Tampilkan postingan dengan label tanaman sayuran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanaman sayuran. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Februari 2017

CARA TANAM DAUN BAWANG DI RUMAH SENDIRI

Cara budidaya Daun bawang di Rumah .
Daun Bawang biasanya banyak dipakai ibu-ibu di rumah sebagai penyedap masakan. walaupun harganya murah namun tidak ada salahnya jika anda menanam sendiri di rumah karena cara budidaya cukup mudah dan bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun.  

Penyediaan Bibit sendiri.   Bila anda membeli bawang daun pasti masih ada umbi dan akarnya, nah anda bisa memulai dari satu biji saja,  setelah ukurannya cukup besar dan beranak selanjutnya pisahkan menjadi beberapa bagian atau tanam di pot yang lain. 

Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan pot, polybag sebagai tempat tanam, kemudian siapkan tanah dan campur dengan pupuk agar hasil bisa maksimal. Pupuk yang bisa Anda manfaatkan diantaranya adalah pupuk kandang atau bekas kotoran hewan.

Setelah itu siram tanaman secara rutin minimal 1 kali satu hari. 



Jumat, 31 Oktober 2014

ANTARA TAKOKAK DAN LEUNCA

Buah terung-terungan banyak sekali ragamnya.  Disini kita akan coba bedakan antara Buah Takokak dan Buah Leunca atau Ranti yang bisa dikatakan serupa dan mirip saat masih muda dimana keduanya berwarna hijau.  Takokak  mempunyai nama ilmiah Solanum torvum sedangkan Leunca nama ilmiahnya adalah Solanum nigrum.  Takokak dan Leunca sama-sama bisa dimakan mentah sebagai lalapan. 
Takokak
Leunca

Berikut ini perbedaan antara takokak dan leunca :
1.  Kulit Buah.
Buah Takokak kulitnya lebih tebal dari kulit leunca.
2. Bentuk Daun.
Daun takokak lebih besar dan kasar sedangkan daun lencak daunya kecil dan sedikit agak licin,
3. Batang
Batang takokak berduri sedangkan batang leunca tidak berduri.
4. Rasa. 
Rasa buah takokak agak pahit getir sedangkan buah lencak pahit agak manis.N
5. Warna Buah Masak.
Warna buah Takokak kalau masak oranye, sedangkan warna buah Leunca hitam. 

Nama lain Takokak adalah terong pipit, Rimbang (Minangkabau), cepoka, cokowana, pokak dan tekokak,  dalam bahasa inggris disebut turkey berry atau mini-eggplant.
Nama lain Leunca adalah Rampai, Ranti. 

Rabu, 11 Juni 2014

CARA DAN TEKNIK BUDIDAYA KETUMBAR DI PEKARANGAN RUMAH

Ketumbar yang nama ilmiahnya adalah Coriandrum sativum Linn secara sekilas bijinya memang mirip dengan merica, tak jarang orang tidak bisa membedakan mana ketumbar mana merica.  Kalau dari bentuk tanamannya, tentu saja tanaman ketumbar sangat berbeda jauh dari merica. Secara fisik, tanaman ketumbar mirip dengan seledri.  Anda bisa menanam sendiri ketumbar di sekitar rumah.  Ketumbar saat kecil mirip dengan seledri.  Daun ketumbar juga bisa dipakai sebagai penyedap masakan terutama untuk sup.

Ketumbar  bukanlah tanaman asli negara kita, biasanya dibudidayakan untuk diambil daunnya yang masih muda untuk lalap, sayuran.  Sampai saat ini kita masih impor biji ketumbar dari luar negeri sampai 20 ribu ton pertahun. Selain sebagai bumbu masakan,  ketumbar digunakan sebagai bahan baku bermacam-macam obat, industri penyamak kulit, dan bahan baku pembuatan minyak wangi.

Cara Tanam Ketumbar
Sebelum ditanam, tentunya biji harus diperlakukan dahulu dengan cara merendam biji ketumbar di dalam air hangat selama 2 hingga 12 jam untuk mengaktifkan biji tersebut.


Setelah itu tabur biji pada tanah dalam wadah bekas, dengan kedalaman 1-2 cm.  Biji akan tumbuh dalam masa 7-10 hari.   Ketumbar bisa ditanam di pot kecil, polybag atau kaleng dan botol plastik bekas minuman.  Siram tiap hari dengan sprayer, tapi jangan sampai tergenang.

Kamis, 15 Mei 2014

Bertanam Sayur Pakai Media Tanam Limbah Batang Pisang

Batang pisang alias gedebok pisang selama ini hanya dibiarkan saja membusuk setelah buah pisang dipanen. Limbah Batang Pisang bisa dimanfaatkan sebagai media bertanam sayuran yang pendek umurnya.  Kelebihan batang pisang antara lain yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh pada saat menanam setelah beberapa saat bahkan bisa menjadi kompos.  Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavonoid.  Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.  Batang pisang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat pupuk cair organik atau biasa disebut MOL.

 Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah yaitu: 
  • Buatlah penyangga dari kayu untuk menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal. Berikutnya lubangi batang pisang seukuran gelas minuman mineral dengan lebar sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan memakai pisau. Jarak antarlubang antara 15–20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang. 
  • Setelah lubang jadi masukkan media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang tanam tersebut. 
  • Diamkan terlebih dahulu selama 2–3 hari untuk kemudian baru ditanam benih sayuran sesuai kehendak Anda. 
  • Perawatan tanaman yang dilakukan sama seperti berkebun memakai bambu atau talang. Sebuah batang pisang bisa dipakai 2–3 kali tanam, tergantung kepada kondisi batang.
Tanaman yang cocok untuk dibudidayakan di limbah gedebok pisang ini tentu saja tanaman yang berumur pendek seperti sayur-sayuran bayam cabut, kangkung cabut, sawi dll.

Jumat, 04 Oktober 2013

CARA BUDIDAYA TERONG GELATIK ATAU TERUNG LALAP SKALA KEBUN

Ada banyak jenis terong yang kita kenal, selain terung untuk di masak atau disayur kita juga mengenal jenis terung untuk lalapan alias dimakan mentah.   Terung untuk lalap dari sisi bentuk dan ukuran tentu saja berbeda dengan terung sayur. Umumnya jenis terung lalap berbentuk bulat dan ukuran kecil. karena dimakan mentah sebaiknya untuk budidaya terung in


i secara organik sehingga orang yang mengkonsumsinya tidak terkena racun pestisida dan lebih sehat. Ada baiknya anda penyuka lalapan membudidayakan sendiri terung lalap ini. Terung lalap punya rasa manis dan renyah dan lagi tekstur daging yang empuk di mulut sangat cocok dimakan dengan sambal terasi weleh...weleh...Ada 2 jenis terong lalap yang biasa dikonsumsi yaitu :Terong Gelatik Ungu dan
Terong Gelatik.

BUDIDAYA TERONG LALAP

Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu optimum 18 – 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong memerlukan pencahayaan yang cukup. Terung tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang tepat adalah pada awal musim kemarau.
Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut terong lalap, terung kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong craigi yang buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan buah bulat dan panjang silindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwarna keputih-putihan.

Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji terong yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap satu hektar dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum ditanam biji terung disemaikan terlebih dahulu di- bedengan semai.

Agar diperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan terung, perlu dilakukan langkah-langkah dalam pengolahan tanah yaitu penggemburan, pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian pupuk dasar. Setelah penanaman maka perlu dilakukan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi pengairan, penyulaman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta pemberantasan penyakit.

Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk. Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteri dan virus. Cara pencegahan hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia.

Terung rata-rata dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam. Bila dirawat dengan baik tanaman dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas.

SYARAT TUMBUH

Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
Suhu udara 22 – 30o C
Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan    drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
Sinar matahari harus cukup
Cocok ditanam musim kemarau

PERSEMAIAN

Budidaya terong secara intensif dimulai dari persiapan media semai. Benih terong yang akan ditanam harus berasal dari benih hibrida sehingga hasil yang dicapai nanti lebih optimal. Disaat kita melakukan pemeraman benih terong dengan kertas basah maupun handuk lembab selama 24 jam, kita mempersiapkan media semai yang terdiri dari campuran tanah dan pukan (pupuk kandang) dengan perban-dingan 2 : 1. Penggunaan pestisida bahan aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai pencegah jamur dapat menghindarkan bibit dari penyakit dumping off . Hasil campuran media tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan tinggi ± 8 cm dan diameter 5 cm.

PEMBIBITAN

Rendamlah benih dalam air hangat kuku selama 10 -15 menit
Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga     nampak mulai berkecambah
Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
Siapkan campuran tanah dan pupuk kandang halus, kemudian masukkan benih satu persatu    ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus.
Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang/ penutup lainnya
Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
Siram persemaian pagi dan sore hari ( perhatikan kelembabannya )
Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan jika di perlukan semprot dengan    pestisida
Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan

PERSIAPAN LAHAN
Setelah 24 jam benih tersebut melalui proses pemeraman yang dicirikan dengan munculnya radikula (calon akar), maka benih tadi siap dipindahkan ke media semai menggunakan pinset dengan posisi radikula dibawah. Selama benih di persemaian , kita dapat melakukan persiapan tanam dengan mengolah tanah. Persiapan lahan diawali dengan pembajakan sekali agar lapisan tanah yang ada di atas berada di bawah dan sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi dengan cara di-leb/digenangi secara merata. Penggenangan sebaiknya dilakukan 3-5 jam dan selanjutnya dilakukan pembajakan kedua kalinya agar pembuatan bedengan lebih mudah.
Untuk mencapai hasil maksimal, maka untuk pupuk dasar sebaiknya diberikan pupuk kandang sebanyak 15 kg/ 10 m2, dolomit 10-15 kg/ 10 m2, (khusus untuk tanah basah/tergenang/bersifat asam). Setelah pupuk kandang ditaburkan merata, maka ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5 kg/10 tanaman, SP-36 3 kg/10 tanaman dan KCl 1,5 kg/10 tanaman. Jika kita menggunakan NPK maka pemberian dapat dilakukan dengan dosis 3 kg/10 tanaman. Setelah tanah dicampur dengan pupuk maka barulah dibentuk bedengan – bedengan membentuk single row (satu baris satu tanaman) dengan jarak antar tanaman 75 cm untuk selanjutnya dipasang mulsa hitam perak.

PENANAMAN

Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi ± 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar (pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida bahan aktif carbofuran.

Waktu tanam yang baik musim kering, dan air tersedia
Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENGAIRAN

Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka tanah akan cepat kering.

PENYULAMAN

Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
Penyulaman maksimal umur 15 hari

PEMASANGAN AJIR (TURUS)

Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
Tancapkan secara individu dekat batang
Ikat batang atau cabang terong pada turus

PENYIANGAN

Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam

PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu membutuhkan suplai air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang teratur, maupun pemupukan susulan sangat perlu dilakukan.
Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama seminggu pertama setelah tanam.
Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA dosis 2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5 gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan dosis sebanyak 10 gram.

Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan ham atau penyakit yang menyerang . Sedangkan konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran dan interval penyemprotan sisesuaikan dengan intensitas serangan dan kondisi lingkungan.

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )

Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT  TERONG

H A M A

Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
,Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, jika jika diperlukan lakukan penyemprotan dengan Insektisida adapun merek bermacam-macam dapat di tanyakan ke toko pertanian terdekat.
Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda, akibatnya daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Aphis spp sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi Aphis banyak dapat di gunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Contak ” , tetapi disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik ” Jika ingin lebih aman gunakan Insektisida botani ‘ misalnya menggungkan Ekstrak Bawang putih, Aroma bawang putih tidak disukai oleh Aphis, tetapi penyemprotan ke-2 dst tidak terlalu berpengaruh terhadap Aphis.
Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun, disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik “
Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh, pada siang hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit menemukan ulat Agritus ipsilon pada siang hari.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, Lakukan penyemprotan dengan insektisida pada sore ( 17.00 ) atau pagi kurang dari 05.00, gunakan insektisida dengan tipe ” Racun perut “, jika menggukanan racun kontak semprot pada malam hari ketika ulat mulai muncul, tetapi perlu di pertimbangkan penyemprotan pada malam hari akan terkendala oleh penerangan.
Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan ulat, jika perlu gunakan Insektisida
Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun.

PENYAKIT

Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak, Sebenarnya serangan Layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.Pengendaliannya : Atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae seperti tomat, tembakau dll karena akan memperparah serangan. Gunakan Bakterisida
Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
Pengendalian : gunakan Fungisida
Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut

PANEN

Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar 15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah dapat dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.

Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.

Kamis, 12 September 2013

CARA BUDIDAYA BAYAM CABUT ORGANIK

Bayam rasanya sudah menjadi sayuran sehari-hari yang kita makan.  Sayuran yang harganya cukup terjangkau ini memang menjadi pilihan masyarakat sebagai sayur untuk keluarga.  Sebagai sayuran yang dikonsumsi keluarga sebaiknya bayam yang kita masak adalah bayam yang dibudidayakan secara organik sehingga lebih sehat dan tidak berdampak negatif.
Bayam atau Amaranthus Spp. cocok ditanam  di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam yang biasa dibudidayakan para petani. Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.

Tanaman bayam merupakan tanaman semusim dengan siklus panen yang relatif singkat. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan secara organik karena umurnya relatif singkat, bisa dipanen setelah 20 hari, sehingga resiko serangan hama pun relatif lebih kecil. Secara metode, budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Sedangkan untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.

Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20oC, dengan kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus-menerus.

Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.
Penyiapan benih bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Benih diambiul dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.

Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar.

Tanaman bayam hijau dan bayam merah

Budidaya bayam atau Amaranthus Spp. efektif dilakukan didataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam yang biasa dibudidayakan para petani. Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.

Tanaman bayam merupakan tanaman semusim dengan siklus panen yang relatif singkat. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan secara organik karena umurnya relatif singkat, bisa dipanen setelah 20 hari, sehingga resiko serangan hama pun relatif lebih kecil. Secara metode, budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Sedangkan untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.

Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20oC, dengan kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus-menerus.

Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.
Penyiapan benih bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Benih diambiul dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.

Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar. Untuk mempelajari cara pembenihan bayam, silahkan lihat video dibawah ini:

Pengolahan lahan budidaya bayam organik

Pertama-tama haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.

Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.
Penebaran benih bayam

Benih bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam biasanya benih ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan baik. Kepadatan tebar benih adalah 0,5-1 gram per meter persegi. Agar penebaran benih merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu ditebar di atas bedengan.
Perawatan budidaya bayam

Perawatan yang paling penting dalam budidaya bayam adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Lakukan penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban tanah hingga bayam berkecambah.

Setelah bayam bayam berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam. Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur. Jika sudah meleati ambang ekonomis yakni dengan penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman

Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan kompos atau kotoran ayam yang telah matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya bayam tetap ekonomis.
Panen dan pasca panen

Budidaya bayam bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan pencabutan rata-rata panen yang dihasilkan dalam satu hektar adalah 20 ton. Sedangkan pada budidaya bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemerikan seminggu sekali.

Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, bayam diikat dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk tanaman yang cepat layu.


Minggu, 28 Juli 2013

CARA BUDIDAYA MENTIMUN JEPANG (KYURI)

mentimun atau ketimun Jepang dalam bahasa jepang disebut Kyuri.  Ketimun jepang ini biasa digunakan dalam masakan jepang. maraknya restoran jepang membuat ketimun jepang banyak ditanam di Indonesia.  Timun Jepang cenderung memiliki rasa manis segar dan lebih renyah. Rasanya yang renyah dan manis inilah yang menyebabkan bahan makanan yang satu ini sering kali digunakan sebagai bahan wajib pada beberapa masakan.
 
Timun Jepang biasa digunakan sebagai acar atau dibuat asinan. Nutrisi yang terkandung dalam Kiuri juga cukup lengkap meliputi Vitamin A dengan jumlah yang cukup banyak pada kulitnya, Vitamin B dan Vitamin C. Selain itu Timun Jepang juga mengandung air cukup banyak, sehingga sangat efektif digunakan untuk menyembuhkan dehidrasi.
Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 meter dari permukaan laut. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 meter dari permukaan laut. Untuk menunjang kebutuhan akan buah timun ini, sangatlah dibutuhkan pedoman budidaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap budidaya timun jepang.


Persiapan Media Tanam

Timun jepang memerlukan tanah yang telah diolah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kilogram/hektar. Setelah itu, dibuatkan bedengan dengan lebar 100 sentimeter dan saluran air selebar 20-30 sentimeter. Panjang bedengan tergantung keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi agar drainase dan aerasi baik, yaitu 30-40 sentimeter. Sedangkan jika musim kemarau, bedengan hanya berukuran 20-25 sentimeter. 


Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh dan budidaya timun gherkin sama seperti budidaya timun jepang. Yang berbeda hanya jarak tanam optimal, panen, dan ukuran buah yang dipanen. Penanaman timun gherkin berjarak tanam optimal 60 x 50 sentimeter. Timun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan ukuran buah sekitar 6-9 sentimeter atau tergantung permintaan pembeli. 


Pemilihan Benih dan Persemaian

Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian itu berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat digunakan kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan dulu dengan fungisida. Meskipun benih dapat langsung ditanam, namun untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebagai berikut. 

  1. Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang.
  2. Benih yang tetap tenggelam direndam kembali selama 24 jam.
  3. Selanjutnya benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hingga bakal akarnya keluar.
  4. Setelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang telah disiapkan.

Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik transparan. Jika timun disemaikan saat musim kemarau, bedengan bisa dibuat di tempat terbuka. Namun, pada beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun-daun kering. Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping terbuka, bibit disemprot dengan fungisida. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan. 


Penanaman

Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. 


Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman ini relatif mudah, penyiraman hanya dilakukan apabila air tanah clan air hujan kurang. Pada minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali. Dan, pada minggu berikutnya, disiram setiap 4-6 hari sekali. Pemupukan susulan diberikan selang antara 10-14 hari sekali. Pemberiannya dilakukan dengan cara dipendam di sekitar tanaman sejauh kurang lebih 7 cm dari tanaman. 

Untuk mengatur kelembapan dan menekan pertumbuhan gulma, tanaman diberi mulsa berupa potongan rumput atau jerami kering. Selanjutnya setiap tanaman diberi sebuah lanjaran dan setiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih kecil. Lanjaran dapat pula diganti dengan jaring yang pemasangannya lebih mudah. Tanaman yang telah bercabang, berbunga, dan berbuah perlu dipangkas. Cabang pada daun pertama sampai kelima atau ketujuh dibuang. Cabang-cabang yang tumbuh kemudian dibuang setelah 2-3 cabangnya keluar, demikian pula dengan ranting. 

Setelah ketinggiannya mencapai 150 sentimeter, pucuk batang utama dipotong sehingga diharapkan pada ketinggian 180 sentimeter pertumbuhan meninggi sudah terhenti. Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat dijarangkan. Seminggu setelah penanaman, dilakukan penyemprotan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pada awal penyemprotan, dosisnya setengah dari yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, penyemprotan diulang kembali.

Kamis, 25 Juli 2013

CARA BUDIDAYA BAWANG BOMBAY DI PEGUNUNGAN

Bawang Bombay disebut demikian karena aslanya memang dari daerah Bombay di India.  Meski berasal dari India namun tanaman bawang bombay ini juga bisa di budidayakan di Indonesia.  Dalam dunia kuliner dikenal Tiga Macam Bawang Bombay ada Bawang Bombay Merah, bawang Bombay Putih dan Bawang Bomaby Coklat dilihat dari warna umbinya.
Bawang bombay bisa tumbuh dengan baik pada daerah berhawa sejuk di pegunungan. Suhu udara yang baik untuk budidaya bawang bombay adalah 18 -20 derajat celcius. Pada suhu ini pembentukan umbi jalan dengan baik. Di Indonesia, suhu yang cocok untuk bertanam bawang bombay pada ketinggian 800 - 1000 mdpl.

Bawang bombay memerlukan cahaya matahari yang cukup banyak, sampai 10 jam/hari. Bila bawang bombay tumbuh terlindungi atau kurang cahaya matahari, produksinya dapat rendah, daya simpannya tak lagi lama, serta terasa tawar.  Tanah yang cocok untuk perkembangan bawang bombay adalah tanah yang gembur, subur, serta banyak memiliki kandungan humus. bawang bombay tidak suka tanah yang becek, namun tidak juga suka tanah yang kering. tanah yang mudah mengalirkan air yaitu type yaitu tanah yang disukai tanaman ini.

Tanaman bawang bombai amat rakus air, tetapi jika air terlampau banyak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan bawang tersebut,  pembentukan umbi jadi sukar,  bahkan tidak berumbi.
Cara penanaman bawang bombay
Beberapa langkah langkah menanaman bawang bombay sama halnya layaknya bawang merah serta bawang putih yang perlu melewati bagian : memastikan waktu tanam, menentukan bibit yang bagus, pengolahan tanah, tehnik menanam serta pemeliharaan tanaman.
Waktu Tanam
Bawang bombay baiknya ditanam pada musim kemarau, namun mesti diimbangi dengan pengairan yang baik. waktu yang sangat baik untuk menanam bawang bombay yakni pada akhir musim penghujan, atau pada waktu awal musim kemarau. bila menanam bawang bombay pada waktu banyak turun hujan tanaman dapat mudah diserang penyakit.
Bibit Bawang Bombay

Budidaya bawang bombai di indonesia dapat dikatakan tergolong sedikit yang membudidayakan, dibanding bawang merah serta bawang putih. bawang bombay bisa dikembangbiakkan dengan baik menggunakan umbi ataupun bijinya. tetapi di indonesia penanaman dengan umbi semakin banyak dikerjakan meskipun hrganya mahal. sedangkan bila menanam dengan biji harga nya dapat lebih murah.

Tetapi untuk memperoleh biji bawang bombai cukup sukar, dikarenakan mesti memperoleh dengan impor dari luar negeri, dikarenakan tanaman bawang bombay sukar untuk berbunga serta berbiji di tempat iklim tropis.

Jika pingin coba memperoleh bibit biji sendiri, bawang bombay mesti ditanam hingga membuahkan bunga serta membentuk biji, suhu yang diperlukan supaya tanaman berbunga yaitu 5 - 10 derajat celcius. serta simpan sepanjang 4 minggu. setelah itu tanam umbi tersebut di tempat yang sejuk.
kalu telah mendapat bibit yang baik, sebar bibit tersebut pada tempat yang telah disiapkan.
Tempat yang berbentuk bedengan-bedengan yang sudah digemburkan tanahnya serta telah diratakan permukaannya. lebar bedengan 1 mtr. serta tingginya 10 - 15 cm. baiknya, bedengan-bedengan persemaian dibikin dengan arah utara selatan supaya memperoleh cahaya matahari yang banyak. membuat perlindungan persemaian dari air hujan, mesti dibikin peneduh yang terbuat dari plastic.

Biji yang sudah disemai setiap waktu mesti disiram supaya tidak alami kekeringan. penyiraman dilakukan tanpa menyebabkan penggenangan air agar tidak becek. penyiraman bisa dikerjakan tiga kali 1 hari, yakni pagi, siang, serta sore hari. 1 minggu sesudah disemai, biji dapat mulai tumbuh. sesudah biji tumbuh, butuh dikerjakan penyiangan untuk menyingkirkan tanaman pengganggu, layaknya rumput-rumputan. sesudah umur empat minggu, dikerjakan penjarangan semai dengan langkah mencabutinya.

Penyemprotan pestisida butuh dikerjakan untuk menghindar serangan hama serta penyakit tanaman. sesudah berusia 6-10 minggu, semaian bisa dicabut serta ditanam pada tempat yang sudah disiapkan. pencabutan semai dikerjakan dengan hati-hati, serta apabila butuh bisa dipakai alat pencukil. jumlah batang semai yang dibutuhkan untuk 1 hektare tanah yang dapat ditanam yaitu 300. 000-400. 000 batang semai.

Untuk memperoleh bibit yang berbentuk umbi, bisa dikerjakan dengan langkah bikin pesemaian terutama dulu. semai dilewatkan tumbuh hingga membentuk umbi mudadengan ukuran spesifik. umbi dipanen serta dipakai sebagai bibit. umbi muda tersebut diberi nama sets. ukuran sets ada tiga, yakni :

a. besar, bila berdiameter 2 - 2, 5 cm
b. tengah, bila berukuran 1, 25 - 2 cm
c. kecil, bila berdiameter 0, 5 - 1, 25 cm

Ukuran sets yang digunakan sebagai bibit yaitu 1, 25 - 2, 5 cm. sets yang berukuran kian lebih 2, 5 cm tidak dapat dibikin bibit, umumnya sets yang ukuaran itu dibikin acar bawang bombay. jumlah umbi sets yang diperlukan untuk 1 hektare tanah, bila beratnya 6, 3 gram tiap-tiap umbi yaitu 2 - 2, 5 ton.

Bibit juga bisa datang dari umbi yang sudah tua. umbi untuk bibit baiknya dipilih yang berukuran besar walupun harga nya lebih mahal. umbi untuk bibit mesti sehat, tak ada sinyal tanda terkena penyakit, tidak mempunyai luka, atau rusak.

Disamping itu, bibit mesti datang dari tanaman yang betul-betul tua. umbi untuk bibit sebelum saat ditanam dipotong sisi ujungnya, serta bekas potongannya dilewatkan kering. pemotongan bisa dikerjakan 1 hari sebelum saat umbi ditanam. bila ukuran umbi bibit rata-rata 20 gram, maka untuk 1 hektare tempat diperlukan 6 - 8 ton umbi.

Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dikerjakan supaya tanah terus didalam situasi yang baik untuk perkembangan tanaman yang dapat kita tanam. pengolahan tanah dikerjakan 2 - 4 minggu sebelum saat penanaman, serta dimulai gemburkan tanah. penggemburan tanah bisa dikerjakan dengan cangkul, bajak, atau traktor.

Sesudah itu, dibikin bedengan-bedengan dengan parit kecil diantara bedengan. lebar bedengan kurang lebih 80 - 100 cm, namun panjangnya sesuai dengan ukuran tempat. baiknya, panjang bedengan yaitu 3 - 5 m, tinggi bedengan 20 - 25 cm, namun kedalaman parit 25 - 35 cm.

1 minggu sebelum saat tempat ditanami, dikerjakan pemupukan basic dengan kompos atau pupuk kandang. pupuk dicampurkan pada tanah bedengan hingga rata. sesudah itu, tempat dibahasi secukupnya. dua atau tiga hari sebelum saat penanaman, tanah diberi pupuk buatan.
-Bila kita menanam bawang bombay yang datang dari umbi, jarak tanamnya mesti sedikit renggang, lebih renggang dibanding jarak tanam bawang putih serta bawang merah. biasanya, jarak tanam yang dipakai yaitu 25 – 40 cm untuk antar baris tanaman, serta 10 – 40 cm antar tanaman didalam satu barisan.

Untuk menanam bawang bombay, yang pertama kali dikerjakan yaitu membuat lubang tanam. sesudah itu, umbi bibit dimasukan kedalam lubang dengan posisi umbi tegak, serta sisi potongan ada di permukaan bedengan.

Yang perlu di perhatikan, penanaman umbi janganlah ssampai terbalik, umbi ditutupi dengan tanah, setelah itu tanah dibasahi secukupnya.

Bila tanaman bawang bombay yang dapat kita tanam datang dari bibit semai, yang pertama kali dikerjakan yaitu mempersiapkan lubang tanam. sesudah itu, bibit semai ditanam ke didalam lubang serta ditimbun tanah hingga batang akar. waktu terbaik untuk menanam adalah pada waktu cuaca cerah pada pagi hari waktu matahari belum terlampau tinggi.
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan bawang bombay tidak jauh lain dengan pemeliharaan bawang putih serta bawang merah, dimulai dari penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Penyiraman
Penyiraman adalah perihal yang mutlak didalam bididaya bawang bombay. tanaman bawang bombay memerlukan banyak air, terlebih pada saat perkembangan. meskipun demikianlah, tanaman ini tidak suka tanah yang becek.

Makin tua umur tanaman bawang bombay, keperluan pada air makin menyusut. pengairan bisa dikerjakan genangi parit-parit. langkah ini memerlukan banyak air serta bisa memadatkan tanah. langkah lain yang tambah baik yaitu dengan menyiramkan air menggunakan embrat.

Penyiraman pertama dikerjakan sesudah bibit ditanam. penyiraman selanjutnya dikerjakan 1 hari 2 x, pagi serta sore hari,. tetapi, banyak atau tidaknya penyiraman bergantung situasi lahannya. yang perlu di perhatikan jangan sempat tanah alami kekeringan atau tergenang air.


Penyiangan serta penggemburan tanah
Penyiangan didalam budidaya bawang bombay, umumnya dikerjakan sejumlah 2 x. penyiangan pertama dikerjakan waktu tanaman berusia tiga minggu, serta penyiangan ke-2 dikerjakan sesudah enam minggu. penyiangan tanaman pengganggu mesti dilakukam dengan hati-hati, jangan sempat mengakibatkan kerusakan perakaran bawang bombay. berbarengan dengan penyiangan, dikerjakan juga penggemburan tanah supaya tanah tidak memadat.

Pemupukan
Pemupukan pertama dikerjakan lebih kurang 1 minggu sebelum saat tempat ditanami, gunakan pupuk kandang atau kompos. pupuk kandang atau kompos yang dipakai baiknya yang telah tua.

Dikarenakan bila menggunakan pupuk kandang atau kompos yang tetap muda, dapat mengganggu perakaran bawang bombay. pemberian pupuk ke-2 dikerjakan lebih kurang 2 – 3 hari sebelum saat penanaman gunakan pupuk buatan. pemupukan paling akhir dikerjakan memberikan pupuk susulan berbentuk pupuk buatan, layaknya urea, za, serta tsp. langkah pemupukan sama layaknya pada bawang merah serta bawang putih

Pengendalian hama serta penyakit
Hama serta penyakit yang menyerang tanaman bawang bombay tidak jauh tidak sama dengan hama yang menyerang bawang merah serta bawang putih. perumpamaan hama yang menyerang tanaman bawang bombay penggerek daun hama bodasa. perumpamaan penyakitnyang menyerang tanaman bawang bombay adalah penyakit busuk, bercak ungu, serta embun upas.

Untuk menghindar pada hama serta penyakit tanaman butuh dikerjakan penyemprotan tiap-tiap 7 – 10 hari sekali. bila berlangsung hujan disiang hari, tanaman mesti segera disemprot. demikianlah juga bila malam hari berlangsung hujan, pagi harinya mesti segera disemprot, supaya tidak terkena serangan penyakit yang dikarenakan oleh jamur.

Usaha pencegahan pada hama serta penyakit yang lain adalah dengan menghindar supaya tanah jangan sempat jadi becek, dikarenakan dapat mudah terserang oleh jamur.

Selasa, 16 Juli 2013

TEKNIK BUDIDAYA ASPARAGUS SAYURAN MAHAL NAMUN BIAYA MURAH

Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak dijumpai di Indonesia.
Dalam ilmu kesehatan, Asparagus sangat bermanfaat karena kandungan serat Asparagus sangat tinggi, serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah adn membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.

Asparagus merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan tidak repot. Sekali tanam bisa untuk sepuluh tahun atau lebih dan bisa panen terus tanpa mengganti dengan tanaman baru..

I. Persemaian

Lahan  persemaian dibajak dan dicampur dengan pupuk kandang.
Buat bedengan dengan lebar 120 cm, dengan parit lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
Benih direndam di air kompos (kompos yang dicampur air) selama 4-5 hari sebelum ditanam.
Benih disemai dengan jarak tanam 10 x 15 cm dengan kedalaman 2,5 cm. Setiap lubang diisi satu biji.
Kemudian dilapisi mulsa tipis dari jerami atau sekam untuk menjaga kelembaban.
Jaga kelembaban (jangan kering & jangan becek) sampai tanaman tumbuh.
Kecambah akan muncul setelah 10 – 30 hari.
Bibit siap dipindahkan ke lapangan setelah umur 5-6 bulan.

II. Pemindahan bibit

Persiapan bibit :
Gali bedengan dengan hati-hati untuk mencabut bibit asparagus beserta akar-akarnya.
Pilih bibit yang sehat dan buang yang penampakannya jelek/sakit.
Bibit yg dicabut harus segera ditanam.
Pangkas pucuk tanaman hingga menyisakan tinggi 20cm.
Persiapan lahan :
Lahan dibajak dalam.
Dibuat parit dengan dalam 40 cm lebar 20 cm, jarak antar parit 1,5-1,8 m.
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam parit sampai setinggi 10 cm.
Penanaman:
Letakkan bibit di parit yang berisi pupuk kandang lalu tutup dengan sedikit tanah (asal tertutup dan bisa berdiri).
Tanam dengan jarak 30 – 45 cm antar tanaman.
Tanam di pagi hari atau sore hari dimana cuaca tidak terik.

III. Perawatan

Lakukan penyiangan dan pembumbunan setiap minggu sedikit demi sedikit hingga lama kelamaan parit terisi penuh. Setelah itu penyiangan bisa lebih jarang.
Pangkas dan musnahkan batang yang terserang hama.
Lakukan pengairan seminggu sekali jika musim kemarau.
Tambahkan pupuk kandang secara rutin terutama setelah satu periode panen.

IV. Panen

Panen dapat dilakukan 4-5 bulan setelah pemindahan tanaman atau 10 bulan setelah semai.
Sebelum panen dilakukan pemangkasan hingga tersisa 2 cabang tiap tanaman.
Setelah pemangkasan akan muncul tunas/rebung yang banyak.
Panen setelah tinggi rebung 25 cm dan sebelum mekar.
Lakukan panen setiap hari sampai rebung yang tumbuh baru diameternya kecil.
Jika rebung yang keluar hanya sebesar pensil, hentikan pemanenan dan biarkan asparagus tumbuh  kembali, lakukan panen lagi setelah beberapa bulan.

Minggu, 14 Juli 2013

BUDIDAYA KANGKUNG CABUT DI LAHAN TERBATAS

Kangkung merupakan tanaman sayuran yang mudah ditanam sendiri dan tidak banyak perawatan yang bisa anda usahakan sendiri di rumah.  Apalagi anda punya pekarangan di rumah, daripada nganggur bisa dipake untuk berkebun ala kadarnya sekalian untuk mengisi kesibukan dirumah dan kebutuhan sayuran dirumah anda dengan budidaya kangkungf cabut.
Pengolahan Tanah
Untuk persiapan, siapkan cangkul dan bolak-balik tanah memakai cangkul  sedalam 30cm seluas lahan yang anda punya supaya tanah menjadi gembur dan tidak keras.  tanah yang sudah selesai dicangkul diberi pupuk kandang dan kapur pertanian, supaya tanah tidak masam unsur haranya dan membuat tanah menjadi lebih subur .  Setelah itu bikin guludan atau bedengan yang lebarnya kira-kira 1 x 4 m setinggi 40cm .  

Setelah dibuat bedengan tanah dibiarkan selama sehari atau tiga hari, dengan tujuan memberi waktu pada tanah untuk memperbaiki unsur-unsur yang ada didalamnya.   Setelah mulai menanam kangkung cabut dengan jarak tanam kearah memanjang 10cm atau lebih rapat lagi 5cm.  Dan jarak tanam arah melebar 20cm, pada setiap lubang tanam dapat diisi dengan 5 biji kangkung itu sudah cukup rapat apabila biji kangkung itu tumbuh subur .

Pada usia 3 – 5 hari sejak biji kangkung itu ditanam kedalam tanah maka mulailah bermunculan tunas-tunas kecambah kangkung dan dari sini dapat anda hitung untuk waktu panennya kira-kira pohon kangkung itu sudah berumur 35 – 40 hari dan selama itu pula anda harus rajin menyiram kecambah kangkung itu dipagi hari dan sore hari.
Memupuknya anda cukup dengan pupuk cair saja yang dapat dicampur dengan air dan langsung disiramkan ketanah diarea lahan kangkung, pemupukan cukup dilakukan 1-2 kali saja sedangkan hama yang suka mengganggu petani kangkung adalah ulat daun, kepik dan hewan ternak .

Bila kangkung sudah mencapai umur 35-40 hari anda dapat memanennya dengan cara dicabut bersama dengan akar-akarnya, dari hasil panen tersebut terserah anda mau dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar atau tetangga anda disekitarnya .

Apabila anda ingin menjualnya kangkung-kangkung itu diikat terlebih dahulu dengan tali plastik atau dengan karet gelang yang banyak dijual ditoko-toko dekat rumah anda .
Dalam satu ikatan yang biasa dijual kepasar-pasar itu berisi sekitar 15-17 batang kangkung, soal harga saya tidak bisa menentukan karena harga pasar sangat fluktuatif, susah untuk diprediksi kalau kita tidak merisetnya sendiri .

Senin, 13 Mei 2013

CARA BUDIDAYA KANGKUNG DARAT SKALA KOMERSIAL

Siapa yang tak kenal Tumis Kangkung, dan pastinya anda juga suka dengan masakan ini. 
Tanaman Kangkung mudah dibudidayakan dan pastinya banyak penggemarnya.  Bahkan jika dibudidayakan secara serius tanaman kangkung ini memungkinkan anda menjadi jutawan.
di Negara kita dikenal  dua macam kangkung yang dibudidayakan secara komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea Reptans) dan kangkung air (Ipomoea Aquatica).

Kedua kangkung ini mudah sekali dibedakan. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing, warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul  sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain itu cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut sehingga dikenal juga dengan nama kangkung cabut, sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong.

CARA BUDIDAYA KANGKUNG DARAT
Pengolahan Media Tanam
1. Bersihkan lahan dari rumput dan sisa tanaman
2. Buat bedegan dengan lebar 1,5 m, sedangkan panjang bedengan tergantung kondisi lahan.
3. Tugal dan tancapkan di atas tanah bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
4. Masukkan benih kedlaam lobang 2-3 biji/lobang
5. Siram bedengan yang telah di tanam
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.

Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan).
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
3. Pembubunan
Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.

4. Pemupukan
Pemupukan hanya diberikan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air.  Penyemprotan dilakukan secara periodik 5 7 hari sekali.

5. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

Hama dan Penyakit kangkung
Hama
Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah terjadi over populasi, semprotkan larutan WT Bvr  dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant  WT dosis 2 ml/lt air dan disemprotkan pada tanaman.
Pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Penyakit
Tanaman kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan.
Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae).Semprotkan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air  & WT Ajuvant  dosis 2 ml/lt air, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah.

Panen
Tanaman kangkung sudah dapat di panen setelah 27 hari tanam. Panen dilakukan dengan cara mencabut kangkung hingga ke akar. Panen pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm. kemudian di kumpulkan dan dicuci untuk kemudian di kemas. Panen dilakukan pada sore hari.


Minggu, 12 Mei 2013

JADI JUTAWAN DENGAN BERTANAM KANGKUNG AIR

Dana untuk produksi hanya sekitar Rp.14.000.000  perhektar dan dengan produktivitas maksimal dapat mencapai 35 ton/ha dan bila harga jual Rp.1.000/kg maka pendapatan kotor mencapai 35.000.000,- ,maka petani mampu mengantongi pendapatan sebesar ± Rp.20.000.000an hanya dalam waktu 4-5 bulan saja.  Sebuah Bisnis yang cukup menguntungkan saya rasa.  Disamping itu kangkung juga telah diekspor ke berbagai negara seperti ke Australia, malaysia, singapura, brunei dan arab saudi.

Syarat Tumbuh
•Tumbuh baik pada ketinggian 5-1.200 m dpl.
•Tanah gembur dan banyak mengandung bahan organik.
•pH tanah antara 5,6 - 6,5.
•Suhu 20 - 32 °C.
•Tersedia cukup air yang mengalir sepanjang masa pemeliharaan.
Bibit
• Varietas yang digunakan adalah Varietas Sinyonya dan Gomong.
• Bibit berasal dari stek pucuk panen yang kedua dan atau yang ketiga.
• Stek bibit berasal dari tanaman yang sehat dan bebas dari hama penyakit.
• Panjang stek diusahakan seragam yaitu antara 30 - 35 cm.
Penyiapan Lahan
• Tanah dibajak 2 kali dan digaru 2 kali sampai tanah menjadi gembur dan berlumpur.
• Tanah yang sudah selesai diolah dikeringkan sampai macak - macak lalu ditaburi pupuk kompos 500 kg + 100 kg SP36/ha sebagai pupuk dasar.
• Tanah yang sudah dipupuk dibiarkan macak - macak selama 2 - 3 hari.
• Tanah yang sudah dikeringkan 2 - 3 hari, dimasukkan air setinggi 4 - 5 cm dari permukaan,ketinggian tersebut dibiarkan selama ± 1 minggu.
Penanaman
• Penanaman dilakukan 2 atau 3 hari setelah pemupukan dasar.
• Stek ditanam dengan kedalaman 3 - 4 Cm.
• Jarak tanam 30 x 50 Cm (1 stek per lubang).
Pemeliharaan
• Satu minggu setelah penanaman, lahan diairi kembali hingga sepanjang masa
pemeliharaan.
• Pemupukan susulan menggunakan pupuk Urea 250 kg/ha yang dibagi menjadi 10
bagian, dilakukan setiap selesai panen.
• Pengendalian OPT menggunakan prinsip PHT.
Panen
• Tanaman kangkung dapat dipanen optimal 8 - 10 kali / musim.
Panen pertama dilakukan setelah berumur 20 hari setelah tanam.
• Panen kedua sampai dengan panen ke - 10 dilakukan setiap 12 hari sekali.

Rabu, 17 April 2013

CARA MUDAH BUDIDAYA TOMAT DALAM POT/POLYBAG

Tomat atau nama ilmiahnya Solanum lycopersicum merupakan buah yang serbaguna, bisa dimakan langsung atau dibaut jus, juga bisa dijadikan bahan sayuran yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Meski buah ini sangat mudah didapatkan di pasar atau di kios terdekat dan harganya tidak terlalu mahal, namun tidak ada salahnya bagi anda untuk menanam sendiri buah tomat di pekarangan atau halaman rumah kita.  Selain bermanfaat untuk aktivitas atau hobi juga bermanfaat untuk anda sendiri karena buah yang dihasilkan sendiri tentunya lebih sehat dan tidak banyak terkena pestisida. Nah Jika anda tertarik untuk budidaya tomat dalam pot bisa membaca informasi budidaya tomat dalam pot atau Polibag secara mudah di bawah ini.
 
a. Tempat dan Media Tanam 
Budidaya tomat dalam pot atau polybag dapat memanfaatkan kaleng bekas , ember plastik, wadah bekas lainnya atau memakai pot atau polybag. Media tanam yang digunakan berupa tanah pupuk kandang atau kompos. Perbandingan dapat 1:1, 1:2, atau 1:3 tergantung kesuburan atau berat ringannya tanah. Wadah tempat yang sudah disiapkan bawahnya dilubangi dan ditutup dengan pecahan gendeng untuk aliran air siraman. Setelah itu diisi dengan media yang telah kita siapkan sampai penuh.
 
b. Pesemaian
Tomat diperbanyak dengan bijinya, disemai terlebih dahulu lalu ditaruh pada wadah dan ditempatkan pada daerah yang teduh. Sebulan kemudian biji yang sudah bertunas itu perlu dipindah (disapih) ke tempat penanaman lain sebagai latihan bagi tananam muda ini.sesudah bibit setinggi 10 cm, baru bisa dipindah ke pot.
 
c. Penanaman
Yang harus diperhatikan sebelum tanaman dipindah ke media tanam sebaiknya media tanam perlu disiram terlebih dahulu. Untuk memindahkan tanaman dari persemaian ke pot harus hati-hati jangan sampai akar tanamannya sampai banyak yang patah, dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.
 
d. Perawatan
Perawatan tanaman tomat dalam pot atau polybag lebih mudah karena kesehatan setiap tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akar dapat dihindari. Beberapa perawatan rutin yang perlu dilakukan sebagai berikut :

  1. Periksa tanaman setiap hari, terutama dari hama dan penyakit. Bila dijumpai ada hama, ambil dan matikan hama tersebut dengan cara dijepit. Bila ada tanaman yang layu cabut dan buang saja medianya supaya tidak menular ke tanaman yang lain.
  2. Bila tanaman kelihatan kurang subur, tambah pupuk kandang atau kompos yang telah matang.
  3. Bila tanaman sudah tumbuh besar beri turus/pasak untuk membantu tegaknya tanaman tersebut.
  4. Jangan biarkan media tanam terlalu kering, siramlah tanaman secara rutin, minimal 3 kali sehari. Perhatikan kadar air dalam media tanam jangan terlalu basah juga.
e. Panen
Budidaya Tomat dalam Pot atau Polybag dalam waktu relatif singkat sekitar 3 bulanan sudah dapat kita petik hasilnya.

Minggu, 17 Maret 2013

TEKNIK BUDIDAYA TERUNG

Terung/terong yang bahasa inggrisnya disebut eggplant alias buah telur merupakan tanaman sayuran yang populer dan sangat digemari masyarakat.  Terung sendiri ada bermacam-macam varietasnya.  Terung biasanya di masak sayur lodeh dengan kacang panjang sangat nikmat sekali dengan sajian sambal terasi dan tempe goreng.  Kalau anda mau memelihara terung di rumah juga sangat mudah, dan tidak terlalu lama anda bisa panen sendiri buah terung.

Buah terung sudah sangat dikenal masyarakat dan banyak digunakan sebagai lalap (sayuran segar) atau disayur. Hal ini disebabkan oleh rasa buah terung yang enak dan banyak mengandung vitamin.
Terung merupakan tanaman asli India dan Srilanka, dan satu famili dengan tomat dan kentang. Kandungan gizinya cukup tinggi, meliputi protein, lemak, kalsium, fosofr, besi, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Memiliki kadar kalium yang tinggi sekitar 217 mg/100 gr (kalium sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh), sedangka natrium rendah (3 mg/100 g). Dengan demikian buah terung sangat baik bagi kesehatan, yaitu untuk mencegah hipertensi. Kandungan serat terung sekitar 2,5 gr per 100 gram, sehingga sangat baik bagi pencernaan.
 
Syarat Tumbuh
Terung sangat mudah dibiakkan karena ia dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl. Tanah sebaiknya memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan berdrainase baik. Selain itu, pH tanah harus berkisar antara 5-6 agar pertumbuhannya optimal.
 
Jenis terung terdiri dari :
a.       Terung Kopek : Buah bulat panjang dengan ujung tumpul, berwarna ungu / hijau keputihan, daging buah lunak, rasa agak manis.
b.       Terung Craigi : Buah bulat panjang, ujung runcing berwarna ungu / ungu muda.
c.       Terung Bogor : Buah bulat besar, berwarna putih / hijau keputihan, rasa renyah sedikit agak getir.
d.       Terung gelatik : Buah bulat, ukuran lebih kecil dari terung bogor, berwarna ungu.
e.       Terung hibrida : Empuk, rasa renyah, produksi tinggi.
Contoh : farmers long dan exstra long (Taiwan), Early Bir, Black Dragon. Vista, Longtom, Money Maker (Jepang).


CARA BUDIDAYA :
A. Pemilihan Benih
      a.   Pilih buah terung yang matang dari induk sehat
      b.   Belah membujur, keluarkan biji, keringanginkan selama beberapa hari (kadar air 12 %)
      c.   Masukan ke dalam botol berwarna, tutup, simpan di tempat kering dan teduh.
      d.   Bila akan menyemai : rendam benih di dalam air hangat 10-15 menit, lakukan seleksi benih.
      e.   Bungkus benih dalam gulungan kain basah, selama 24 jam.
 B.   Persemaian
      a.   Tanah persemaian dicampur pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2
      b.   Sebar benih, tetapi jangan terlalu rapat
      c.   Tutup benih dengan tanah tipis, tutup dengan karung goni
      d.   Umur 10 - 15 hari pindahkan ke bumbunan daun pisang
      e.   Dibuat naungan dengan tinggi sebelah Timur 100 - 150 cm, sebelah Barat 80 - 100 cm
      f.    Setelah berumur 1-1,5 bulan, pindahkan ke kebun (berdaun empat)
      g.   Kebutuhan benih untuk 1 ha = 500 gram
 
      POLYBAG :
a.  Media yang digunakan merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
b.       Ukuran polibag yang digunakan : tinggi 8 cm, diameter 5 cm
c.       Pestisida yang bisa digunakan berbahan aktif Metalaksil (Saromyl 35 SD)
 
C.   PERSIAPAN TANAH
      a.   Tanah diolah maksimal, supaya gembur
      b.   Dibuat bedengan dengan ukuran lebar 1,2 - 1,4 m, panjang sesuai kondisi lahan
      c.   Diantara bedengan dibuat parit selebar 30 - 50 cm untuk pembuangan air (Tanaman terung tidak tahan genangan)
      d.   Pupuk kandang yang diberikan dengan dosis 15 kg/10 m2, dolomit sebanyak 10-15 kg/10 m2.
      e.   Buat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm
 D.  PENANAMAN
      a.   Umur benih saat dipindahkan 1 - 1,5 bulan (daun berhelai 4, tinggi 7,5 cm)
      b.   Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari
      c.   Jarak tanam yang digunakan : jarak antar tanaman dalam barisan 60 cm, jarak antar barisan tanaman 70-80 cm. Setiap bedengan ada dua baris tanaman
      d.   Tanam sebatas leher akar
      e.   Pemupukan kimia :
            Urea                 :           2,5 gr / tanaman
            SP-18               :           3 gr / tanaman
            KCl                  :           1,5 gr / tanaman
      f.    Insektisida yang digunakan berbahan aktif Carbofuran (Furadan)
E.   PEMELIHARAAN
      a.   Penyulaman dilakukan masmal 2 minggu setelah tanam
      b.   Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari (pagi dan sore) sampai
      c.   Pemupukan susulan I  dilakukan pada umur tanaman 21 hst :
            Urea                 :           2,5 - 3 gr / tanaman
            SP-18               :           2,5 - 3 gr / tanaman
            KCl                  :           1 - 1,5 gr / tanaman
            Pupuk diberikan di pinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal
d.       Pemupukan susulan II dilakukan pada umur 50 hst (dosis NPK 10 gram per lubang tanam)
e.       Pemupukan susulan III dilakukan pada saat panen yang kedua dengan pupuk NPK dosis 10 gram per tanaman.
f.        Pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu perakaran. Ajir dari belahan bambu dengan tinggi 80 - 100 cm.
g.       Penggemburan dan penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan
h.       Setiap tunas air yang tumbuh segera dipatahkan
i.         Mulsa jerami setebal 3-5 cm dilakukan seawal mungkin setelah tanam.
j.      Pengendalian HPT : HAMA APHIS (KUTU DAUN) Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning. Pemberantasannya umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC. Tungau (Tetranychus) Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung menjadi abnormal. Daun pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang daun dan cabang muda dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor, Roxixon) 0,1 % atau larutan Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air). PENYAKIT KARAT DAUN Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning (blight) dan kanker pada daun maupun -tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans Gratz. Penyakit ini sulit diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2-0,3 %. BUSUK AKAR Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu menjadi kuning, dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada jaringan tanaman. Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3 %). Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara lain fumigasi, drainase yang baik, dan rotasi tanaman.
 F.   PANEN
      a.  Umur terung yang dapat dipanen tergantung dari varietas yang ditanam. Namun, secara umum terung dapat dipanen sekitar 90 hari sejak tanam. Panen selanjutnya dilakukan selang seminggu, sehingga buah terung dapat dipanen 6-7 kali.
      b.  Waktu panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu panen saat terik matahari karena dapat mengganggu tanaman dan membuat kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.