Senin, 10 Juni 2013

CARA BUDIDAYA PISANG KEPOK SECARA INTENSIF

Pisang Kepok atau juga disebut pisang sepatu di sulawesi, merupakan pisang favorit bagi penggemar pisang goreng yang banyak berjejer di pinggir jalan. Pisang Kepok juga banyak dijadikan makanan olahan seperti kolak,keripik pisang, juga dimanfaatkan sebagai makanan burung dan bisa juga dimakan langsung tanpa diolah karena rasanya memang manis. Bentuk buah pisang kepok seperti  kotak memanjang yang gepeng dan tidak bulat memanjang seperti jenis pisang lainnya.    Ditinjau dari warna daging buahnya ada dua jenis yakni pisang kepok kuning dan pisang kepok putih.  Pisang kepok kuning biasanya lebih mahal harganya karena rasanya lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih.  Pisang Kepok Harganya relatif stabil dipasaran karena banyaknya permintaan dari konsumen. Selain itu daun pisang kepok bisa dijual di pasar sebagai bahan alas atau pembungkus makanan. 
Pisang kepok umumnya ditanam secara sembarang saja karena memang gampang tumbuh dan tidak rewel, menggerombol di kebun atau pekarangan rumah.

CARA BUDIDAYA PISANG KEPOK SECARA INTENSIF

Secara umum, pisang kepok bisa tumbuh di lahan yang kering sekalipun.  Hanya saja, dalam kondisi tersebut, produksi buah tidak bagus. Iklim tropis yang cenderung basah dan lembab adalah kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan pisang. Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin besar sebab bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga pertumbuhannya. Curah hujan paling optimal adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahunnya dengan  2 bulan kering. Kondisi lahan jangan  tergenang sebab akan merusak batang pisang.

Tanah
Pisang kepok akan tumbuh subur di  tanah yang gembur dan kaya akan humus. Sebaiknya tanah tersebut tidak mengandung kapur atau  tanah berat. Pohon pisang termasuk tanaman yang rakus sehingga ada baiknya jika ditanam pada tanah kaya humus yang secara rutin diperbaharui dengan pupuk. Air pada medium tanam juga harus tersedia namun perhatikan agar tidak menggenang.
Jangan menanam pisang kepok di tanah yang pernah mengalami erosi sebab hasil panen akan tergangggu. Pastikan pula agar tanah tersebut memiliki resapan air yang tinggi sebab pisang susah hidup pada tanah bergaram . Pisang Kepok bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian 1000 m dpl sampai 2000 mdpl.

Bibit
Pisang Kepok diperbanyak dengan cara mengambil tunas-tunas muda dari pohon induknya. Anakan yang akan ditanam sebaiknya punya ketinggian antara 1 meter hingga 1,5 meter.  Lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari pohon induk yang kualitasnya baik, produktif dan buahnya unggulan. Pastikan pula Anda mencermati tinggi indukan sebab akan mempengaruhi produksi pisang seperti jumlah sisir per tandannya. Bibit pisang ini dibagi ke dalam dua jenis yakni anakan muda dan anakan dewasa. Jauh lebih baik jika menggunakan jenis yang kedua sebab sudah memiliki bakal bungan dan cadangan makanan dalam bonggolnya sudah banyak. Pilih bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.

Pengolahan  Tanah
Untuk penyiapan lahan,  langkah pertama dimulai dengan pembasmian gulma, semak-semak, rumput dan juga melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan sengkedan dan juga saluran pengeluaran air kelak.
Buatkan sengkedan atau teras dengan lebar yang bergantung pada kemiringan tanah.  Adapun lambung sengkedan sebaiknya disangga dengan menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Jauh lebih baik lagi jika ditanamai tumbuhan legume seperti lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. Legume juga memasuk unsur hara N dan mampu menahan angin yang bisa merusak tanaman pisang. Sementara itu saluran pembuangan air dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil serta pada tanah yang datar Pada permukaan landasan juga sisi luar sebaiknya ditanami rerumputan agar terhindar erosi.

Penanaman

Bibit pisang kepok ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar agar di tiga bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang. Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayor. Kebanyakan kebun pisang di Asia dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam bersama dengan kopi, kelapa,kakao dan lain-lain. Ini tentunya memberikan keuntungan ganda bagi petani.

Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanamnya berat, dan 30 x 30 x30 cm jika medium tanamnya cukup gembur. Jarak tanam sebaiknya 3 x 3 m jika tanah kondisinya sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Proses penanaman dilakukan pada awal musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan September menuju oktober. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organik misalnya kompos dan kandang masing-masing 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen.

Pemeliharaan
Lakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Satu rumpun seharusnya hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Jika lebih maka sebaiknya dilakukan penjarangan. Sementara itu, proses penyiangan rumput maupun gulma haris dilakukan secara tertaur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Langkah penyiangan ini sebaiknya dilakukan dengan langkah penggemburan agar akar dan tunas makin banyak.

Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah kering perlu untuk disingkirkan. Hal ini harus rutin dilakukan. Sementara itu langkah pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium dalam jumlah yang cukup besar. Dan dalam 1 hektar pohon pisang butuh kira-kira 207 kg pupuk urea, 608 kg KCI, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Pemupikan pertama dilakukan setelah 6 bulan dari jarak tanamnya.

Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Langkah ini dilakukan dengan mengairi saluran air yang telah dibuat dan terletak di antara bebarisan tanaman pisang itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah memberi musa atau daun kering maupun yang basah. Musa ini berperan untuk mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma. Namun jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang berakar dangkal.

Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipoting sebab jika tidak, keberadaan jantung tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang telah berkembang secara sempurna, semua tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan plastik bening. Sebaiknya gunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan jangan lupa beri lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. jarak antara masing-masing lubang sekitar 7,5 cm.

Hama Dan Penyakit
Ada banyak hama yang perlu diwaspadai salam usaha budidaya pisang kepok antara lain ulat daun atau erienota thrax. Ia menyerang daun dan membuatnya menggulung dan sobek. Ulat ini bisa ditanggulangi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah uret kumbang. Ia menyerang kelopak daun juga batang dengan menciptakan lorong-lorong. Solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun pisang dan bersihkan dari sisa batang pisang yang busuk. Hama lainnya adalah nematode danulat bunga. Keduanya bisa juga diatasi dengan insektisida. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pisang adalah penyakit darah, panama, bintik daun, daun pucuk, layu oleh bakteri bacillus dan masih banyak lagi lainnya.
 
Panen
Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan. Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan juga bentuk buah. Daun bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan bisa dimulai. Buah yang sudah cukup matang berumur antara 80 sampai 100 hari. Lokasi jual buah juga harus diperhatikan agar buah tidak busuk sebelum sampai di konsumen. Sebaiknya, buah pisang disimpan minimal 10 hari sebelum tiba di konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar