Beberapa hari lihat di televisi tentang tanaman beracun dan mematikan, ternyata salah satunya ada di dekat kita dan sering ditanam sebagai tanaman hias namun tidak kita sadari sangat berbahaya. Tanaman hias yang sangat beracun itu adalah Oleander alias Bunga Mentega. Seringkali penulis lihat Oleander ini di tanam di pinggir jalan atau di halaman rumah atau kantor. Bunganya yang berwarna pink memang cukup indah dilihat, namun dibalik keindahannya itu ada sejuta bahaya mengancam kita dan keluarga kita. Nama ilmiah Oleander adalah
Nerium Oleander.
Bunga Oleander mengandung racun pada semua bagian tanamannya. Oleander adalah
salah satu tanaman yang paling beracun di dunia dan mengandung sejumlah
komponen racun yang banyak di antaranya yang bisa menimbulkan kematian,
khususnya pada anak-anak. Derajat keracunan bunga oleander diyakini
secara ekstrem sangat tinggi. Namun, dari sejumlah kasus yang
dilaporkan, hanya sedikit kasus keracunan oleander yang menimbulkan
kematian.
Keracunan oleander umumnya terjadi ketika bagian dari tanaman tersebut
masuk ke sistem pencernaan. Reaksi terhadap tanaman ini ada dua, yakni
menyebabkan efek jantung dan gastrointestinal (berkaitan dengan sistem
pencernaan antara lambung dan usus). Efek gastrointestinal berupa rasa
mual dan ingin muntah, pengeluaran air liur berlebih, nyeri perut, dan
diare yang disertai pendarahan.
Getah oleander bisa menyebabkan iritasi pada kulit, radang pada mata,
dan reaksi alergi yang ditandai oleh dermatitis (radang infeksi kulit).
Racun paling penting dalam bunga oleander adalah oleandrin dan
nerrine yang berhubungan dengan glikosid jantung. Racun-racun tersebut
terdapat pada semua bagian tanaman, namun umumnya terkonsentrasi pada
bagian getah yang tampilannya berwarna putih seperti susu. Jika memapar
kulit manusia, getah ini bisa menghalangi reseptor luar kulit manusia
sehingga menyebabkan kulit jadi kebas atau mati rasa. Ada keyakinan
bahwa oleander mengandung beberapa senyawa berbahaya yang belum
diketahui atau belum diteliti. Kulit kayu oleander mengandung rosagenin
yang diketahui memiliki efek mirip strychnine. Keseluruhan bagian
tanaman yang mengandung racun tersebut menyebabkan reaksi merugikan,
baik bagi manusia maupun hewan.
Oleander juga diketahui dapat menyimpan racunnya meski dikeringkan.
Diyakini bahwa 10-20 helai daun yang dikonsumsi oleh orang dewasa dapat
menyebabkan reaksi merugikan, dan satu helai daun cukup untuk dijadikan
senjata mematikan jika dimakan oleh anak kecil atau bayi. ada sejumlah laporan tak terhitung mengenai kasus-kasus bunuh diri
dengan mengonsumsi biji bunga oleander di India Selatan. Dalam dunia
binatang, kandungan racun sekitar 0,5 miligram per kilogram berat badan
hewan sudah cukup mematikan bagi banyak hewan, dan berbagai dosis lain
akan memengaruhi hewan lain. Sebagian besar hewan dapat menderita reaksi
atau kematian akibat tanaman ini.
Proses keracunan dan reaksi terhadap tanaman oleander berlangsung sangat
cepat, sehingga menuntut perawatan medis yang segera terhadap korban
atau yang diketahui keracunan, baik pada hewan maupun manusia.
Rangsangan untuk muntah dan yang berhubungan dengan lambung adalah
tindakan pencegahan untuk mengurangi penyerapan kandungan racun dalam
sistem pencernaan.