Tampilkan postingan dengan label pisang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pisang. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 November 2013

TEKNIK BUDIDAYA PISANG AMBON SECARA MODERN

Pisang ambon adalah buah yang punya nilai ekonomis tinggi, Pisang Ambon sering digunakan sebagai pencuci  mulut setelah makan .  Ada beberapa varian pisang ambon yang populer antara lain pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, dan pisang ambon putih. Pisang Ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau mengandung senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang berguna untuk memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil, mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Pisang ambon juga baik untuk penderita diabetes, Sebab gula sederhana yang dikandung pisang ambon cukup mudah diserap tubuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet, pisang ambon juga bisa menjadi sumber karbohidrat harian Anda.

SYARAT TUMBUH:
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m. Pisang ambon tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 mdpl.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
 Pembibitan
- Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.

Teknik Penanaman Pisang Ambon
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
3) Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.

Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.
2) Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
4) Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun).
5) Pengairan dan Penyiraman
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.
6) Pemberian Mulsa
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh
dipasang terus menerus.
7) Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan
sedalam 30 cm ke dalam tanah.

HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Ulat daun (Erienota thrax.)
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala : lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan.
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
Bagian yang diserang adalah akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala : pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.

Senin, 10 Juni 2013

CARA BUDIDAYA PISANG KEPOK SECARA INTENSIF

Pisang Kepok atau juga disebut pisang sepatu di sulawesi, merupakan pisang favorit bagi penggemar pisang goreng yang banyak berjejer di pinggir jalan. Pisang Kepok juga banyak dijadikan makanan olahan seperti kolak,keripik pisang, juga dimanfaatkan sebagai makanan burung dan bisa juga dimakan langsung tanpa diolah karena rasanya memang manis. Bentuk buah pisang kepok seperti  kotak memanjang yang gepeng dan tidak bulat memanjang seperti jenis pisang lainnya.    Ditinjau dari warna daging buahnya ada dua jenis yakni pisang kepok kuning dan pisang kepok putih.  Pisang kepok kuning biasanya lebih mahal harganya karena rasanya lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih.  Pisang Kepok Harganya relatif stabil dipasaran karena banyaknya permintaan dari konsumen. Selain itu daun pisang kepok bisa dijual di pasar sebagai bahan alas atau pembungkus makanan. 
Pisang kepok umumnya ditanam secara sembarang saja karena memang gampang tumbuh dan tidak rewel, menggerombol di kebun atau pekarangan rumah.

CARA BUDIDAYA PISANG KEPOK SECARA INTENSIF

Secara umum, pisang kepok bisa tumbuh di lahan yang kering sekalipun.  Hanya saja, dalam kondisi tersebut, produksi buah tidak bagus. Iklim tropis yang cenderung basah dan lembab adalah kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan pisang. Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin besar sebab bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga pertumbuhannya. Curah hujan paling optimal adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahunnya dengan  2 bulan kering. Kondisi lahan jangan  tergenang sebab akan merusak batang pisang.

Tanah
Pisang kepok akan tumbuh subur di  tanah yang gembur dan kaya akan humus. Sebaiknya tanah tersebut tidak mengandung kapur atau  tanah berat. Pohon pisang termasuk tanaman yang rakus sehingga ada baiknya jika ditanam pada tanah kaya humus yang secara rutin diperbaharui dengan pupuk. Air pada medium tanam juga harus tersedia namun perhatikan agar tidak menggenang.
Jangan menanam pisang kepok di tanah yang pernah mengalami erosi sebab hasil panen akan tergangggu. Pastikan pula agar tanah tersebut memiliki resapan air yang tinggi sebab pisang susah hidup pada tanah bergaram . Pisang Kepok bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian 1000 m dpl sampai 2000 mdpl.

Bibit
Pisang Kepok diperbanyak dengan cara mengambil tunas-tunas muda dari pohon induknya. Anakan yang akan ditanam sebaiknya punya ketinggian antara 1 meter hingga 1,5 meter.  Lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari pohon induk yang kualitasnya baik, produktif dan buahnya unggulan. Pastikan pula Anda mencermati tinggi indukan sebab akan mempengaruhi produksi pisang seperti jumlah sisir per tandannya. Bibit pisang ini dibagi ke dalam dua jenis yakni anakan muda dan anakan dewasa. Jauh lebih baik jika menggunakan jenis yang kedua sebab sudah memiliki bakal bungan dan cadangan makanan dalam bonggolnya sudah banyak. Pilih bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.

Pengolahan  Tanah
Untuk penyiapan lahan,  langkah pertama dimulai dengan pembasmian gulma, semak-semak, rumput dan juga melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan sengkedan dan juga saluran pengeluaran air kelak.
Buatkan sengkedan atau teras dengan lebar yang bergantung pada kemiringan tanah.  Adapun lambung sengkedan sebaiknya disangga dengan menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Jauh lebih baik lagi jika ditanamai tumbuhan legume seperti lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. Legume juga memasuk unsur hara N dan mampu menahan angin yang bisa merusak tanaman pisang. Sementara itu saluran pembuangan air dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil serta pada tanah yang datar Pada permukaan landasan juga sisi luar sebaiknya ditanami rerumputan agar terhindar erosi.

Penanaman

Bibit pisang kepok ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar agar di tiga bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang. Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayor. Kebanyakan kebun pisang di Asia dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam bersama dengan kopi, kelapa,kakao dan lain-lain. Ini tentunya memberikan keuntungan ganda bagi petani.

Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanamnya berat, dan 30 x 30 x30 cm jika medium tanamnya cukup gembur. Jarak tanam sebaiknya 3 x 3 m jika tanah kondisinya sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Proses penanaman dilakukan pada awal musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan September menuju oktober. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organik misalnya kompos dan kandang masing-masing 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen.

Pemeliharaan
Lakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Satu rumpun seharusnya hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Jika lebih maka sebaiknya dilakukan penjarangan. Sementara itu, proses penyiangan rumput maupun gulma haris dilakukan secara tertaur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Langkah penyiangan ini sebaiknya dilakukan dengan langkah penggemburan agar akar dan tunas makin banyak.

Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah kering perlu untuk disingkirkan. Hal ini harus rutin dilakukan. Sementara itu langkah pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium dalam jumlah yang cukup besar. Dan dalam 1 hektar pohon pisang butuh kira-kira 207 kg pupuk urea, 608 kg KCI, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Pemupikan pertama dilakukan setelah 6 bulan dari jarak tanamnya.

Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Langkah ini dilakukan dengan mengairi saluran air yang telah dibuat dan terletak di antara bebarisan tanaman pisang itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah memberi musa atau daun kering maupun yang basah. Musa ini berperan untuk mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma. Namun jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang berakar dangkal.

Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipoting sebab jika tidak, keberadaan jantung tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang telah berkembang secara sempurna, semua tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan plastik bening. Sebaiknya gunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan jangan lupa beri lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. jarak antara masing-masing lubang sekitar 7,5 cm.

Hama Dan Penyakit
Ada banyak hama yang perlu diwaspadai salam usaha budidaya pisang kepok antara lain ulat daun atau erienota thrax. Ia menyerang daun dan membuatnya menggulung dan sobek. Ulat ini bisa ditanggulangi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah uret kumbang. Ia menyerang kelopak daun juga batang dengan menciptakan lorong-lorong. Solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun pisang dan bersihkan dari sisa batang pisang yang busuk. Hama lainnya adalah nematode danulat bunga. Keduanya bisa juga diatasi dengan insektisida. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pisang adalah penyakit darah, panama, bintik daun, daun pucuk, layu oleh bakteri bacillus dan masih banyak lagi lainnya.
 
Panen
Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan. Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan juga bentuk buah. Daun bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan bisa dimulai. Buah yang sudah cukup matang berumur antara 80 sampai 100 hari. Lokasi jual buah juga harus diperhatikan agar buah tidak busuk sebelum sampai di konsumen. Sebaiknya, buah pisang disimpan minimal 10 hari sebelum tiba di konsumen.

Selasa, 04 Juni 2013

MELIHAT KEBUN PLASMA NUTFAH PISANG DI JOGJA

Anda suka pisang? pisang apa yang anda suka? Mau tahu lebih banyak tentang pisang datang aja ke agrowisata pisang di jogjakarta ini. Disini anda dapat melihat aneka macam pisang yang ada di Indonesia, lumayan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang keanekaragaman hayati negeri kita yang subur ini.

Keberadaan kebun ini dikhususkan untuk wisata pendidikan dan penelitian. Areal seluas 2,5 ha ini berlokasi di bagian selatan kota Yogyakarta tepatnya di desa Malangan, Giwangan Umbulharjo Kota Jogja. Jarak tempuh dari pusat kota kira-kira hanya 8 km.


Kebun Plasma Nutfah Pisang yang dibangun sejak 1988 telah melaksanakan pengumpulan, pemeliharaan, dan penyebarluasan koleksi berbagai jenis pisang. Dengan lahan seluas 19.525 meter persegi, kebun ini telah ada sebanyak 346 varietas pisang tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri. Sejak 2005, dirintis juga pengembangan kebun di Kebun Tegalrejo khususnya bagi tanaman pisang yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. 

Oleh Departemen Pertanian RI, Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta disebut sebagai kebun koleksi pelestarian pisang terlengkap di Indonesia. Oleh sebab itu, sejak 2004 lalu kebun ini dirintis sebagai Pusat Pisang Nasional dengan meningkatkan sarana prasarana pendukungnya.

Hingga kini, sarana dan prasarana yang telah ada di Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta antara lain Kebun Plasma Nutfah Pisang, Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Olahan, Rumah Aklimatisasi (tempat adaptasi bibit tanaman), Gedung Promosi, dan SDM.  

Anda dapat melihat berbagai macam varietas pisang yang terdapat dari seluruh Indonesia maupun mancanegara,  seperti  jenis pisang Ambon (Amerika, Taiwan, Australia, Kongo, dan Suriname), pisang Mouli, pisang Ronggolawe, pisang Raja, pisang Raja Bulu, pisang Emas, pisang Kepok, dll. Kebun Plasma Nutfah Pisang yang dibangun sejak 1988 telah melaksanakan pengumpulan, pemeliharaan, dan penyebarluasan koleksi berbagai jenis pisang. Dengan lahan seluas 19.525 meter persegi, kebun ini telah memiliki sebanyak 346 varietas pisang. Sarana dan prasarana yang telah ada di Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta antara lain Kebun Plasma Nutfah Pisang, Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Olahan, Rumah Aklimatisasi (tempat adaptasi bibit tanaman), Gedung Promosi, dan Sumber Daya Manusia.

Departemen Pertanian RI menyebutkan bahwa Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta merupakan kebun koleksi pelestarian pisang terlengkap di Indonesia. Oleh sebab itu, sejak 2004 lalu kebun ini dirintis sebagai Pusat Pisang Nasional dengan meningkatkan sarana prasarana pendukungnya. Keberadaan kebun ini dimaksudkan untuk melestarikan, memanfaatkan, dan menyebarluaskan pisang bagi kepentingan yang lebih berdayaguna. Kebun ini juga dapat menjadi wahana preservasi dan konservasi lahan dalam kota. Rekreasi ilmiah juga dapat dilakukan di kebun ini, selain sebagai fasilitas penelitian bagi mahasiswa dan umum yang ingin mengetahui tentang pisang dan tentunya sebagai pendukung bagi pengembangan industri pisang.
Jam Buka Kebun Plasma Nutfah Pisang:
  • Senin-Kamis mulai pukul 07.30-14.00
  • Jumat 07.30-11.00 
  • Sabtu pukul 07.30-12.00
Untuk memasuki kebun ini tidak dipungut biaya dan dibuka setiap hari senin-kamis mulai pukul 07.30 sampai dengan 14.00 WIB, hari Jum’at pukul 07.30 sampai dengan pukul 11.00 WIB, sedangkan hari sabtu pada dibuka pada pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

CARA MENUJU KE KEBUN PLASMA NUTFAH  PISANG INI :
  1. Trans Jogja jalur 3A, 3B, 4A, dan 4B turun di terminal giwangan
  2. Bus kota jalur 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, dan 16 turun di terminal giwangan
Hotel terdekat : Pramesthi Jogja, Hotel Grand Rosela