pasokan pemaran durian di Indonesia umumnya tinggi dari bulan Desember hingga bulan Maret sedangkan bulan April hingga bulan Nopember mengalami kelangkaan.
Keadaan seperti ini dari segi agribisnis tentulah kurang menguntungkan, karena akan akan terjadi fluktuasi harga yang sangat tajam, sedangkan pada awal dan akhir musim panen harganya menjadi sangat tinggi. 

Pemilihan Teknologi Pembuatan Durian Di Luar Musim
Berbagai Teknologi pembuahan Durian diluar musim yang ada sejak jaman nenek moyang kia dulu hingga kini dilakukan dengan cara mekanis dan dengan cara kimia pertanian anara lain :
a.       Cara Mekanis
·         Kerat
Mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang lingkaran pohon dengan lebar kurang lebih 1 cm sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu pohon) kemudian dibalut menggunakan sholatib atau bahan lainnya untuk menutupi keratin agar tidak kering dan tidak mati.
·         Pruning
Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.
·         Pelukaan
Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bias dengan mengerok, mencacah, memaku dan mengiris kulit kayu.
·         Pengikatan
Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transport hasil fotosintesa pembuluh floem terhambat.
·         Stressing air
Tidak menyiram tanaman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.
Cara mekanik tersebut pada prinsipnya adalam merubah perbandingan unsure carbon (C) dan nitrogen (N) dalam tubuh tanaman. Cara ini memunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau aplikasinya kebetulan pas berhasil, tapi kalau tidak pas bias gagal.
b.      Cara Kimia
Cara membuahkan buah diluar musim yang terukur dan yang paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan agro-chemical (kimia Pertanian), berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetative dengan peran hormone atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generative (bunga dan buah).
Bahan aktif ZPT yang daoat dibeli dan dipergunakan untuk membuahkan durian diluar musim diantaranya; kimia pertanian (NA, Auxin, dan Paklobutrazol). ZPT tersbut bias dibeli ditoko pertanian/took bahan kimia.
Cara kerja ZPT kimia pertanian antara lain :
·         Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid / Asam Naftali Asetat), merupakan jenis ZPT yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan konsentrasi 5-10 ppm yang disemprotkan pada waktu pagi hari (jam 06.00 – 10.00) ke seluruh bagian tanaman batang ranting dan erutama stomata daun terbukti dapat memunculkan bunga).
·         Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per milligram yang sangat mahal. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek atang, memperpanjang ttik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
·         Paclobutrazol dipasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol, Cutar, Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetative dan memacu fase generative. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan, batang dan dahan getas/kropos, daun mengeriting dan pertumbuhan vegetative dapat terhenti (stagnan) hingga kurun waktu 3 tahun. ZPT ini efektif digunakan pada tanaman keras seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.
Pada dasarnya penggunaan ZPT ini dilakukan pada saat tanaman dibuahkan diluar musim dengan memastikan kondisi tanaman tidak akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan.
Sebagai contoh aplikasi pembuahan durian diluar musim adalah penggunaan ZPT Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Sebelum ZPT disemprotkan, kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika pada waktu pengeringan turun hujan, tanah disekeliling tanaman pada radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air.
Tanaman buah durian yang sehat, ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak terserang hama atau penyakit. Tanaman sudah cukup umur atau sudah berbunga. Tanaman utama tidak dalam fase pertumbuhan tunas tanaman dan daun baru (pupus).
Cara kerja zat perangsang Tumbuh Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid / Asam Naftali Asetat) dengan menagtur pembungaandi setiap pohon durian perblok. Jika menginginkan panen durian bulan Agustus – November, maka sekitar bulan Maret Tanaman pada blok disemprotkan Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid / Asam Naftali Asetat) dengan konsantrasi 5-10 ppm per pohon pada waktu pagi hari (jam 06.00 – 10.00) dengan cara ;
·         Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman batang ranting dan terutama stomata daun.
·         Disemprotkan secara merata pada tanaman sehat, ditandai dengan munculnya tunas bunga pada percabangan, dibagian bawah daun yang berwarna hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
·         Disemprotkan secara merata pada tanaman dan pada bunga di percabangan.
·         Disemprotkan keseluruh bagian cabang dan daun yang tersisa.