Sabtu, 05 September 2015

7 VARIETAS BELIMBING BESAR DI PASARAN

Belimbing yang nama ilmiahnya adalah Averrhoa carambola adalah salah satu buah-buahan yang cukup digemari masyarakat.  Disamping rasanya yang segar juga banyak mempunyai manfaat untuk kesehatan.
Jenis belimbing yang laku dipasaran adalah belimbing yang buahnya besar serta punya rasa yang manis dan segar.  Beberapa varietas yang umum dipasaran belimbing di tanah air adalah :
1.   Belimbing Demak
Belimbing ini  sudah sangat terkenal karena berasal dari kota  Demak. Belimbing Demak bewarna putih kekuningan, dengan rasa manis, sedikit asam yanng menyegarkan, dan mengandung banyak air.

2. Belimbing Sembiring
Belimbing ini muncul pertama kali di daerah Pancur Batu, Medan. Rasa buahnya manis dan menyegarkan, dengan warna yang  menarik yaitu kuning menyala jika sudah matang. Belimbing sembiring merupakan salah satu jenis belimbing yang sudah diakui kualitasnya. Biasanya belimbing sembiring banyak ditanam di pot, pekarangan maupun di kebun.

3.Belimbing Bangkok
Asal belimbing ini dari Thailand. Warna buahnya kuning kemerahan pada waktu matang. Bentuk buahnya agak melebar dan pipih dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau meskipun buah sudah tua. Rasa buahnya manis dan kandungan airnya banyak.

4. Belimbing Wulan
Jenis belimbing ini merupakan belimbing silangan antara belimbing demak kunir dan belimbing demak jinggo. Bentuk buahnya bulat lonjong, jika sudah matang buah berwarna kemerahan, daging buahnya tidak berserat dengan rasa manis dan kandungan air cukup banyak


5. Belimbing Malaya
Belimbing jenis ini pertama didatangkan dalam bentuk bibit okulasi dan ditanam di kota Bogor. Belimbing jenis ini buahnya dapat dipetikpada umur 65-70 hari, pada umur tersebut buah bewarna kuningkeemasan, tekstur buahnya mulai lunak dan rasanya manis namun rasanya akan semakin manis jika dipetik umur 75 hari.

6. Belimbing Madu
Belimbing ini bersal dari Malaysia, belimbing ini merupakan belimbing unggulan karena rasanya yang manis sekali dan daging buahnya renyah tidak berserat, bentuk buahnya sedikit meruncing di bagian ujung dan jika sudah matang bewarna orange cerah.

7. Belimbing Dewi
Buah belimbing dewi mempunyai kulit buah mengkilap, dengan warna buah kuning campur oranye yang cerah. Ukurannya cukup besar,  beratnya antara 200 sampai 250 gram, bahkan ada juga yang mencapai 500 gram.  Diameternya berkisar antara 10 sampai dengan 15 centimeter. elimbing Dewi memiliki kandungan air lebih tinggi daripada belimbing-belimbing lain, sehingga ia lebih tahan lama. Dalam ruangan sejuk, ia mampu mempertahankan kesegarannya hingga satu minggu, sedangkan yang lain hanya dua hingga tiga hari.


Selasa, 07 Juli 2015

Manfaat Tanaman Cover Crop atau LCC

Dalam usaha perkebunan skala besar atau dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang atau lahan kritis tentu kenal dengan nama LCC atau legume cover crop.  Tanaman cover crop ini digunakan untuk mengatasi erosi dan sedimentasi terutama pada lahan yang habis dibuka dan sekaligus memberikan nutrisi pada tanah.   Secara komersial dikenal beberapa jenis cover crop seperti CM, CJ dan PJ. Adapun singkatannta adalah  Pueraria javanica (PJ), Calopogonium mucunoides (CM),dan  Crotalaria juncea L (CJ).

Manfaat dari LCC atau tanaman penutup tanah adalah sebagai berikut :
a. Menekan pertumbuhan gulma sehingga dapat menekan biaya pengendalian gulma
b. Memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah.
c. Mengurangi erosi tanah yang secara langsung akan memelihara tekstur tanah dan mengurangi pencucian/kehilangan hara.
d. Memperbaiki sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara, kemudian mengolah dan melepaskannya kedalam tanah melalui bintil akar dalam bentuk bahan organik (produksi humus).

e. Mempertahankan kelembaban dan kandungan air tanah dengan mengurangi penguapan air permukaan, menyimpan air dan mengurangi suhu tanah.
f. Mempercepat dekomposisi bahan organik

LCC sering ditanam untuk tujuan tunggal yaitu mencegah erosi tanah. Pencegahan erosi tanah yaitu dengan cara yang diperbaiki lagi dan dapat mengurangi kapasitas produktif suatu agroekosistem. tanaman penutup padat berdiri secara fisik, memperlambat kecepatan curah hujan sebelum kontak permukaan tanah, mencegah tanah percikan dan aliran permukaan yg menyebabkan. Dengan mengurangi erosi tanah, tanaman penutup seringkali juga mengurangi baik tingkat dan kuantitas air yang mengalir di luar lapangan, yang biasanya akan menimbulkan risiko lingkungan perairan

Calopogonium mucunoides (CM) dimana tumbuhan ini tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha.
Calopogonium mucunoides (CM) bersifat cepat tumbuh (perintis), toleran terhadap tanah yang tidak subur. Ukuran biji kecil dengan warna gelap kemerahan dan bermotif,
Pueraria javanica (PJ). Tumbuhan ini tumbuh  melilit atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 1,000 m dpl, tidak peka sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek, bijinya di panen pada bulan Juli sampai September relatif produksinya sedikit, musim kering daunnya akan berguguran, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5 kg/ha. Pueraria javanica bersifat tumbuh awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan kusam,

Tanaman Crotalaria juncea L. merupakan sumber N, kadar C-organik tinggi, ramah lingkungan dan bebas dari biji -bijian/gulma. Pemberikan kompos tersebut mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, meningkatkan jumlah biota, memperbaiki struktur tanah yang berimbas pada porositas (ketersediaan air dan udara), sekaligus menambah kandungan bahan organik tanah. tanaman penutup tanah jenis leguminous mampu menggantikan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek pemberian pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop, dua di antaranya termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea )