Apa sih bedanya duah duku, langsat dan satu lagi kokosan itu? Sebenarnya ketiganya masih dalam jenis pohon yang sama yaitu Lansium domesticum cuma beda varietas saja. Kaya Mangga gitu deh ada mangga madu, mangga arumanis dan mangga lainyya yang satu spesies namun beda varietas.
Ketiganya punya kulit buah yang berwarna kuning kecoklatan cerah, dan ini sering dipakai untuk menggambarkan warna kulit kuning langsat.
Buah duku dan langsat mudah dijumpai saat lagi musim biasa dijajakan oleh penjual buah di pinggir jalan. Harganya yang reltif terjangkau membuat buah ini banyak digemari oleh masyarakat.
Sebetulnya Duku, langsat dan kokosan adalah jenis buah-buahan anggota suku Meliaceae.
Duku, Langsat dan Kokosan ketiga-tiganya sepintas mirip dari tampilan bentuk buahnya dan kebanyakan orang menyebutnya buah Duku, namun sebenarnya Duku berbeda dengan Langsat maupun Kokosan.
Duku biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik pada berbagai jenis tanah, terutama tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial. Duku menyenangi tanah bertekstur sedang dan berdrainase baik, kaya bahan organik dan sedikit asam, namun dengan ketersediaan air tanah yang cukup. Sementara itu varietas langsat lebih tahan terhadap perubahan musim, dan dapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi dan mendapatkan air. Duku tidak tahan penggenangan.
Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.
Habitus Tanaman
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter pohon hingga 75 cm. Batang biasanya beralur-alur dalam tak teratur, dengan banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung getah kental berwarna susu yang lengket (resin).
Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9-21 cm × 5-10 cm, mengkilap di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.
Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua. Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan. Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2-3 mm × 4-5 mm, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran. Putiknya tebal dan pendek.
Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5-5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam. Kultivar-kultivar yang unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.
Perbanyakan yang dilakukan menggunakan biji mengakibatkan lambannya tanaman dalam menghasilkan buah. Tanaman baru berbunga pada umur 10 sampai 15 tahun. Perkecambahan tumbuhan ini memiliki perilaku poliembrioni (satu biji menghasilkan banyakembrio atau semai): satu embrio hasil pembuahan, dan sisanya embrio apomiktik, Embrio apomiktik berkembang dari jaringan pohon induk sehingga keturunannya memiliki karakter yang serupa dengan induknya.
DUKU Lansium domesticum var. duku
Kelompok yang dikenal sebagai duku (Lansium domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah, dengan tandan yang relatif pendek dan berisi sedikit buah. Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bila masak, umumnya berbiji kecil dan berdaging tebal, manis atau masam, dan berbau harum.
Ada beberapa varietas duku. Mulai dari duku "palembang" yang berkulit tebal serta berwarna agak "kemerahan" sampai duku condet yang berkulit tipis dan berwarna agak kehijauan. Langsat yang berkulit sangat tipis, berwarna kuning keputih-putihan serta bergetah itu pun merupakan salah satu varietas dari duku. Pertumbuhan pohon duku sangat lamban. Dalam kondisi yang sangat optimal, umur 10 sd. 15 tahun baru akan mulai berbuah. Dalam kondisi yang kurang bergitu menguntungkan, pada umur-umur tersebut, tanaman baru akan mencapai ketinggian antara 3 sd. 5 m. dan belum berbuah.
Para petani Thailand, memiliki resep sederhana untuk memupuk tanaman duku mereka. Kalau diameter batang 30 cm, maka dosis pupuknya 3 kg. NPK 19-19-19. (Nitrogen, Phospat dan Kalium masing-masing 19%). Kalau diameter tanaman 50 cm, maka pupuknya 5 kg NPK 19-19-19. Demikian seterusnya, pada tiap peningkatan diameter batang 10 cm, dosis pupuknya ditambah 1 kg. Atau tiap peningkatan diameter batang 1 cm. dosisnya tambah 0,1 kg.
LANGSAT Lansium domesticum var. domesticum
Buah yang bentuknya kecil-kecil agak lonjong mirip buah kemiri yang rasanya manis sedikit masam ini banyak digemari masyarakat. Buah Langsat banyak dijumpai di Pulau Sulawesi dari Selatan sampai Utara bisa kita jumpai buah langsat di jual di pinggir-pinggir jalan.
Langsep atau Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus, berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak. Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat telur dan besar-besar. Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih) sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis dan menyegarkan. Tidak seperti duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahan lama setelah dipetik. Dalam tiga hari setelah dipetik, kulit langsat akan menghitam sekalipun itu tidak merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya menjadi tidak menarik. Mengingat daya tahan buahnya yang tak seperti duku, langsat umumnya dikenal secara lebih terbatas dan lokal. Beberapa kultivar yang populer, di antaranya adalah langsep singosari dari Malang, langsat tanjung dari Kalsel, langsat punggur dari Kalbar, dan sebagainya. Dari Thailand dikenal langsat uttaradit, dan dari Luzon, Filipina, dikenal langsat paete.
KOKOSAN Lansium domesticum var. aquaeum
Kokosan (L. domesticum var. aquaeum) dibedakan oleh daunnya yang berbulu, tandannya yang penuh butir buah yang berjejalan sangat rapat, dan kulit buahnya yang berwarna kuning tua. Butir-butir buahnya umumnya kecil, berkulit tipis dan sedikit bergetah, namun sukar dikupas. Sehingga buah dimakan dengan cara digigit dan disedot cairan dan bijinya (maka disebut kokosan), atau dipijit agar kulitnya pecah dan keluar bijinya (maka dinamai pisitan, pijetan, bijitan).
Bentuk pohonnya hampir sama dengan pohon duku; namun bentuk daunnya lebih lanset, bulu daun lebih lebat dan kasar; malai bunga lebih panjang; buahnya lebih kecil. Kadang daging buahnya berwarna kuning kemerah-merahan dengan biji relatif besar dan berdaging tipis, dan berair. Kokosan umumnya berasa masam sampai masam sekali. Buah Kokosan ini biasanya dijual berikut tangkainya, karena buah yang matang masih kuat menempel di tangkai buah. Kalau makan kokosan hati-hati jangan sampai bijinya tergigit. Biji kokosan rasanya pahit.
Informasi pertanian, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman buah, perkebunan dan holtikultura
Jumat, 19 Juli 2013
Selasa, 16 Juli 2013
TEKNIK BUDIDAYA ASPARAGUS SAYURAN MAHAL NAMUN BIAYA MURAH
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian
batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan
Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan
tidak banyak dijumpai di Indonesia.
Dalam ilmu kesehatan, Asparagus sangat bermanfaat karena kandungan serat Asparagus sangat tinggi, serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah adn membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.
Asparagus merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan tidak repot. Sekali tanam bisa untuk sepuluh tahun atau lebih dan bisa panen terus tanpa mengganti dengan tanaman baru..
I. Persemaian
Lahan persemaian dibajak dan dicampur dengan pupuk kandang.
Buat bedengan dengan lebar 120 cm, dengan parit lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
Benih direndam di air kompos (kompos yang dicampur air) selama 4-5 hari sebelum ditanam.
Benih disemai dengan jarak tanam 10 x 15 cm dengan kedalaman 2,5 cm. Setiap lubang diisi satu biji.
Kemudian dilapisi mulsa tipis dari jerami atau sekam untuk menjaga kelembaban.
Jaga kelembaban (jangan kering & jangan becek) sampai tanaman tumbuh.
Kecambah akan muncul setelah 10 – 30 hari.
Bibit siap dipindahkan ke lapangan setelah umur 5-6 bulan.
II. Pemindahan bibit
Persiapan bibit :
Gali bedengan dengan hati-hati untuk mencabut bibit asparagus beserta akar-akarnya.
Pilih bibit yang sehat dan buang yang penampakannya jelek/sakit.
Bibit yg dicabut harus segera ditanam.
Pangkas pucuk tanaman hingga menyisakan tinggi 20cm.
Persiapan lahan :
Lahan dibajak dalam.
Dibuat parit dengan dalam 40 cm lebar 20 cm, jarak antar parit 1,5-1,8 m.
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam parit sampai setinggi 10 cm.
Penanaman:
Letakkan bibit di parit yang berisi pupuk kandang lalu tutup dengan sedikit tanah (asal tertutup dan bisa berdiri).
Tanam dengan jarak 30 – 45 cm antar tanaman.
Tanam di pagi hari atau sore hari dimana cuaca tidak terik.
III. Perawatan
Lakukan penyiangan dan pembumbunan setiap minggu sedikit demi sedikit hingga lama kelamaan parit terisi penuh. Setelah itu penyiangan bisa lebih jarang.
Pangkas dan musnahkan batang yang terserang hama.
Lakukan pengairan seminggu sekali jika musim kemarau.
Tambahkan pupuk kandang secara rutin terutama setelah satu periode panen.
IV. Panen
Panen dapat dilakukan 4-5 bulan setelah pemindahan tanaman atau 10 bulan setelah semai.
Sebelum panen dilakukan pemangkasan hingga tersisa 2 cabang tiap tanaman.
Setelah pemangkasan akan muncul tunas/rebung yang banyak.
Panen setelah tinggi rebung 25 cm dan sebelum mekar.
Lakukan panen setiap hari sampai rebung yang tumbuh baru diameternya kecil.
Jika rebung yang keluar hanya sebesar pensil, hentikan pemanenan dan biarkan asparagus tumbuh kembali, lakukan panen lagi setelah beberapa bulan.
Dalam ilmu kesehatan, Asparagus sangat bermanfaat karena kandungan serat Asparagus sangat tinggi, serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah adn membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.
Asparagus merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan tidak repot. Sekali tanam bisa untuk sepuluh tahun atau lebih dan bisa panen terus tanpa mengganti dengan tanaman baru..
I. Persemaian
Lahan persemaian dibajak dan dicampur dengan pupuk kandang.
Buat bedengan dengan lebar 120 cm, dengan parit lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
Benih direndam di air kompos (kompos yang dicampur air) selama 4-5 hari sebelum ditanam.
Benih disemai dengan jarak tanam 10 x 15 cm dengan kedalaman 2,5 cm. Setiap lubang diisi satu biji.
Kemudian dilapisi mulsa tipis dari jerami atau sekam untuk menjaga kelembaban.
Jaga kelembaban (jangan kering & jangan becek) sampai tanaman tumbuh.
Kecambah akan muncul setelah 10 – 30 hari.
Bibit siap dipindahkan ke lapangan setelah umur 5-6 bulan.
II. Pemindahan bibit
Persiapan bibit :
Gali bedengan dengan hati-hati untuk mencabut bibit asparagus beserta akar-akarnya.
Pilih bibit yang sehat dan buang yang penampakannya jelek/sakit.
Bibit yg dicabut harus segera ditanam.
Pangkas pucuk tanaman hingga menyisakan tinggi 20cm.
Persiapan lahan :
Lahan dibajak dalam.
Dibuat parit dengan dalam 40 cm lebar 20 cm, jarak antar parit 1,5-1,8 m.
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam parit sampai setinggi 10 cm.
Penanaman:
Letakkan bibit di parit yang berisi pupuk kandang lalu tutup dengan sedikit tanah (asal tertutup dan bisa berdiri).
Tanam dengan jarak 30 – 45 cm antar tanaman.
Tanam di pagi hari atau sore hari dimana cuaca tidak terik.
III. Perawatan
Lakukan penyiangan dan pembumbunan setiap minggu sedikit demi sedikit hingga lama kelamaan parit terisi penuh. Setelah itu penyiangan bisa lebih jarang.
Pangkas dan musnahkan batang yang terserang hama.
Lakukan pengairan seminggu sekali jika musim kemarau.
Tambahkan pupuk kandang secara rutin terutama setelah satu periode panen.
IV. Panen
Panen dapat dilakukan 4-5 bulan setelah pemindahan tanaman atau 10 bulan setelah semai.
Sebelum panen dilakukan pemangkasan hingga tersisa 2 cabang tiap tanaman.
Setelah pemangkasan akan muncul tunas/rebung yang banyak.
Panen setelah tinggi rebung 25 cm dan sebelum mekar.
Lakukan panen setiap hari sampai rebung yang tumbuh baru diameternya kecil.
Jika rebung yang keluar hanya sebesar pensil, hentikan pemanenan dan biarkan asparagus tumbuh kembali, lakukan panen lagi setelah beberapa bulan.
Senin, 15 Juli 2013
CARA BUDIDAYA CABAI SETAN Bhut Jolokia
Cabai Setan Bhut Jolokia dan Cabai setan varietas Trinidad Scorpion sangat
cocok dibudidayakan di Indonesia karena pada dasarnya cabai adalah tanaman
tropis. Sebenarnya cara tanam cabe sama saja dengan budidaya cabe pada
umumnya seperti cabe rawit. Hal yang membedakan dalam bertanam varietas cabai setan adalah umur yang lebih lama dan buah cabai yang lebih besar.
Secara umum untuk cabai setan :
- Waktu berkecambah 4 hari sampai 4 minggu
- Panen pertama saat umur 3 sampai 6 bulan
Persiapan
Siapkan media tanam yang berasal dari tanah yang dicampur kompos/pupuk kandang, bisa juga dicampur cocopeat dan atau sekam dan atau sekam bakar. Perbandingannya terserah, yang penting kompos/pupuk kandang merupakan separuh dari komposisi total. Usahakan media tanam steril, cara mensterilkan yaitu dipanaskan sampai suhu minimal 100 derajat Celcius.
Wadah yang digunakan bisa plug tray/seedling tray/tray semai ataupun polybag ataupun pot atau terserah apapun wadahnya. Sebaiknya waktu menyemai tidak menggunakan wadah yang besar agar pengaturan air lebih mudah.
Sebelum disemai, sebaiknya benih cabe direndam semalam dengan air yang dicampur pupuk organik cair agar benih bisa lebih cepat tumbuh.
Penyemaian
Penyemaian dilakukan dengan cara membuat lubang kecil sedalam 1 cm pada media lalu menaruh benih di dalam lubang tersebut lalu menutupnya dengan media tanam. Bisa juga dilakukan dengan cara meletakkan begitu saja di atas media lalu tutup dengan media setinggi setengah cm.
Letakkan persemaian di tempat teduh. Jaga kelembaban media tapi jangan sampai becek. Suhu yang ideal agar tingkat keberhasilan bertunas tinggi adalah 25-30 derajat celcius.
Pindah Tanam
Pindahkan ke tempat yang terang yang mendapat sinar matahari banyak saat sudah muncul empat daun. Pemindahan tersebut bisa juga sekalian memindah ke lapangan (tanpa wadah). Jika dipindah ke lapangan sebaiknya menggunakan jarak tanam 30 x 30 cm atau lebih.
Apabila tidak ingin dipindah ke lapangan, sesuaikan besar wadah dengan besar tanaman, jika wadah memang sudah tidak cukup menampung tanaman tersebut maka harus dipindah ke wadah yang lebih besar.
Perawatan
Yang perlu diperhatikan adalah kecukupan Nutrisi dan kecukupan Air. Tapi jangan sampai becek karena cabe tidak suka becek.
Secara umum untuk cabai setan :
- Waktu berkecambah 4 hari sampai 4 minggu
- Panen pertama saat umur 3 sampai 6 bulan
Persiapan
Siapkan media tanam yang berasal dari tanah yang dicampur kompos/pupuk kandang, bisa juga dicampur cocopeat dan atau sekam dan atau sekam bakar. Perbandingannya terserah, yang penting kompos/pupuk kandang merupakan separuh dari komposisi total. Usahakan media tanam steril, cara mensterilkan yaitu dipanaskan sampai suhu minimal 100 derajat Celcius.
Wadah yang digunakan bisa plug tray/seedling tray/tray semai ataupun polybag ataupun pot atau terserah apapun wadahnya. Sebaiknya waktu menyemai tidak menggunakan wadah yang besar agar pengaturan air lebih mudah.
Sebelum disemai, sebaiknya benih cabe direndam semalam dengan air yang dicampur pupuk organik cair agar benih bisa lebih cepat tumbuh.
Penyemaian
Penyemaian dilakukan dengan cara membuat lubang kecil sedalam 1 cm pada media lalu menaruh benih di dalam lubang tersebut lalu menutupnya dengan media tanam. Bisa juga dilakukan dengan cara meletakkan begitu saja di atas media lalu tutup dengan media setinggi setengah cm.
Letakkan persemaian di tempat teduh. Jaga kelembaban media tapi jangan sampai becek. Suhu yang ideal agar tingkat keberhasilan bertunas tinggi adalah 25-30 derajat celcius.
Pindah Tanam
Pindahkan ke tempat yang terang yang mendapat sinar matahari banyak saat sudah muncul empat daun. Pemindahan tersebut bisa juga sekalian memindah ke lapangan (tanpa wadah). Jika dipindah ke lapangan sebaiknya menggunakan jarak tanam 30 x 30 cm atau lebih.
Apabila tidak ingin dipindah ke lapangan, sesuaikan besar wadah dengan besar tanaman, jika wadah memang sudah tidak cukup menampung tanaman tersebut maka harus dipindah ke wadah yang lebih besar.
Perawatan
Yang perlu diperhatikan adalah kecukupan Nutrisi dan kecukupan Air. Tapi jangan sampai becek karena cabe tidak suka becek.
Minggu, 14 Juli 2013
BUDIDAYA KANGKUNG CABUT DI LAHAN TERBATAS
Kangkung merupakan tanaman sayuran yang mudah ditanam sendiri dan tidak banyak perawatan yang bisa anda usahakan sendiri di rumah. Apalagi anda punya pekarangan di rumah, daripada nganggur bisa dipake untuk berkebun ala
kadarnya sekalian untuk mengisi kesibukan dirumah dan kebutuhan sayuran
dirumah anda dengan budidaya kangkungf cabut.
Pengolahan Tanah
Untuk persiapan, siapkan cangkul dan bolak-balik tanah memakai cangkul sedalam 30cm seluas lahan yang anda punya supaya tanah menjadi gembur dan tidak keras. tanah yang sudah selesai dicangkul diberi pupuk kandang dan kapur pertanian, supaya tanah tidak masam unsur haranya dan membuat tanah menjadi lebih subur . Setelah itu bikin guludan atau bedengan yang lebarnya kira-kira 1 x 4 m setinggi 40cm .
Setelah dibuat bedengan tanah dibiarkan selama sehari atau tiga hari, dengan tujuan memberi waktu pada tanah untuk memperbaiki unsur-unsur yang ada didalamnya. Setelah mulai menanam kangkung cabut dengan jarak tanam kearah memanjang 10cm atau lebih rapat lagi 5cm. Dan jarak tanam arah melebar 20cm, pada setiap lubang tanam dapat diisi dengan 5 biji kangkung itu sudah cukup rapat apabila biji kangkung itu tumbuh subur .
Pada usia 3 – 5 hari sejak biji kangkung itu ditanam kedalam tanah maka mulailah bermunculan tunas-tunas kecambah kangkung dan dari sini dapat anda hitung untuk waktu panennya kira-kira pohon kangkung itu sudah berumur 35 – 40 hari dan selama itu pula anda harus rajin menyiram kecambah kangkung itu dipagi hari dan sore hari.
Memupuknya anda cukup dengan pupuk cair saja yang dapat dicampur dengan air dan langsung disiramkan ketanah diarea lahan kangkung, pemupukan cukup dilakukan 1-2 kali saja sedangkan hama yang suka mengganggu petani kangkung adalah ulat daun, kepik dan hewan ternak .
Bila kangkung sudah mencapai umur 35-40 hari anda dapat memanennya dengan cara dicabut bersama dengan akar-akarnya, dari hasil panen tersebut terserah anda mau dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar atau tetangga anda disekitarnya .
Apabila anda ingin menjualnya kangkung-kangkung itu diikat terlebih dahulu dengan tali plastik atau dengan karet gelang yang banyak dijual ditoko-toko dekat rumah anda .
Dalam satu ikatan yang biasa dijual kepasar-pasar itu berisi sekitar 15-17 batang kangkung, soal harga saya tidak bisa menentukan karena harga pasar sangat fluktuatif, susah untuk diprediksi kalau kita tidak merisetnya sendiri .
Pengolahan Tanah
Untuk persiapan, siapkan cangkul dan bolak-balik tanah memakai cangkul sedalam 30cm seluas lahan yang anda punya supaya tanah menjadi gembur dan tidak keras. tanah yang sudah selesai dicangkul diberi pupuk kandang dan kapur pertanian, supaya tanah tidak masam unsur haranya dan membuat tanah menjadi lebih subur . Setelah itu bikin guludan atau bedengan yang lebarnya kira-kira 1 x 4 m setinggi 40cm .
Setelah dibuat bedengan tanah dibiarkan selama sehari atau tiga hari, dengan tujuan memberi waktu pada tanah untuk memperbaiki unsur-unsur yang ada didalamnya. Setelah mulai menanam kangkung cabut dengan jarak tanam kearah memanjang 10cm atau lebih rapat lagi 5cm. Dan jarak tanam arah melebar 20cm, pada setiap lubang tanam dapat diisi dengan 5 biji kangkung itu sudah cukup rapat apabila biji kangkung itu tumbuh subur .
Pada usia 3 – 5 hari sejak biji kangkung itu ditanam kedalam tanah maka mulailah bermunculan tunas-tunas kecambah kangkung dan dari sini dapat anda hitung untuk waktu panennya kira-kira pohon kangkung itu sudah berumur 35 – 40 hari dan selama itu pula anda harus rajin menyiram kecambah kangkung itu dipagi hari dan sore hari.
Memupuknya anda cukup dengan pupuk cair saja yang dapat dicampur dengan air dan langsung disiramkan ketanah diarea lahan kangkung, pemupukan cukup dilakukan 1-2 kali saja sedangkan hama yang suka mengganggu petani kangkung adalah ulat daun, kepik dan hewan ternak .
Bila kangkung sudah mencapai umur 35-40 hari anda dapat memanennya dengan cara dicabut bersama dengan akar-akarnya, dari hasil panen tersebut terserah anda mau dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar atau tetangga anda disekitarnya .
Apabila anda ingin menjualnya kangkung-kangkung itu diikat terlebih dahulu dengan tali plastik atau dengan karet gelang yang banyak dijual ditoko-toko dekat rumah anda .
Dalam satu ikatan yang biasa dijual kepasar-pasar itu berisi sekitar 15-17 batang kangkung, soal harga saya tidak bisa menentukan karena harga pasar sangat fluktuatif, susah untuk diprediksi kalau kita tidak merisetnya sendiri .
Rabu, 10 Juli 2013
Cara Tanam Dan Merawat Jambu Sukun Kristal Agar Selalu Berbuah
Dulu di rumah nenek ada sebuah pohon yang selalu menjadi favorit anak-anak namanya jambu sukun. Jambu sukun ini adalah sejenis jambu biji namun tanpa biji. Biarpun buah sukun lokal ini agak kecil namun rasanya manis dan daging buah full tidak ada biji membuat jambu sukun ini selalu laris manis dipanjat anak-anak. Mungkin kini jambu sukun sudah sangat jarang dijumpai, padahal menurut saya termasuk buah yang cukup lezat. Jambu sukun yang banyak dijumpai dan mudah didapatkan bibitnya adalah jambu sukun bangkok asal thailand atau jambu sukun kristal asal taiwan. Jika anda rindu akan rasa buah jambu sukun lokal dulu mungkin bisa terobati dengan menanam sendiri jambu sukun kristal yang lagi heboh ini.
Jambu Sukun Kristal
Jambu Sukun Kristal merupakan introduksi dari Negeri Taiwan. Ukuran buah besar dan rasa manisnya s/d 12 briks, jangan heran jika harga buahnya paling top untuk kelas jambu biji.
Pohon dan daun tanaman ini seperti jambu biji pada umumnya, namun jika buah dibelah. terlihat biji relatif sedikit, sehingga mudah untuk dikonsumsi yaa...mirip jambu sukun lokallah pokoknya.
Jambu Sukun Kristal rajin berbuah dan tingkat kerontokan buah tidak banyak. Berat buah bisa mencapai 500 gr, bisa lebih dari itu dengan perawatan intensif.
Jambu Sukun Kristal dapat hidup s/d Ketinggian 1.000 mdpl. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya ialah jenis tanah berpasir, gembur, serta banyak mengandung unsur organik. Meskipun demikian, di tanah yang berat dan liatpun jambu air masih bisa tumbuh baik. Kedalaman air tanah yang baik antara 50-200 cm. Derajat keasaman tanahnya berkisar antara 4-8. Curah hujan optimum tidak kurang dari 2.000 mm per tahun atau sekitar 7-12 bulan basah.
Pohon jambu Kristal sebaiknya ditanam dalam jarak 3x4 m2, untuk memperoleh hasil maksimal. Dengan ukuran ini, dalam satu hektare lahan bisa ditanam hingga 800 pohon.
Pemupukan dan Pemeliharaan Jambu Sukun Kristal
Karena pembungaan terjadi pada pucuk yang baru muncul, pola pembuahannya sesuai dengan pola pertumbuhan serentak daun-daunnya. Pada pemeliharaan secara minimum di daerah-daerah tropik sering terjadi adanya panen raya dan panen tambahan yang jumlahnya sedikit, yang bertalian dengan banyak atau sedikitnya daun yang tumbuh secara serentak. Penatalaksanaan mungkin ditujukan untuk memaksimalkan panen raya dan memapankan daur pembuahan yang kurang dari setahun. Untuk itu pohon dipangkas dan dirompes segera setelah panen untuk merangsang munculnya daun secara serentak yang akan menghasilkan buah untuk musim berikutnya. Mengingat masa dari pembungaan sampai panen adalah 14–20 minggu, yang bergantung kepada kultivarnya maka daur pertumbuhannya 7-9 bulan.
Adapun hama yang perlu diwaspadai pohon jambu Kristal ini adalah lalat buah dan kutu putih. gunakan insektisida organik untuk menghalau hama tersebut.
Di Thailand, pengairan selama musim kering dan pemangkasan ringan yang berulang ulang dilakukan untuk mernacu keluarnya pucuk pembungaan agar produksi dapat berlangsung sepanjang tahun. Jika panen didaurkan, sebagian besar pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pada akhir saat panen, dan jika perlu ditambah dengan pemupukan lewat daun.
Jika pohon dipanen terus menerus, pupuk diberikan dalam beberapa dosis kecil. Tahap pupuk daun minimal adalah kira-kira: 1,65% N, 0,26% P, 1,4% K, 1,25% Ca, dan 0,3% Mg. Pada pohon muda yang subur, cabang-cabang utama dapat dibengkokkan ke arah bawah dan dipangkas untuk merangsang berseminya tunas tunas lateral.
Pada awal musim berbuah berikutnya beberapa cabang yang subur dipotong untuk membiarkan terbentuknya struktur pohon terbuka. Jika pohon berbuah dengan baik, cabang-cabangnya akan cepat menjadi dewasa sehingga cabang-cabang yang menggantung dipangkas agar tinggal ranting-ranting muda.
Buah jambu biji dibungkus setelah dilakukan penjarangan. Perlakuan ini akan mempertinggi kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah. Walaupun begitu, karena digunakan kantung plastik yang akan mengembunkan uap air di dalamnya, buah harus dipanen dalam keadaan masih hijau untuk mencegah pembusukan. Bisa digunakan kantung kertas untuk keperluan tersebut.
Jambu Sukun Kristal
Jambu Sukun Kristal merupakan introduksi dari Negeri Taiwan. Ukuran buah besar dan rasa manisnya s/d 12 briks, jangan heran jika harga buahnya paling top untuk kelas jambu biji.
Pohon dan daun tanaman ini seperti jambu biji pada umumnya, namun jika buah dibelah. terlihat biji relatif sedikit, sehingga mudah untuk dikonsumsi yaa...mirip jambu sukun lokallah pokoknya.
Cara budidaya Jambu Sukun Kristal sederhana dan mudah, anda pun bisa menanamnya dalam
tambulampot. Dengan Tabulampot ini, pohon jambu Kristal pun bisa mengisi
sisa lahan di sekitar rumah anda.
Jambu Sukun Kristal rajin berbuah dan tingkat kerontokan buah tidak banyak. Berat buah bisa mencapai 500 gr, bisa lebih dari itu dengan perawatan intensif.
Jambu Sukun Kristal dapat hidup s/d Ketinggian 1.000 mdpl. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya ialah jenis tanah berpasir, gembur, serta banyak mengandung unsur organik. Meskipun demikian, di tanah yang berat dan liatpun jambu air masih bisa tumbuh baik. Kedalaman air tanah yang baik antara 50-200 cm. Derajat keasaman tanahnya berkisar antara 4-8. Curah hujan optimum tidak kurang dari 2.000 mm per tahun atau sekitar 7-12 bulan basah.
Pohon
jambu Kristal sendiri cukup produktif. Dalam waktu tujuh bulan setelah
bibit ditanam, petani bisa melakukan panen pertama dengan mendapatkan
dua kilogram di setiap pohon, dengan berat setiap buah antara 500 gram
hingga 900 gram.
Setelah
pohon berumur dua tahun, petani bisa menikmati panen antara berkisar 70
kg hingga 80 kg per pohon. Panen bahkan bisa dilakukan seminggu sekali,
bila pohon sudah mencapai usia produktif, yakni 15 tahun hingga 32
tahun.Pohon jambu Kristal sebaiknya ditanam dalam jarak 3x4 m2, untuk memperoleh hasil maksimal. Dengan ukuran ini, dalam satu hektare lahan bisa ditanam hingga 800 pohon.
Pemupukan dan Pemeliharaan Jambu Sukun Kristal
Karena pembungaan terjadi pada pucuk yang baru muncul, pola pembuahannya sesuai dengan pola pertumbuhan serentak daun-daunnya. Pada pemeliharaan secara minimum di daerah-daerah tropik sering terjadi adanya panen raya dan panen tambahan yang jumlahnya sedikit, yang bertalian dengan banyak atau sedikitnya daun yang tumbuh secara serentak. Penatalaksanaan mungkin ditujukan untuk memaksimalkan panen raya dan memapankan daur pembuahan yang kurang dari setahun. Untuk itu pohon dipangkas dan dirompes segera setelah panen untuk merangsang munculnya daun secara serentak yang akan menghasilkan buah untuk musim berikutnya. Mengingat masa dari pembungaan sampai panen adalah 14–20 minggu, yang bergantung kepada kultivarnya maka daur pertumbuhannya 7-9 bulan.
Adapun hama yang perlu diwaspadai pohon jambu Kristal ini adalah lalat buah dan kutu putih. gunakan insektisida organik untuk menghalau hama tersebut.
Di Thailand, pengairan selama musim kering dan pemangkasan ringan yang berulang ulang dilakukan untuk mernacu keluarnya pucuk pembungaan agar produksi dapat berlangsung sepanjang tahun. Jika panen didaurkan, sebagian besar pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pada akhir saat panen, dan jika perlu ditambah dengan pemupukan lewat daun.
Jika pohon dipanen terus menerus, pupuk diberikan dalam beberapa dosis kecil. Tahap pupuk daun minimal adalah kira-kira: 1,65% N, 0,26% P, 1,4% K, 1,25% Ca, dan 0,3% Mg. Pada pohon muda yang subur, cabang-cabang utama dapat dibengkokkan ke arah bawah dan dipangkas untuk merangsang berseminya tunas tunas lateral.
Pada awal musim berbuah berikutnya beberapa cabang yang subur dipotong untuk membiarkan terbentuknya struktur pohon terbuka. Jika pohon berbuah dengan baik, cabang-cabangnya akan cepat menjadi dewasa sehingga cabang-cabang yang menggantung dipangkas agar tinggal ranting-ranting muda.
Buah jambu biji dibungkus setelah dilakukan penjarangan. Perlakuan ini akan mempertinggi kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah. Walaupun begitu, karena digunakan kantung plastik yang akan mengembunkan uap air di dalamnya, buah harus dipanen dalam keadaan masih hijau untuk mencegah pembusukan. Bisa digunakan kantung kertas untuk keperluan tersebut.
Selasa, 09 Juli 2013
CARA BUDIDAYA SINGKONG GAJAH, SINGKONG SUPER BESAR ENAK RASANYA
Singkong alias ketela pohon mungkin sampai saat ini masih identik dengan image kemiskinan. Yaa karena umumnya singkong menjadi tanaman andalan di daerah yang tandus dan kurang air dan menjadi makanan pokok didaerah tandus tadi. Namun kini singkong telah menjadi tanaman yang cukup menguntungkan dengan adanya pemuliaan tanaman singkong oleh para ahli pertanian di Indonesia. Kalau jaman dulu kita kenal ketela mukibat yang umbinya lumayan gede, kini telah muncul singkong super yang diberi nama Singkong Gajah.
Alhamdulillah, seorang peneliti dari Samarinda bernama Prof. Dr Ristono MS, Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, telah berhasil menemukan Varietas Singkong Super tadi. Singkong Temuannya umbinya berukuran Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Lihat saja sendiri Umbinya Bisa Mencapai 50 Kg/pohon. Kalau singkong Biasa berat umbi Maksimal Seberat 3 Kg/pohon, sangat jauh berbeda bukan. Makanya singkong ini kemudian dikenal dengan nama singkong gajah.
Disamping super besar, Singkong Gajah Juga lebih enak rasanya dan lebih Tahan Terhadap Serangan Hama. Singkong Gajah rasanya lebih gurih dan tekstur umbi lebih lunak jika dibandingkan dengan singkong biasa. Cuma kalau mau digoreng utuh kayaknya wajan dirumah anda tidak muat deh...:).
Banyaknya permintaan sigkong baik untuk makanan, makanan ternak serta yang baru-baru ini ada bietanol, berkebun singkong gajah ini layak untuk diusahakan secara profitable. Apalagi bibit Singkong gajah kini sudah banyak menyebar di Indonesia tidak hanya di kalimantan timur saja.
Untuk budidaya singkong gajah tidaklah sulit seperti tanam singkong biasa saja. Berikut ini cara budidaya singkong gajah.
A. SYARAT PERTUMBUHAN
1. IKLIM
a) BIBIT
a. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
c. Pembentukan Bedengan (Guludan)
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
d. Pengapuran (Bila diperlukan)
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. TEKNIK PENANAMAN
Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.
Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang. .
E. PEMUPUKAN
Pemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit. Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal. Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDA
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
Alhamdulillah, seorang peneliti dari Samarinda bernama Prof. Dr Ristono MS, Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, telah berhasil menemukan Varietas Singkong Super tadi. Singkong Temuannya umbinya berukuran Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Lihat saja sendiri Umbinya Bisa Mencapai 50 Kg/pohon. Kalau singkong Biasa berat umbi Maksimal Seberat 3 Kg/pohon, sangat jauh berbeda bukan. Makanya singkong ini kemudian dikenal dengan nama singkong gajah.
Disamping super besar, Singkong Gajah Juga lebih enak rasanya dan lebih Tahan Terhadap Serangan Hama. Singkong Gajah rasanya lebih gurih dan tekstur umbi lebih lunak jika dibandingkan dengan singkong biasa. Cuma kalau mau digoreng utuh kayaknya wajan dirumah anda tidak muat deh...:).
Banyaknya permintaan sigkong baik untuk makanan, makanan ternak serta yang baru-baru ini ada bietanol, berkebun singkong gajah ini layak untuk diusahakan secara profitable. Apalagi bibit Singkong gajah kini sudah banyak menyebar di Indonesia tidak hanya di kalimantan timur saja.
Untuk budidaya singkong gajah tidaklah sulit seperti tanam singkong biasa saja. Berikut ini cara budidaya singkong gajah.
A. SYARAT PERTUMBUHAN
1. IKLIM
- Untuk dapat berproduksi optimal, ubikayu memerlukan curah hujan 150- 200 mmpada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006).
- Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
- Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.
- Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
- Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
- Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
- Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.
a) BIBIT
- Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah penanaman. Sebaiknya varietas unggul yang dibudidayakan memiliki sifat toleran kekeringan, toleran lahan pH rendah dan/atau tinggi, toleran keracunan Al, dan efektif memanfaatkan hara P yang terikat oleh Al dan Ca.
- Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
- Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam
- Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.
- Belum tumbuh tunas-tunas baru
a. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
- Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
- Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
- Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
- Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
c. Pembentukan Bedengan (Guludan)
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
d. Pengapuran (Bila diperlukan)
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. TEKNIK PENANAMAN
Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.
Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang. .
E. PEMUPUKAN
Pemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit. Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal. Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDA
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
Adalah Profesor Dr Ristono MS,
Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, Yang Sukses Menemukan Varietas Singkong
Jumbo Tersebut. Julukan “Jumbo” Pada Singkong Temuannya Itu Tak Berlebihan
Mengingat Ukurannya Yang Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Tengok Saja
Berat Umbinya Yang Bisa Mencapai 50 Kg Per Pohon Padahal Singkong Biasa Per
Pohon Hanya Berumbi Maksimal Seberat 3 Kg. - See more at: http://www.singkonggajah.com/2013/05/sejarah-singkong-gajah.html#sthash.H7iiypjM.dpuf
Adalah Profesor Dr Ristono MS,
Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, Yang Sukses Menemukan Varietas Singkong
Jumbo Tersebut. Julukan “Jumbo” Pada Singkong Temuannya Itu Tak Berlebihan
Mengingat Ukurannya Yang Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Tengok Saja
Berat Umbinya Yang Bisa Mencapai 50 Kg Per Pohon Padahal Singkong Biasa Per
Pohon Hanya Berumbi Maksimal Seberat 3 Kg. - See more at: http://www.singkonggajah.com/2013/05/sejarah-singkong-gajah.html#sthash.H7iiypjM.dpuf
Senin, 08 Juli 2013
UNTUNG DENGAN BUDIDAYA LIDAH BUAYA ALOEVERA
Lidah Buaya yang biasa kita tanam begitu saja di halam rumah, ternyata punya prospek bisnis yang sangat menguntungkan. Lidah buaya alias Aloevera itu merupakan salah satu komoditas pertanian paling laris di dunia dan paling banyak permintaannya. Lidah buaya telah dikembangkan sebagai tanaman
obat dan bahan baku industri makanan dan minuman
kesehatan di berbagai negara, dan di Indonesia juga sudah banyak industri yang mengembangkan hal tersebut.
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D,
mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi
sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam
penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan
jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka
dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit.
Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya
kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai
penyubur rambut.
Negara kita yang beriklim tropis merupakan lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan lidah buaya .
Tanaman lidah buaya meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesiaternyata dapat tumbuh baik di negara kita, bahkan di Propinsi KalimantanBarat, khususnya di Kota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baikdaripada di tempat tempat lainnya. Hal ini diakui oleh pakar lidah buaya mancanegara yang karenanya juga turut menyayangkan bilamanakeunggulan komparatif yang dimiliki oleh tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia.
Ada beberapa jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi:
1. Aloe vera barbandensis dari Amerika,
2. Aloe ferox dari Afrika yang punya bunga warna merah cantik
3. Aloe sinensis dari Asia (Cina).
Aloe vera barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya.
Cara Teknis Budidaya Tanaman Lidah Buaya
Penyediaan Bibit
Spesies tanaman lidah buaya di Kalimantan Barat adalah Aloe vera (L.)
Webb. Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, pengadaan bibitnya
diperoleh hanya dengan memisahkan dan mengumpulkan anakannya yang
tumbuh (5-8 batang) di sekeliling tanaman induknya, berukuran kira-kira
sebesar ibu jari. Anakan tersebut kemudian didederkan terlebih dahulu di
pesemaian beratap hingga didapatkan bibit yang selanjutnya diseleksi
ukurannya untuk mendapatkan yang berukuran seragam dan memenuhi
syarat (3-4 minggu di pesemaian, tinggi bibit 10-20 cm). Pupuk kandang
atau kompos biasanya digunakan untuk menyiapkan bedengan pesemaian
yang subur. Pemeliharaan semaian dilakukan dengan seksama, di antaranya
dengan melakukan penyiraman dan pengendalian hama-penyakit, dan
gulmanya apabila diperlukan. Petani dapat pula menyiapkan kebun lidah
buaya yang khusus untuk sumber anakan. Polibag pun bisa digunakan untuk
menggantikan bedengan pesemaian.
Bibit lidah buaya dapat pula diperoleh dengan menggunakan stek batang.
Namun, karena batang tanaman ini pendek, tidak banyak bibit yang dapat
dihasilkan dari stek tersebut. Bibit dapat pula diperoleh dari anakan yang
tumbuh di sekitar tanaman hasil peremajaan, yakni yang dipotong batangnya
setinggi permukaan tanah.
Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan dimulai dengan memotong semak-semak (dan pohon-
pohon jika ada), menggali perakarannya, dilanjutkan dengan membakar
seluruh biomas tersebut (di masa depan disarankan agar petani tidak
melakukan pembakaran biomas, melainkan mengomposkannya). Jalan kebun
selanjutnya dibuat dengan posisi dan ukuran yang disesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya terletak di tengah-tengah kebun selebar 2 m agar
gerobak dorong dapat dengan leluasa bergerak mencapai kebun dari jalan
utama. Di antara kebun petani, ada juga yang tidak memiliki jalan kebun
secara khusus, lebih-lebih jika luasannya sempit.
Pembersihan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa-sisa biomas pasca pembakaran dan bebatuan
yang ada. Sisa-sisa biomas dan bebatuan tersebut disingkirkan dari lahan
produksi agar tidak menjadi sumber infeksi jasad pengganggu tanaman atau
menjadi gangguan dalam penyiapan lahan selanjutnya.
Pembuatan ParitKeliling
Parit selebar 60 - 75 cm dan sedalam 100 cm dibuat di sekeliling lahan,
berfungsi sebagai batas kebun lidah buaya dan sebagai saluran drainase.
Kondisi parit dipertahankan agar dapat memenuhi fungsinya dengan cara
diperbaiki bilamana mengalami kerusakan atau pendangkalan.
Pencangkulan untuk Penyiapan Bidang Tanam
Tanah dicangkul hingga gembur sebelum dibuat bedengan tanam atau
langsung ditanami dengan lidah buaya. Jika bedengan dibuat, ukurannya
disesuaikan dengan jarak tanam lidah buaya, misalnya berukuran lebar 120
cm dan tinggi 30 cm, dengan panjang yang tergantung pada kondisi lahan
(sesuai dengan panjang lahan). Setelah pencangkulan selesai, abu bakaran
hasil pembukaan lahan atau yang didatangkan dari luar kebun ditabur
merata (1.5 - 2.0 kg/m2) di permukaan bedengan.
Di lahan gambut seperti di Kota Pontianak ini, petani umumnya tidak
membuat bedengan tanam. Bedengan tanam akan terbentuk dengan
sendirinya bilamana petani membumbun tanamannya atau meninggikan
tanah tempat tumbuh tanaman tersebut bilamana batangnya semakin tinggi.
Penanaman Bibit
Setelah tanah dicangkul dan diratakan, lubang-lubang tanam sedalam bilah
cangkul (20 cm) dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu (misalnya jarak
antar barisan 1 - 1.5 m dan jarak dalam barisan 0.8 - 1.0 m). Demikian pula,
lubang-lubang untuk penyimpanan pupuk dibuat di samping lubang tanam.
Kemudian, bibit dipilih yang paling seragam pertumbuhannya, diambil
(berikut tanahnya) dengan hati-hati dari bedengan persemaian atau
dilepaskan berikut tanahnya dari polibag pesemaian, kemudian diletakkan di
dalam lubang tanam yang telah dipersiapkan, dikubur, dan dipadatkan
tanahnya.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan (kini Dinas Urusan Pangan, 2001)
mencatat dosis pupuk dasar yang biasa digunakan petani berupa 100 kg
urea/ha, 100 kg TSP (setara 200 kg SP-36/ha), dan 50 kg KCl/ha. Namun,
PPL yang merangkap sebagai pedagang pengumpul dan konsultan
pengekspor lidah buaya menyarankan pemupukan dasar sebelum tanam
dengan abu sebanyak 13 ton/ha, urea 900 kg/ha, dan pupuk kandang 12
t/ha untuk populasi tanaman sebanyak 8.300 batang/ha (jarak tanam 80 cm
x 120 cm). Di lapangan ketika survei dilakukan, di antara petani ada juga
yang hanya menggunakan pupuk berupa abu sebanyak 3.000 kg/ha dan
urea 150 kg/ha untuk populasi tanaman sebanyak 10.000 batang (jarak
tanam 100 cm x 100 cm).
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman mencakup kegiatan penyulaman, penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama-penyakit, pengendalian gulma,
pembuangan daun-daun yang busuk, penyobekan, dan pembumbunan
tanaman.
Penyulaman tanaman dilakukan menggunakan bibit yang seumur, yang
ditinggalkan di pesemaian untuk tujuan ini. Penyulaman dilakukan sesegera
mungkin jika ada tanaman yang mati, biasanya 1 - 3 minggu setelah tanam
agar tidak ada tanaman sulaman yang tertinggal pertumbuhannya.
Kelembaban tanah dipertahankan dengan penyiraman jika dianggap perlu
(tidak turun hujan).
Pemupukan ulang dilakukan berbeda-beda antar petani, padahal Dinas
Urusan Pangan (kini Dinas Urusan Pangan, 1998 dan 2001)
merekomendasikan penerapan pemupukan berdasarkan pengalaman petani
yakni dengan 1.5 - 2 kg abu yang disebar merata, hancuran kepala udang
(25 - 30 g/pohon) dan pupuk urea (5-10 g/pohon) yang dikubur di lubang-
lubang yang telah dipersiapkan, atau khusus untuk ureanya dapat pula
dilarutkan dahulu dalam air sebelum disiramkan ke daerah perakaran
tanaman (jadi, dalam kasus demikian, tidak perlu dibuat lubang untuk
pemupukan). Untuk kasus petani tersebut di butir 4.5.6, pemupukan ulang
dilakukan selang sebulan setelah tanam dengan jenis dan dosis yang sama
seperti yang diberikan pada saat tanam. Petani lainnya ada yang
menggunakan KCl selain urea dan abu, selain itu, ada juga petani yang
hanya menggunakan pupuk daun secara berkala. PPL menyarankan
pemupukan ulang dengan selang 3 minggu setelah tanam dengan jenis dan
dosis yang sama seperti yang direkomendasikannya pada saat tanam.
Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai keperluan. Hama yang biasa
menyerang lidah buaya di kebun petani adalah ulat daun atau bekicot. Ulat
dikendalikan secara kimiawi, sedangkan bekicot dikumpulkan secara manual
untuk dibunuh. Penyakit yang umum adalah busuk pangkal batang yang
disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. Pengendaliannya menggunakan
fungisida seperti Dithane M-45 dan Benlate dengan konsentrasi 2 g/liter.
Pada umumnya petani menganggap serangan hama-penyakit tidak
berpengaruh banyak pada penurunan hasil daun.
Gulma dikendalikan dengan herbisida yang sesuai atau dicabut oleh petani
secara manual sepanjang umur tanaman. Gulma yang dominan di lahan
petani antara lain adalah alang-alang, teki, sikejut, krokot, dan wedusan.
Pertumbuhan gulma relatif cepat karena curah hujan di Kota Pontianak cukup
tinggi (di atas 2.000 mm/tahun). Pengendalian gulma secara manual
dilaksanakan petani praktis setiap hari jika dirasakan ada waktu terluang.
Pembuangan daun-daun yang busuk atau bakal afkir mutunya dilakukan
setidaknya bersamaan waktunya dengan pemanenan untuk menjaga
kesehatan tanaman. Daun-daun busuk dan/atau afkir dapat mencapai 0.5
persen dari hasil panen (830 kg - 1.000 kg daun segar/bulan/ha). Daun
busuk total dibuang ke luar kebun, sedangkan daun afkir (tergolong kelas
mutu C) masih dapat dijual sebagai bahan baku industri olahan rumah
tangga.
Penyobekan adalah kegiatan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar
tanaman sejak tanaman berumur 5 - 6 bulan agar pertumbuhan tanaman
induknya tidak terganggu (kerdil). Penyobekan dilakukan secara hati-hati
dengan pisau tajam akar tidak merusak perakaran tanaman induknya. Hasil
sobekan dapat dimanfaatkan untuk sumber bibit, didederkan di pesemaian.
Pembumbunan tanaman dilakukan untuk mengubur batang yang telah tinggi
sehingga tanaman tidak menjadi rebah terberati oleh daunnya.
Pembumbunan dilakukan dengan memindahkan tanah dari bidang tanah di
luar barisan tanaman sedemikian rupa sehingga bedengan tanam akan
terbentuk secara teratur. Bidang tanah antar bedengan selanjutnya berfungsi
sebagai saluran drainase yang terhubungkan ke saluran keliling kebun
sehingga kelebihan air pun dapat dikeluarkan dari kebun.
Panen
Panen pertama daun lidah buaya dapat dilakukan pada tanaman berumur 8 -
12 bulan tergantung pada keadaan penampakan daunnya, apakah telah
memenuhi persyaratan atau belum. Penampakan daun tersebut dipengaruhi
oleh kesuburan tanah: daun berukuran besar jika tanahnya subur, tetapi
kecil jika kesuburan tanah kurang. Daun yang dipanen adalah 1 - 2 helai
yang paling tua, terdapat paling bawah di pohonnya. Kualifikasi mutu daun
yang dapat dipanen ini telah mencapai bobot minimal 0.4 kg (memenuhi
kelas mutu B).
Dalam pemanenan daun lidah buaya, cara panen dan kebersihan daun
terpanen harus mendapat perhatian. Pisau yang tajam dipakai untuk
menyayat pangkal daun, selanjutnya daun tersebut diputar sambil
dipisahkan dari tanaman induknya. Getah berwarna kuning kecoklatan
dibiarkan mengucur dari bekas sayatan, dijaga agar tidak mengenai helaian
daunnya dengan cara menyimpan daun tersebut miring. Pelukaan daun
karena ketidakhati-hatian saat panen agar dihindari karena hal itu dapat
menurunkan kelas mutunya.
Di tahun pertama daun yang dapat dipanen umumnya berbobot segar
minimal 0.5 - 0.6 kg/tanaman. Panen berikutnya di tahun kedua dapat
dilakukan selang 10 atau 15 hari dan menghasilkan 0.8 - 1.0 kg daun
segar/tanaman; di tahun ketiga dapat dihasilkan 1.2 - 1.4 kg daun
segar/tanaman; di tahun keempat dapat dihasilkan 1.0 - 1.2 kg daun
segar/tanaman; di tahun kelima dapat dihasilkan 0.8 - 1.0 kg daun
segar/tanaman. Berdasarkan populasi sebanyak 7 500 tanaman/ha,
produktivitas rata-rata tanaman menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan
(kini Dinas Urusan Pangan, 2001) sejak tahun pertama hingga tahun kelima
masing-masing adalah 9.200 kg/ha/tahun di tahun pertama, 10.200
kg/ha/tahun di tahun kedua, 18.360 kg/ha/tahun di tahun ketiga, 12.100
kg/ha/tahun di tahun keempat, dan 8.500 kg/ha/tahun di tahun kelima.
Pascapanen
Daun hasil panen dilap dengan kain bersih setelah dipanen, kemudian
dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan ke dalam keranjang rotan
(jika ada). Keranjang rotan yang berisi daun terpanen itu selanjutnya
ditempatkan di bangunan kebun atau langsung dikirimkan ke pedagang
pengumpul. Sambil menunggu penjualan atau pengiriman kepada
pengekspornya, daun biasanya dipertahankan di bangunan simpan selama 1-
3 hari.
Dalam penanganan pascapanen harus diperhatikan agar daun tidak luka atau
patah karena kelas mutunya menjadi turun. Hal ini terutama dapat terjadi
ketika daun ditumpuk di dalam keranjang, ketika sedang diseleksi dan dipilah
berdasarkan kelas mutunya, ketika ditimbang dan disusun di atas rak pasca
seleksi, atau ketika disusun/dimasukkan ke dalam kemasan peti kayu untuk
dikirim kepada pengekspor.
Peremajaan atau Penanaman Kembali Kebun
Peremajaan kebun biasanya dilakukan pada umur tanaman lima tahun, pada
waktu tanaman terlihat tinggi batangnya, kadang-kadang mulai rebah. Cara
peremajaan kebun adalah dengan memotong batang tersebut, kemudian
menancapkannya kembali ke dalam tanah. Pasca peremajaan daun dapat
diteruskan pemanenannya setelah tanaman mengalami penyembuhan.
Penggantian kebun dengan penanaman baru dilakukan jika kondisi tanaman
dianggap tidak ekonomis lagi. Penanaman baru dapat dilakukan di lahan
yang sama mengikuti urutan kegiatan sebagaimana yang dikemukakan di
atas.
Langganan:
Postingan (Atom)