Kangkung merupakan tanaman sayuran yang mudah ditanam sendiri dan tidak banyak perawatan yang bisa anda usahakan sendiri di rumah. Apalagi anda punya pekarangan di rumah, daripada nganggur bisa dipake untuk berkebun ala
kadarnya sekalian untuk mengisi kesibukan dirumah dan kebutuhan sayuran
dirumah anda dengan budidaya kangkungf cabut.
Pengolahan Tanah
Untuk persiapan, siapkan cangkul dan bolak-balik tanah memakai cangkul sedalam 30cm seluas
lahan yang anda punya supaya tanah menjadi gembur dan tidak keras. tanah yang sudah selesai dicangkul diberi pupuk
kandang dan kapur pertanian, supaya tanah tidak masam unsur haranya dan
membuat tanah menjadi lebih subur . Setelah itu bikin guludan atau bedengan yang lebarnya kira-kira 1
x 4 m setinggi 40cm .
Setelah dibuat bedengan tanah dibiarkan selama sehari atau tiga hari, dengan tujuan memberi waktu pada tanah untuk memperbaiki unsur-unsur yang
ada didalamnya. Setelah mulai menanam kangkung cabut
dengan jarak tanam kearah memanjang 10cm atau lebih rapat lagi 5cm. Dan
jarak tanam arah melebar 20cm, pada setiap lubang tanam dapat diisi
dengan 5 biji kangkung itu sudah cukup rapat apabila biji kangkung itu
tumbuh subur .
Pada usia 3 – 5 hari sejak biji kangkung itu
ditanam kedalam tanah maka mulailah bermunculan tunas-tunas kecambah
kangkung dan dari sini dapat anda hitung untuk waktu panennya kira-kira
pohon kangkung itu sudah berumur 35 – 40 hari dan selama itu pula anda
harus rajin menyiram kecambah kangkung itu dipagi hari dan sore hari.
Memupuknya
anda cukup dengan pupuk cair saja yang dapat dicampur dengan air dan
langsung disiramkan ketanah diarea lahan kangkung, pemupukan cukup
dilakukan 1-2 kali saja sedangkan hama yang suka mengganggu petani
kangkung adalah ulat daun, kepik dan hewan ternak .
Bila
kangkung sudah mencapai umur 35-40 hari anda dapat memanennya dengan
cara dicabut bersama dengan akar-akarnya, dari hasil panen tersebut
terserah anda mau dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar atau tetangga
anda disekitarnya .
Apabila anda ingin menjualnya
kangkung-kangkung itu diikat terlebih dahulu dengan tali plastik atau
dengan karet gelang yang banyak dijual ditoko-toko dekat rumah anda .
Dalam
satu ikatan yang biasa dijual kepasar-pasar itu berisi sekitar 15-17
batang kangkung, soal harga saya tidak bisa menentukan karena harga
pasar sangat fluktuatif, susah untuk diprediksi kalau kita tidak
merisetnya sendiri .
Informasi pertanian, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman buah, perkebunan dan holtikultura
Minggu, 14 Juli 2013
Rabu, 10 Juli 2013
Cara Tanam Dan Merawat Jambu Sukun Kristal Agar Selalu Berbuah
Dulu di rumah nenek ada sebuah pohon yang selalu menjadi favorit anak-anak namanya jambu sukun. Jambu sukun ini adalah sejenis jambu biji namun tanpa biji. Biarpun buah sukun lokal ini agak kecil namun rasanya manis dan daging buah full tidak ada biji membuat jambu sukun ini selalu laris manis dipanjat anak-anak. Mungkin kini jambu sukun sudah sangat jarang dijumpai, padahal menurut saya termasuk buah yang cukup lezat. Jambu sukun yang banyak dijumpai dan mudah didapatkan bibitnya adalah jambu sukun bangkok asal thailand atau jambu sukun kristal asal taiwan. Jika anda rindu akan rasa buah jambu sukun lokal dulu mungkin bisa terobati dengan menanam sendiri jambu sukun kristal yang lagi heboh ini.
Jambu Sukun Kristal
Jambu Sukun Kristal merupakan introduksi dari Negeri Taiwan. Ukuran buah besar dan rasa manisnya s/d 12 briks, jangan heran jika harga buahnya paling top untuk kelas jambu biji.
Pohon dan daun tanaman ini seperti jambu biji pada umumnya, namun jika buah dibelah. terlihat biji relatif sedikit, sehingga mudah untuk dikonsumsi yaa...mirip jambu sukun lokallah pokoknya.
Jambu Sukun Kristal rajin berbuah dan tingkat kerontokan buah tidak banyak. Berat buah bisa mencapai 500 gr, bisa lebih dari itu dengan perawatan intensif.
Jambu Sukun Kristal dapat hidup s/d Ketinggian 1.000 mdpl. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya ialah jenis tanah berpasir, gembur, serta banyak mengandung unsur organik. Meskipun demikian, di tanah yang berat dan liatpun jambu air masih bisa tumbuh baik. Kedalaman air tanah yang baik antara 50-200 cm. Derajat keasaman tanahnya berkisar antara 4-8. Curah hujan optimum tidak kurang dari 2.000 mm per tahun atau sekitar 7-12 bulan basah.
Pohon jambu Kristal sebaiknya ditanam dalam jarak 3x4 m2, untuk memperoleh hasil maksimal. Dengan ukuran ini, dalam satu hektare lahan bisa ditanam hingga 800 pohon.
Pemupukan dan Pemeliharaan Jambu Sukun Kristal
Karena pembungaan terjadi pada pucuk yang baru muncul, pola pembuahannya sesuai dengan pola pertumbuhan serentak daun-daunnya. Pada pemeliharaan secara minimum di daerah-daerah tropik sering terjadi adanya panen raya dan panen tambahan yang jumlahnya sedikit, yang bertalian dengan banyak atau sedikitnya daun yang tumbuh secara serentak. Penatalaksanaan mungkin ditujukan untuk memaksimalkan panen raya dan memapankan daur pembuahan yang kurang dari setahun. Untuk itu pohon dipangkas dan dirompes segera setelah panen untuk merangsang munculnya daun secara serentak yang akan menghasilkan buah untuk musim berikutnya. Mengingat masa dari pembungaan sampai panen adalah 14–20 minggu, yang bergantung kepada kultivarnya maka daur pertumbuhannya 7-9 bulan.
Adapun hama yang perlu diwaspadai pohon jambu Kristal ini adalah lalat buah dan kutu putih. gunakan insektisida organik untuk menghalau hama tersebut.
Di Thailand, pengairan selama musim kering dan pemangkasan ringan yang berulang ulang dilakukan untuk mernacu keluarnya pucuk pembungaan agar produksi dapat berlangsung sepanjang tahun. Jika panen didaurkan, sebagian besar pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pada akhir saat panen, dan jika perlu ditambah dengan pemupukan lewat daun.
Jika pohon dipanen terus menerus, pupuk diberikan dalam beberapa dosis kecil. Tahap pupuk daun minimal adalah kira-kira: 1,65% N, 0,26% P, 1,4% K, 1,25% Ca, dan 0,3% Mg. Pada pohon muda yang subur, cabang-cabang utama dapat dibengkokkan ke arah bawah dan dipangkas untuk merangsang berseminya tunas tunas lateral.
Pada awal musim berbuah berikutnya beberapa cabang yang subur dipotong untuk membiarkan terbentuknya struktur pohon terbuka. Jika pohon berbuah dengan baik, cabang-cabangnya akan cepat menjadi dewasa sehingga cabang-cabang yang menggantung dipangkas agar tinggal ranting-ranting muda.
Buah jambu biji dibungkus setelah dilakukan penjarangan. Perlakuan ini akan mempertinggi kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah. Walaupun begitu, karena digunakan kantung plastik yang akan mengembunkan uap air di dalamnya, buah harus dipanen dalam keadaan masih hijau untuk mencegah pembusukan. Bisa digunakan kantung kertas untuk keperluan tersebut.
Jambu Sukun Kristal
Jambu Sukun Kristal merupakan introduksi dari Negeri Taiwan. Ukuran buah besar dan rasa manisnya s/d 12 briks, jangan heran jika harga buahnya paling top untuk kelas jambu biji.
Pohon dan daun tanaman ini seperti jambu biji pada umumnya, namun jika buah dibelah. terlihat biji relatif sedikit, sehingga mudah untuk dikonsumsi yaa...mirip jambu sukun lokallah pokoknya.
Cara budidaya Jambu Sukun Kristal sederhana dan mudah, anda pun bisa menanamnya dalam
tambulampot. Dengan Tabulampot ini, pohon jambu Kristal pun bisa mengisi
sisa lahan di sekitar rumah anda.
Jambu Sukun Kristal rajin berbuah dan tingkat kerontokan buah tidak banyak. Berat buah bisa mencapai 500 gr, bisa lebih dari itu dengan perawatan intensif.
Jambu Sukun Kristal dapat hidup s/d Ketinggian 1.000 mdpl. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya ialah jenis tanah berpasir, gembur, serta banyak mengandung unsur organik. Meskipun demikian, di tanah yang berat dan liatpun jambu air masih bisa tumbuh baik. Kedalaman air tanah yang baik antara 50-200 cm. Derajat keasaman tanahnya berkisar antara 4-8. Curah hujan optimum tidak kurang dari 2.000 mm per tahun atau sekitar 7-12 bulan basah.
Pohon
jambu Kristal sendiri cukup produktif. Dalam waktu tujuh bulan setelah
bibit ditanam, petani bisa melakukan panen pertama dengan mendapatkan
dua kilogram di setiap pohon, dengan berat setiap buah antara 500 gram
hingga 900 gram.
Setelah
pohon berumur dua tahun, petani bisa menikmati panen antara berkisar 70
kg hingga 80 kg per pohon. Panen bahkan bisa dilakukan seminggu sekali,
bila pohon sudah mencapai usia produktif, yakni 15 tahun hingga 32
tahun.Pohon jambu Kristal sebaiknya ditanam dalam jarak 3x4 m2, untuk memperoleh hasil maksimal. Dengan ukuran ini, dalam satu hektare lahan bisa ditanam hingga 800 pohon.
Pemupukan dan Pemeliharaan Jambu Sukun Kristal
Karena pembungaan terjadi pada pucuk yang baru muncul, pola pembuahannya sesuai dengan pola pertumbuhan serentak daun-daunnya. Pada pemeliharaan secara minimum di daerah-daerah tropik sering terjadi adanya panen raya dan panen tambahan yang jumlahnya sedikit, yang bertalian dengan banyak atau sedikitnya daun yang tumbuh secara serentak. Penatalaksanaan mungkin ditujukan untuk memaksimalkan panen raya dan memapankan daur pembuahan yang kurang dari setahun. Untuk itu pohon dipangkas dan dirompes segera setelah panen untuk merangsang munculnya daun secara serentak yang akan menghasilkan buah untuk musim berikutnya. Mengingat masa dari pembungaan sampai panen adalah 14–20 minggu, yang bergantung kepada kultivarnya maka daur pertumbuhannya 7-9 bulan.
Adapun hama yang perlu diwaspadai pohon jambu Kristal ini adalah lalat buah dan kutu putih. gunakan insektisida organik untuk menghalau hama tersebut.
Di Thailand, pengairan selama musim kering dan pemangkasan ringan yang berulang ulang dilakukan untuk mernacu keluarnya pucuk pembungaan agar produksi dapat berlangsung sepanjang tahun. Jika panen didaurkan, sebagian besar pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pada akhir saat panen, dan jika perlu ditambah dengan pemupukan lewat daun.
Jika pohon dipanen terus menerus, pupuk diberikan dalam beberapa dosis kecil. Tahap pupuk daun minimal adalah kira-kira: 1,65% N, 0,26% P, 1,4% K, 1,25% Ca, dan 0,3% Mg. Pada pohon muda yang subur, cabang-cabang utama dapat dibengkokkan ke arah bawah dan dipangkas untuk merangsang berseminya tunas tunas lateral.
Pada awal musim berbuah berikutnya beberapa cabang yang subur dipotong untuk membiarkan terbentuknya struktur pohon terbuka. Jika pohon berbuah dengan baik, cabang-cabangnya akan cepat menjadi dewasa sehingga cabang-cabang yang menggantung dipangkas agar tinggal ranting-ranting muda.
Buah jambu biji dibungkus setelah dilakukan penjarangan. Perlakuan ini akan mempertinggi kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah. Walaupun begitu, karena digunakan kantung plastik yang akan mengembunkan uap air di dalamnya, buah harus dipanen dalam keadaan masih hijau untuk mencegah pembusukan. Bisa digunakan kantung kertas untuk keperluan tersebut.
Selasa, 09 Juli 2013
CARA BUDIDAYA SINGKONG GAJAH, SINGKONG SUPER BESAR ENAK RASANYA
Singkong alias ketela pohon mungkin sampai saat ini masih identik dengan image kemiskinan. Yaa karena umumnya singkong menjadi tanaman andalan di daerah yang tandus dan kurang air dan menjadi makanan pokok didaerah tandus tadi. Namun kini singkong telah menjadi tanaman yang cukup menguntungkan dengan adanya pemuliaan tanaman singkong oleh para ahli pertanian di Indonesia. Kalau jaman dulu kita kenal ketela mukibat yang umbinya lumayan gede, kini telah muncul singkong super yang diberi nama Singkong Gajah.
Alhamdulillah, seorang peneliti dari Samarinda bernama Prof. Dr Ristono MS, Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, telah berhasil menemukan Varietas Singkong Super tadi. Singkong Temuannya umbinya berukuran Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Lihat saja sendiri Umbinya Bisa Mencapai 50 Kg/pohon. Kalau singkong Biasa berat umbi Maksimal Seberat 3 Kg/pohon, sangat jauh berbeda bukan. Makanya singkong ini kemudian dikenal dengan nama singkong gajah.
Disamping super besar, Singkong Gajah Juga lebih enak rasanya dan lebih Tahan Terhadap Serangan Hama. Singkong Gajah rasanya lebih gurih dan tekstur umbi lebih lunak jika dibandingkan dengan singkong biasa. Cuma kalau mau digoreng utuh kayaknya wajan dirumah anda tidak muat deh...:).
Banyaknya permintaan sigkong baik untuk makanan, makanan ternak serta yang baru-baru ini ada bietanol, berkebun singkong gajah ini layak untuk diusahakan secara profitable. Apalagi bibit Singkong gajah kini sudah banyak menyebar di Indonesia tidak hanya di kalimantan timur saja.
Untuk budidaya singkong gajah tidaklah sulit seperti tanam singkong biasa saja. Berikut ini cara budidaya singkong gajah.
A. SYARAT PERTUMBUHAN
1. IKLIM
a) BIBIT
a. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
c. Pembentukan Bedengan (Guludan)
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
d. Pengapuran (Bila diperlukan)
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. TEKNIK PENANAMAN
Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.
Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang. .
E. PEMUPUKAN
Pemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit. Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal. Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDA
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
Alhamdulillah, seorang peneliti dari Samarinda bernama Prof. Dr Ristono MS, Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, telah berhasil menemukan Varietas Singkong Super tadi. Singkong Temuannya umbinya berukuran Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Lihat saja sendiri Umbinya Bisa Mencapai 50 Kg/pohon. Kalau singkong Biasa berat umbi Maksimal Seberat 3 Kg/pohon, sangat jauh berbeda bukan. Makanya singkong ini kemudian dikenal dengan nama singkong gajah.
Disamping super besar, Singkong Gajah Juga lebih enak rasanya dan lebih Tahan Terhadap Serangan Hama. Singkong Gajah rasanya lebih gurih dan tekstur umbi lebih lunak jika dibandingkan dengan singkong biasa. Cuma kalau mau digoreng utuh kayaknya wajan dirumah anda tidak muat deh...:).
Banyaknya permintaan sigkong baik untuk makanan, makanan ternak serta yang baru-baru ini ada bietanol, berkebun singkong gajah ini layak untuk diusahakan secara profitable. Apalagi bibit Singkong gajah kini sudah banyak menyebar di Indonesia tidak hanya di kalimantan timur saja.
Untuk budidaya singkong gajah tidaklah sulit seperti tanam singkong biasa saja. Berikut ini cara budidaya singkong gajah.
A. SYARAT PERTUMBUHAN
1. IKLIM
- Untuk dapat berproduksi optimal, ubikayu memerlukan curah hujan 150- 200 mmpada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006).
- Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
- Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.
- Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
- Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
- Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
- Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.
a) BIBIT
- Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah penanaman. Sebaiknya varietas unggul yang dibudidayakan memiliki sifat toleran kekeringan, toleran lahan pH rendah dan/atau tinggi, toleran keracunan Al, dan efektif memanfaatkan hara P yang terikat oleh Al dan Ca.
- Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
- Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam
- Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.
- Belum tumbuh tunas-tunas baru
a. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
- Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
- Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
- Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
- Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
c. Pembentukan Bedengan (Guludan)
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
d. Pengapuran (Bila diperlukan)
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. TEKNIK PENANAMAN
Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.
Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang. .
E. PEMUPUKAN
Pemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit. Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal. Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.
F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDA
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.
Adalah Profesor Dr Ristono MS,
Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, Yang Sukses Menemukan Varietas Singkong
Jumbo Tersebut. Julukan “Jumbo” Pada Singkong Temuannya Itu Tak Berlebihan
Mengingat Ukurannya Yang Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Tengok Saja
Berat Umbinya Yang Bisa Mencapai 50 Kg Per Pohon Padahal Singkong Biasa Per
Pohon Hanya Berumbi Maksimal Seberat 3 Kg. - See more at: http://www.singkonggajah.com/2013/05/sejarah-singkong-gajah.html#sthash.H7iiypjM.dpuf
Adalah Profesor Dr Ristono MS,
Mantan Dosen Di Universitas Mulawarman, Yang Sukses Menemukan Varietas Singkong
Jumbo Tersebut. Julukan “Jumbo” Pada Singkong Temuannya Itu Tak Berlebihan
Mengingat Ukurannya Yang Super Besar Dibanding Singkong Pada Umumnya. Tengok Saja
Berat Umbinya Yang Bisa Mencapai 50 Kg Per Pohon Padahal Singkong Biasa Per
Pohon Hanya Berumbi Maksimal Seberat 3 Kg. - See more at: http://www.singkonggajah.com/2013/05/sejarah-singkong-gajah.html#sthash.H7iiypjM.dpuf
Senin, 08 Juli 2013
UNTUNG DENGAN BUDIDAYA LIDAH BUAYA ALOEVERA
Lidah Buaya yang biasa kita tanam begitu saja di halam rumah, ternyata punya prospek bisnis yang sangat menguntungkan. Lidah buaya alias Aloevera itu merupakan salah satu komoditas pertanian paling laris di dunia dan paling banyak permintaannya. Lidah buaya telah dikembangkan sebagai tanaman
obat dan bahan baku industri makanan dan minuman
kesehatan di berbagai negara, dan di Indonesia juga sudah banyak industri yang mengembangkan hal tersebut.
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D,
mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi
sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam
penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat menghilangkan
jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka
dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit.
Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya
kurang optimal oleh masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai
penyubur rambut.
Negara kita yang beriklim tropis merupakan lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan lidah buaya .
Tanaman lidah buaya meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesiaternyata dapat tumbuh baik di negara kita, bahkan di Propinsi KalimantanBarat, khususnya di Kota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baikdaripada di tempat tempat lainnya. Hal ini diakui oleh pakar lidah buaya mancanegara yang karenanya juga turut menyayangkan bilamanakeunggulan komparatif yang dimiliki oleh tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia.
Ada beberapa jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi:
1. Aloe vera barbandensis dari Amerika,
2. Aloe ferox dari Afrika yang punya bunga warna merah cantik
3. Aloe sinensis dari Asia (Cina).
Aloe vera barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya.
Cara Teknis Budidaya Tanaman Lidah Buaya
Penyediaan Bibit
Spesies tanaman lidah buaya di Kalimantan Barat adalah Aloe vera (L.)
Webb. Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, pengadaan bibitnya
diperoleh hanya dengan memisahkan dan mengumpulkan anakannya yang
tumbuh (5-8 batang) di sekeliling tanaman induknya, berukuran kira-kira
sebesar ibu jari. Anakan tersebut kemudian didederkan terlebih dahulu di
pesemaian beratap hingga didapatkan bibit yang selanjutnya diseleksi
ukurannya untuk mendapatkan yang berukuran seragam dan memenuhi
syarat (3-4 minggu di pesemaian, tinggi bibit 10-20 cm). Pupuk kandang
atau kompos biasanya digunakan untuk menyiapkan bedengan pesemaian
yang subur. Pemeliharaan semaian dilakukan dengan seksama, di antaranya
dengan melakukan penyiraman dan pengendalian hama-penyakit, dan
gulmanya apabila diperlukan. Petani dapat pula menyiapkan kebun lidah
buaya yang khusus untuk sumber anakan. Polibag pun bisa digunakan untuk
menggantikan bedengan pesemaian.
Bibit lidah buaya dapat pula diperoleh dengan menggunakan stek batang.
Namun, karena batang tanaman ini pendek, tidak banyak bibit yang dapat
dihasilkan dari stek tersebut. Bibit dapat pula diperoleh dari anakan yang
tumbuh di sekitar tanaman hasil peremajaan, yakni yang dipotong batangnya
setinggi permukaan tanah.
Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan dimulai dengan memotong semak-semak (dan pohon-
pohon jika ada), menggali perakarannya, dilanjutkan dengan membakar
seluruh biomas tersebut (di masa depan disarankan agar petani tidak
melakukan pembakaran biomas, melainkan mengomposkannya). Jalan kebun
selanjutnya dibuat dengan posisi dan ukuran yang disesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya terletak di tengah-tengah kebun selebar 2 m agar
gerobak dorong dapat dengan leluasa bergerak mencapai kebun dari jalan
utama. Di antara kebun petani, ada juga yang tidak memiliki jalan kebun
secara khusus, lebih-lebih jika luasannya sempit.
Pembersihan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa-sisa biomas pasca pembakaran dan bebatuan
yang ada. Sisa-sisa biomas dan bebatuan tersebut disingkirkan dari lahan
produksi agar tidak menjadi sumber infeksi jasad pengganggu tanaman atau
menjadi gangguan dalam penyiapan lahan selanjutnya.
Pembuatan ParitKeliling
Parit selebar 60 - 75 cm dan sedalam 100 cm dibuat di sekeliling lahan,
berfungsi sebagai batas kebun lidah buaya dan sebagai saluran drainase.
Kondisi parit dipertahankan agar dapat memenuhi fungsinya dengan cara
diperbaiki bilamana mengalami kerusakan atau pendangkalan.
Pencangkulan untuk Penyiapan Bidang Tanam
Tanah dicangkul hingga gembur sebelum dibuat bedengan tanam atau
langsung ditanami dengan lidah buaya. Jika bedengan dibuat, ukurannya
disesuaikan dengan jarak tanam lidah buaya, misalnya berukuran lebar 120
cm dan tinggi 30 cm, dengan panjang yang tergantung pada kondisi lahan
(sesuai dengan panjang lahan). Setelah pencangkulan selesai, abu bakaran
hasil pembukaan lahan atau yang didatangkan dari luar kebun ditabur
merata (1.5 - 2.0 kg/m2) di permukaan bedengan.
Di lahan gambut seperti di Kota Pontianak ini, petani umumnya tidak
membuat bedengan tanam. Bedengan tanam akan terbentuk dengan
sendirinya bilamana petani membumbun tanamannya atau meninggikan
tanah tempat tumbuh tanaman tersebut bilamana batangnya semakin tinggi.
Penanaman Bibit
Setelah tanah dicangkul dan diratakan, lubang-lubang tanam sedalam bilah
cangkul (20 cm) dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu (misalnya jarak
antar barisan 1 - 1.5 m dan jarak dalam barisan 0.8 - 1.0 m). Demikian pula,
lubang-lubang untuk penyimpanan pupuk dibuat di samping lubang tanam.
Kemudian, bibit dipilih yang paling seragam pertumbuhannya, diambil
(berikut tanahnya) dengan hati-hati dari bedengan persemaian atau
dilepaskan berikut tanahnya dari polibag pesemaian, kemudian diletakkan di
dalam lubang tanam yang telah dipersiapkan, dikubur, dan dipadatkan
tanahnya.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan (kini Dinas Urusan Pangan, 2001)
mencatat dosis pupuk dasar yang biasa digunakan petani berupa 100 kg
urea/ha, 100 kg TSP (setara 200 kg SP-36/ha), dan 50 kg KCl/ha. Namun,
PPL yang merangkap sebagai pedagang pengumpul dan konsultan
pengekspor lidah buaya menyarankan pemupukan dasar sebelum tanam
dengan abu sebanyak 13 ton/ha, urea 900 kg/ha, dan pupuk kandang 12
t/ha untuk populasi tanaman sebanyak 8.300 batang/ha (jarak tanam 80 cm
x 120 cm). Di lapangan ketika survei dilakukan, di antara petani ada juga
yang hanya menggunakan pupuk berupa abu sebanyak 3.000 kg/ha dan
urea 150 kg/ha untuk populasi tanaman sebanyak 10.000 batang (jarak
tanam 100 cm x 100 cm).
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman mencakup kegiatan penyulaman, penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama-penyakit, pengendalian gulma,
pembuangan daun-daun yang busuk, penyobekan, dan pembumbunan
tanaman.
Penyulaman tanaman dilakukan menggunakan bibit yang seumur, yang
ditinggalkan di pesemaian untuk tujuan ini. Penyulaman dilakukan sesegera
mungkin jika ada tanaman yang mati, biasanya 1 - 3 minggu setelah tanam
agar tidak ada tanaman sulaman yang tertinggal pertumbuhannya.
Kelembaban tanah dipertahankan dengan penyiraman jika dianggap perlu
(tidak turun hujan).
Pemupukan ulang dilakukan berbeda-beda antar petani, padahal Dinas
Urusan Pangan (kini Dinas Urusan Pangan, 1998 dan 2001)
merekomendasikan penerapan pemupukan berdasarkan pengalaman petani
yakni dengan 1.5 - 2 kg abu yang disebar merata, hancuran kepala udang
(25 - 30 g/pohon) dan pupuk urea (5-10 g/pohon) yang dikubur di lubang-
lubang yang telah dipersiapkan, atau khusus untuk ureanya dapat pula
dilarutkan dahulu dalam air sebelum disiramkan ke daerah perakaran
tanaman (jadi, dalam kasus demikian, tidak perlu dibuat lubang untuk
pemupukan). Untuk kasus petani tersebut di butir 4.5.6, pemupukan ulang
dilakukan selang sebulan setelah tanam dengan jenis dan dosis yang sama
seperti yang diberikan pada saat tanam. Petani lainnya ada yang
menggunakan KCl selain urea dan abu, selain itu, ada juga petani yang
hanya menggunakan pupuk daun secara berkala. PPL menyarankan
pemupukan ulang dengan selang 3 minggu setelah tanam dengan jenis dan
dosis yang sama seperti yang direkomendasikannya pada saat tanam.
Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai keperluan. Hama yang biasa
menyerang lidah buaya di kebun petani adalah ulat daun atau bekicot. Ulat
dikendalikan secara kimiawi, sedangkan bekicot dikumpulkan secara manual
untuk dibunuh. Penyakit yang umum adalah busuk pangkal batang yang
disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. Pengendaliannya menggunakan
fungisida seperti Dithane M-45 dan Benlate dengan konsentrasi 2 g/liter.
Pada umumnya petani menganggap serangan hama-penyakit tidak
berpengaruh banyak pada penurunan hasil daun.
Gulma dikendalikan dengan herbisida yang sesuai atau dicabut oleh petani
secara manual sepanjang umur tanaman. Gulma yang dominan di lahan
petani antara lain adalah alang-alang, teki, sikejut, krokot, dan wedusan.
Pertumbuhan gulma relatif cepat karena curah hujan di Kota Pontianak cukup
tinggi (di atas 2.000 mm/tahun). Pengendalian gulma secara manual
dilaksanakan petani praktis setiap hari jika dirasakan ada waktu terluang.
Pembuangan daun-daun yang busuk atau bakal afkir mutunya dilakukan
setidaknya bersamaan waktunya dengan pemanenan untuk menjaga
kesehatan tanaman. Daun-daun busuk dan/atau afkir dapat mencapai 0.5
persen dari hasil panen (830 kg - 1.000 kg daun segar/bulan/ha). Daun
busuk total dibuang ke luar kebun, sedangkan daun afkir (tergolong kelas
mutu C) masih dapat dijual sebagai bahan baku industri olahan rumah
tangga.
Penyobekan adalah kegiatan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar
tanaman sejak tanaman berumur 5 - 6 bulan agar pertumbuhan tanaman
induknya tidak terganggu (kerdil). Penyobekan dilakukan secara hati-hati
dengan pisau tajam akar tidak merusak perakaran tanaman induknya. Hasil
sobekan dapat dimanfaatkan untuk sumber bibit, didederkan di pesemaian.
Pembumbunan tanaman dilakukan untuk mengubur batang yang telah tinggi
sehingga tanaman tidak menjadi rebah terberati oleh daunnya.
Pembumbunan dilakukan dengan memindahkan tanah dari bidang tanah di
luar barisan tanaman sedemikian rupa sehingga bedengan tanam akan
terbentuk secara teratur. Bidang tanah antar bedengan selanjutnya berfungsi
sebagai saluran drainase yang terhubungkan ke saluran keliling kebun
sehingga kelebihan air pun dapat dikeluarkan dari kebun.
Panen
Panen pertama daun lidah buaya dapat dilakukan pada tanaman berumur 8 -
12 bulan tergantung pada keadaan penampakan daunnya, apakah telah
memenuhi persyaratan atau belum. Penampakan daun tersebut dipengaruhi
oleh kesuburan tanah: daun berukuran besar jika tanahnya subur, tetapi
kecil jika kesuburan tanah kurang. Daun yang dipanen adalah 1 - 2 helai
yang paling tua, terdapat paling bawah di pohonnya. Kualifikasi mutu daun
yang dapat dipanen ini telah mencapai bobot minimal 0.4 kg (memenuhi
kelas mutu B).
Dalam pemanenan daun lidah buaya, cara panen dan kebersihan daun
terpanen harus mendapat perhatian. Pisau yang tajam dipakai untuk
menyayat pangkal daun, selanjutnya daun tersebut diputar sambil
dipisahkan dari tanaman induknya. Getah berwarna kuning kecoklatan
dibiarkan mengucur dari bekas sayatan, dijaga agar tidak mengenai helaian
daunnya dengan cara menyimpan daun tersebut miring. Pelukaan daun
karena ketidakhati-hatian saat panen agar dihindari karena hal itu dapat
menurunkan kelas mutunya.
Di tahun pertama daun yang dapat dipanen umumnya berbobot segar
minimal 0.5 - 0.6 kg/tanaman. Panen berikutnya di tahun kedua dapat
dilakukan selang 10 atau 15 hari dan menghasilkan 0.8 - 1.0 kg daun
segar/tanaman; di tahun ketiga dapat dihasilkan 1.2 - 1.4 kg daun
segar/tanaman; di tahun keempat dapat dihasilkan 1.0 - 1.2 kg daun
segar/tanaman; di tahun kelima dapat dihasilkan 0.8 - 1.0 kg daun
segar/tanaman. Berdasarkan populasi sebanyak 7 500 tanaman/ha,
produktivitas rata-rata tanaman menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan
(kini Dinas Urusan Pangan, 2001) sejak tahun pertama hingga tahun kelima
masing-masing adalah 9.200 kg/ha/tahun di tahun pertama, 10.200
kg/ha/tahun di tahun kedua, 18.360 kg/ha/tahun di tahun ketiga, 12.100
kg/ha/tahun di tahun keempat, dan 8.500 kg/ha/tahun di tahun kelima.
Pascapanen
Daun hasil panen dilap dengan kain bersih setelah dipanen, kemudian
dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan ke dalam keranjang rotan
(jika ada). Keranjang rotan yang berisi daun terpanen itu selanjutnya
ditempatkan di bangunan kebun atau langsung dikirimkan ke pedagang
pengumpul. Sambil menunggu penjualan atau pengiriman kepada
pengekspornya, daun biasanya dipertahankan di bangunan simpan selama 1-
3 hari.
Dalam penanganan pascapanen harus diperhatikan agar daun tidak luka atau
patah karena kelas mutunya menjadi turun. Hal ini terutama dapat terjadi
ketika daun ditumpuk di dalam keranjang, ketika sedang diseleksi dan dipilah
berdasarkan kelas mutunya, ketika ditimbang dan disusun di atas rak pasca
seleksi, atau ketika disusun/dimasukkan ke dalam kemasan peti kayu untuk
dikirim kepada pengekspor.
Peremajaan atau Penanaman Kembali Kebun
Peremajaan kebun biasanya dilakukan pada umur tanaman lima tahun, pada
waktu tanaman terlihat tinggi batangnya, kadang-kadang mulai rebah. Cara
peremajaan kebun adalah dengan memotong batang tersebut, kemudian
menancapkannya kembali ke dalam tanah. Pasca peremajaan daun dapat
diteruskan pemanenannya setelah tanaman mengalami penyembuhan.
Penggantian kebun dengan penanaman baru dilakukan jika kondisi tanaman
dianggap tidak ekonomis lagi. Penanaman baru dapat dilakukan di lahan
yang sama mengikuti urutan kegiatan sebagaimana yang dikemukakan di
atas.
Minggu, 07 Juli 2013
BUNGA SIKAT BOTOL CANTIK PENGHIAS HALAMAN
Salah satu bunga cantik dan unik yang dapat anda tanam di halama anda. Bunga Sikat botol ( bottlebrush tree) merupakan tanaman dari keluarga Myrtaceae atau keluarga jambu-jambuan dari Spesies Callistemon sp. Bunganya berwarna merah menyala mirip kemoceng atau sikat botol yang berjuntai semarak pada tangkai daunnya yang berjuntai ke bawah. Sekilas daunnya mirip dengan daun minyak kayu putih namun lebih pucat. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 3 meter, dan karena penampilannya cukup atraktif maka bunga sikat botol bisa dipakai sebagai fokal point untuk taman anda.
Tanaman ini toleran terhadap
kekurangan air, yang paling dibutuhkan adalah cahaya yang cukup dengan
udara yang sejuk. Tanaman ini memerlukan pemangkasan agar dapat
berbentuk perdu, tanaman ini sebaiknya ditanam diluar ruangan.
Perbanyakan bunga sikat botol cukup mudah bisa dengan stek batang atau cangkok.
Rabu, 03 Juli 2013
CARA BUDIDAYA TANAMAN KELENGKENG
Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.
Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.
Panen dan Pasca Panen
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.
Sabtu, 29 Juni 2013
BUAH TANGAN BUDDHA, JERUK YANG MIRIP TANGAN MANUSIA PENGHARUM RUANGAN ALAMI
Buah Tangan Budha ini bentuknya sangat unik, mirip sekali dengan tangan manusia. Sebenarnya buah tangan budha termasuk dalam tanaman jeruk-jerukan. Nama ilmiah dari buah tangan budha adalah Citrus medica var sarcodactylis, sedang nama pasar adalah fingered citron, jika dilihat dari namanya pastinya manfaat dari jeruk aneh ini adalah untuk obat.
Karena bentuk buahnya yang super aneh ini tidak salah jika anda gunakan juga sebagai tanaman hias yang pastinya akan menarik perhatian orang-orang yang datang ke rumah anda.
Bentuk yang mirip tangan tadi sebenarnya adalah penonjolan dari kulit buah yang tebal dan berbenjol-benjol kemudian memanjang menjadi sebuah bentuk yang menyerupai tangan.
Karena bentuk buahnya yang super aneh ini tidak salah jika anda gunakan juga sebagai tanaman hias yang pastinya akan menarik perhatian orang-orang yang datang ke rumah anda.
Bentuk yang mirip tangan tadi sebenarnya adalah penonjolan dari kulit buah yang tebal dan berbenjol-benjol kemudian memanjang menjadi sebuah bentuk yang menyerupai tangan.
Habitus dari Pohon Tangan Buddha berupa perdu yang tidak terlalu tingi.
Batangnya memiliki banyak duri seperti halnya pohon jeruk. Daunnya
besar berwarna hijau muda. Bunganya berwarna putih, harum baunya. Buah Tangan
buddha hampir tidak memiliki daging buah. Bijinya juga kadang tidak ada. Hampir keseluruhan isinya hanya berupa kulit. Kulit ini banyak
mengandung minyak atsiri sehingga baunya sangat tajam. Banyaknya
kandungan atsiri juga membuat buah ini getir rasanya.
Buah tangan buddha
banyak manfaatnya: Kulit buah ini bisa dipotong lalu diiris, bisa digunakan sebagai pengharum ruangan atau pengharum pakaian,
Jika irisan buah itu dikeringkan, bisa menjadi bahan ramuan obat, Bisa pula dijadikan
manisan untuk hiasan kue.
Langganan:
Postingan (Atom)